Selasa, 18 Jumadil Awwal 1446 H / 4 Desember 2012 07:46 wib
8.893 views
Tak Berizin,FPI Bubarkan Kontes "Miss Waria 2012", Bencong Kocar-kacir
JAKARTA (VoA-Islam) – Senin (3/12) malam tadi, Front Pembela Islam (FPI) membubarkan kontes “Miss Waria 2012 di aula Nyi Ageng Tirtayasa, Kuningan, Jakarta. Kontes yang dihadiri sekitar 400 waria itu tidak memiliki izin dari kepolisian maupun pihak pengelola gedung.
Ketua FPI DPD DKI Jakarta, Habib Salim al-Athas alias Habib Selon mengatakan, sekitar 800 waria sedang menyelenggarakan kegiatan pemilihan Miss Waria di lokasi tersebut. Ketika didatangi tempat itu ternyata tidak ada izin dari Polisi dan pihak gedung, bahkan pengelola pun tidak tahu ada kegiatan tersebut. "Begitu kita pulang dan pukul 18.00 WIB ternyata mereka masih berlangsung acaranya ya kita bubarin mereka kabur kocar-kacir," kata Salim di Jakarta.
Habib Selon mengatakan, FPI pertama kali menerima laporan adanya kontes tersebut dari warga pada Minggu (2/12/2012). Sebelumnya FPI sempat berkomunikasi dengan para waria tersebut. Ketika itu para waria cuma mau makan-makan saja. "Eh tapi malah ada agenda Miss Waria, ya kita bubarin," kata Habib Selon.
Selon mengatakan, saat membubarkan kegiatan para waria pihak FPI juga didampingi oleh pihak Kepolisian. "FPI ada 10 laskar mereka tidak ada perlawanan, kita pokoknya tolak keras kontes waria. Negara mau dijadiin apaan kalo begitu ceritanya," jelas dia.
Sementara, Kepala Bagian Operasi Polres Metro Jakarta Selatan, Ajun Komisaris Besar Yossi Prihambodo membenarkan tidak adanya izin dari kegiatan tersebut. "Acaranya tidak jadi digelar karena nggak ada izinnya lantaran tidak disetujui dari Pemda," pungkasnya.
Mau Ngadu ke Jokowi
Sebelumnya, para waria yang ada di Jakarta ingin mengundang Gubernur DKI Joko Widodo dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dalam acara silaturahim Komunitas Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender di Indonesia atau yang akrab disebut LGBT.
Hal ini dikatakan oleh pimpinan Forum Komunikasi waria Indonesia Yulianus Rettoblaut atau biasa disapa Mami Yulie di Balai Kota, Jakarta, beberapa waktu (19/11/2012) lalu."Kami akan ketemu Pak Satpol PP dan kemudian ke Pak Jokowi dan Pak Basuki. kita ingin satu acara dan temu kangen delapan ribu waria di Jakarta dan menghadirkan Pak Gubernur dan Pak Wagub," ujarnya di Balai Kota.
Acara tersebut rencananya akan diadakan di Taman Mini Indonesia Indah pada 3 Desember 2012. Para waria ingin menyampaikan harapannya langsung ke Jokowi agar mendapatkan kesetaraan hidup, bisa diterima di kalangan publik dan memiliki hak untuk dilindungi.
Sementara itu, salah seorang waria lain, sebut saja Merlin, mengatakan bahwa kaum waria ini juga ingin dianggap seperti warga lainnya, yang dapat menikmati pelayanan publik termasuk kesehatan. Dari ribuan waria yang ada di Jakarta, saat ini baru 300 waria yang memiliki kartu tanda penduduk.
"Setidaknya pak Jokowi sebagai pejabat pemerintah, suka atau tidak suka kita juga manusia. Ada perubahan dalm arti kita jangan dimusnahkan tetapi cari solusi dan hidup layak dalam masyarakat," ucap dia.
Mami Yulie tidak bertemu dengan Jokowi dan Basuki. Hanya bertemu dengan Kepala Satpol PP Effendi Anas. Namun para waria akan berusaha mengatur ulang jadwalnya untuk bisa berkomunikasi langsung dengan Gubernur. Desastian/dbs
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!