Survei: 37 Persen remaja Yahudi AS Bersimpati Pada HamasSabtu, 23 Nov 2024 20:25 |
JAKARTA (VoA-Islam) – Gara-gara ruang intensif care and cititical unit (ICCU) RS Harapan Kita dijadikan untuk keperluan syuting Film Love in Paris, seorang bocah perempuan bernama Ayu Tria Desiani (9 tahun) meregang nyawa. Ayu meninggal karena pembuluh darahnya pecah.
Konyolnya, para kru film bisa bebas keluar masuk ruang ICCU yang harusnya streril. Malah, keluarga pasien yang hendak masuk ke ICCU hanya diperbolehkan masuk melalui pintu samping. Ayu Tria Desiana meninggal di ICCU RS Harapan Kita, Kamis (27/12) dini hari. Ayu menderita penyakit leukemia (kanker darah). Keluarga Ayu mempermasalahkan situasi ketika anaknya akan mendapat pengobatan karena ada syuting sinetron untuk tayang di SCTV.
Love in Paris bercerita tentang kisah cinta segi empat antara remaja Yasmin, Aqila, Reno, dan Rafa. Latar belakang syutingnya selain di Indonesia juga di Paris. Yasmin dan Reno saling jatuh cinta. Sedangkan, Aqila masih mengejar cinta Reno. Pada saat yang sama, ada Rafa, sahabat Yasmin, yang sebenarnya diam-diam menyimpan suka. Surya Cipta Televisi (SCTV) berjanji mengadakan penyelidikan internal terkait kasus tewasnya Ayu Tria Desiana (9 tahun) di lokasi syuting pembuatan sinetron Love in Paris.
Kronologis Kematian Ayu
Seperti diberitakan media massa, Rabu (26/12) sore pukul 17.30 WIB, tidak seperti biasanya Ayu Tria Desiani (9 tahun) mengeluh sakit perut. Sudah sebulan Ayu sakit diare dan merasa sesak nafas. Orangtua Ayu, Putri Kurnianto (47 tahun) dan Roasih (37) kemudian membawa ke rumah sakit dari rumahnya di Jalan Pisangan Baru Gang Masjid.
Penyakit Ayu kambuh. Leukimia yang dideritanya sejak umur 2,5 tahun kembali menciderainya. Ini ditambah dengan diare, kemoterapi, dan obat-obatan yang harus ditenggaknya, membuatnya susah makan dan sariawan. Tubuhnya tak sanggup lagi menahannya.
Ayu dibopong dari rumah dengan keluar gang menuju taksi. Ayu merengek kesakitan pada bapaknya. "Dingin... dingin... Pak. Ayu mau pakai celana panjang.'' Ibunya lalu melapisi celana pendeknya dengan celana panjang dan menyelimutinya. Taksi melaju menuju RS Harapan Kita, Jakarta Barat.
Pukul 19.00 Ayu langsung dilarikan ke UGD. Begitu masuk di UGD, Ayu langsung dirawat. Tak lama setelah itu, dia dirujuk ke ruangan ICU lantai dua. Betapa kagetnya, saat lift terbuka, disana tampak kabel, lighting, kamera dan rol kabel yang besar dan panjang memenuhi ruangan.
Untuk masuk ke ruangan ICU, Roasih terpaksa harus menyingkirkan beberapa peralatan supaya dia bisa lewat. Sampai di ruang ICU, keterkejutannya bertambah saat melihat begitu banyak orang tanpa mengenakan baju steril keluar masuk ruang ICU.
Saat sampai di ruang ICU, pengambilan gambar atau syuting sinetron tengah berlangsung. Sinetron itu berjudul 'Love in Paris’. Terlihat beberapa artis yang tengah syuting sinetron di ruang ICU itu.
Pukul 01.00 WIB, Roasih panik. Ayu dikabarkan koma. Pukul 02.00, Ayu dikabarkan sempat 'hilang'. Dokter dan suster turun memompa jantungnya dengan alat. Syukurlah, kondisi Ayu kembali stabil setelah diberi napas bantuan. Namun, kelegaan itu hanya bertahan selama sejam. Setelah itu, tepat pukul 03.00, dokter mengabarkan kematian anaknya, Ayu.
Roasih dan Kurnianto tidak menggugat apapun dari rumah sakit. Selama lima tahun berobat di RS. Harapan Kita, mereka sangat berterima kasih pada pelayanan hingga fasilitas rumah sakit itu. Mereka, seperti keluarga pasien lain hanya kecewa, kenapa justru ruangan yang steril, malah dimasuki orang-orang yang tidak berkepentingan.
Mereka juga tak berpikir bahwa kondisi Ayu bisa lebih baik jika kru-kru sinetron itu tidak menggelar syuting tepat saat anaknya masuk ICU malam itu. Hingga Ayu meninggal pun, mereka masih meneruskan syuting hingga pagi.
Ayu divonis leukimia sejak 2005. Awalnya, dia dibawa ke RS Mitra Keluarga. Disana sampel darahnya diambil, diperiksa di laboratorium Eijkman dan diputuskan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo tentang penyakitnya. Leukimia ALL, sejatinya bisa diobati, resikonya pun belum begitu parah.
Namun, baru dirawat selama sepuluh hari, Kayah Ayu beralih ke pengobatan alternatif. Tak juga memperoleh hasil yang lebih baik bagi putrinya, mereka kembali ke RSCM, dari situ mereka dirujuk ke RS. Harapan Kita hingga sekarang.
Untungnya, punya Jamkesda untuk Ayu. Jika tidak, dia terpaksa harus pinjam uang kesana kemari untuk biaya pengobatan anaknya. Jamkesda membuatnya tidak membayar sepeser pun biaya rumah sakit. Desastian/RoL
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com