Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
8.080 views

Menanti Kejayaan Islam di Nuuwar Melalui Program Beasiswa Pendidikan

Nuuwar (VoA-Islam) – Haru biru dirasakan sejumlah santri asal Irian (Nuuwaar) saat wisuda di Ponpes al-Hikmah, Bogor, Jawa Barat. Mereka mengaku rindu dengan orang tuanya karena selama tiga tahun tidak berkomunikasi dengan kedua orang tuanya. Karena memang itulah aturan yang ditetapkan AFKN, sebuah yayasan yang menjembatani para donatur untuk memberi beasiswa pendidikan bagi anak-anak Nuuwaar.  

Dari tempat yang jauh, terpencil di pedalaman Irian, dengan mengarungi bahtera lautan yang luas, santri Nuuwar yang sebagian besar datang dari kalangan keluarga tidak mampu, harus meninggalkan kampung halamannya untuk menimba ilmu kebidanan di Medan, Sumatra Utara. Orang tua mereka telah melepaskan buah hatinya, dan merelakan kepegian anaknya dalam waktu yang lama. Setelah lulus, mereka akan kembali pulang ke Irian untuk berdakwah dan mengabdi pada masyarakat.

Saat ini sudah ribuan anak Irian telah disekolahkan secara cuma-cuma alias gratis. Awalnya dimasukkan ke berbagai pesantren di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi, kemudian menempuh jenjang perguruan tinggi, dalam dan luar negeri. Ratusan diantaranya tengah menempuh jenjang S-1, dan sudah 29 orang yang meraih gelar S-2.

Pendidikan bagi orang Irian adalah kunci untuk sebuah perubahan besar. Tanpa pendidikan, masyarakat Irian tak akan mengenal peradaban. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta Iman dan Taqwa (IMTAQ) adalah segala-galanya. Tanpa Pendidikan (ilmu) sama saja hidup dalam kebodohan, terbelakang, dan terus tertinggal.

 “Kalau tidak dimulai dengan pendidikan, ke depan generasi Irian akan hancur, termasuk tatanan tauhid dan aqidahnya. Masyarakat Irian butuh pemikiran, perubahan, dan butuh ketenangan hidup. Selama ini kami dibiarkan hidup dalam kemiskinan. Ironisnya lagi, kemiskinan kami dijadikan proyek oleh mereka yang mengatasnamakan kepentingan rakyat,” ungkap pimpinan AFKN Ustad Fadzlan.

Dikatakan Fadzlan, generasi Irian harus dibekali dengan konsep ilmu yang benar. Dengan demikian, ketika sudah berilmu dan kembali ke kampung halaman, jiwanya akan terpanggil untuk memperbaiki masyarakatnya. Dan untuk mendapatkan ilmu yang benar, generasi muda Muslim Irian harus hijrah. Selama di perantauan, mereka akan banyak menimba ilmu dan pengalaman hidup yang bermanfaat. Hijrah adalah sebuah keharusan. Tanpa itu, sulit bagi generasi Irian untuk bisa berkembang.

Untuk membawa anak-anak Irian belajar ke Jakarta, Sumatera, dan Jawa, AFKN menjalin hubungan kerjasama dengan stakeholder pimpinan pesantren, rektorat, pimpinan yayasan hingga Baitul Mal wa Tanwil. Bahkan pendekatan secara pribadi dengan mereka yang memiliki kepedulian dengan perjuangan AFKN mengangkat harkat dan martabat masyarakat Muslim Irian. Diantara mereka, ada yang bersedia menjadi ayah angkat, dan membiayai hidup mereka selama belajar di pesantren atau kampus, tempat anak-anak Irian menuntut ilmu. Adapun anak-anak Irian yang datang ke kota besar tersebut, berasal dari kabupaten yang berbeda. Ada dari Kaimana, Fakfak, Bintuni, Raja Ampat, Wamena, Sorong, Nabire, dan wilayah Irian lainnya.

Di Kampus Indonusa Unggul misalnya, Holiqkurraman Raus selaku Pembina AFKN memiliki andil besar dalam membantu anak-anak muda Muslim Irian. Mereka, selain diberikan beasiswa, juga mendapat fasiltas tempat tinggal dengan menyewa kost, dekat lingkungan kampus. Terutama yang ahwat. Sedangkan yang ihwan (laki-laki) tinggal di masjid. Mereka (ihwan) diberi tugas untuk memelihara kebersihan masjid dan memakmurkannya.

Setidaknya ada beberapa anak (Putra-putri) Muslim Irian yang mendapatkan kesempatan belajar di Univesitas Indonusa Unggul, sebuah perguruan tinggi swasta ternama di Jakarta. Mereka adalah Muksin Patipi, Yusuf Sayop, Usman Iba, Siti Adia Akatian, Siti Woretma, Fitria Patiran, Siti Rahayu Gwas Gwas, Hajija Rumakabes (semua dari Fakfak), Eric Arta Saiyof (Sorong), Nasir Tonoi (Bintuni), Yahya Boimasa (Kaimana).

Selain di Kampus Indonusa Unggul, sejumlah mahasiswa asal Irian juga mendapatkan beasiswa di Kampus Universitas Muhammadiyah KH. Ahmad Dahlan, Ciputat, salah seorang mahasiswanya adalah Muhammad Mudzakkir Asso yang meraih gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).

Menahan Keinginan

Namanya anak muda, pasti punya banyak keinginan. Terlebih berada di tengah pergaulan anak-anak kota metropolitan. Diantara teman-temannya ada yang pergi kuliah dengan mengendarai mobil atau motor merk terbaru. Sedangkan anak Irian hanya bisa memandangnya seraya berangan-angan.

Dikatakan Ustad Fadzlan, untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi di Jakarta atau kota besar lainnya, anak-anak Irian diberikan kebebasan untuk memilih fakultas dan jurusan yang diminati. Tak ada yang melarang punya cita-cita untuk menjadi guru, tentara, polisi, pengusaha, arsitek, dokter, wartawan, mubaligh, semua dikembalikan kepada motivasi anak-anak Irian sendiri.

“Terpenting, dimana pun mereka bekerja dan apapun profesinya, generasi Muslim Irian harus tampil sebagai juru dakwah. Jika menjadi pengusaha, maka jadilah pengusaha yang berdakwah dengan hartanya. Bila menjadi wartawan, jadilah wartawan yang berdakwah denga penanya. Kalau menjadi tentara, jadilah tentara yang berakhlak, membela kaum yang lemah dan seterusnya.”

Kata Ustad Fadzlan, profesi da’i tidak dboleh ditinggalkan. Ketika masuk di kelompok masyarakat, yang harus didahulukan adalah dakwahnya, baru kemudian bicara struktur dan organisasi. Ini adalah amanah yang kami berikan kepada seluruh anak Irian agar menjaganya dengan baik. Jika tidak, bagaimana orang bisa tahu bahwa Islam bisa tumbuh dari Irian?

Untuk membawa anak-anak Irian untuk di sekolahkan ke Jawa, Sumatera, dan Sulawesi, tentu membutuhkan strategi dan pendekatan yang baik kepada orang tuanya. Pendekatan yang paling sederhana adalah menunjukkan foto, majalah, atau apapun yang bisa menunjukkan tentang anak-anak Irian yang berhasil, berkat pendidikan. Untuk lebih meyakinkan orang tuanya, AFKN bisa membawa mereka ke Jawa. Sesampai di Jakarta, mata mereka pun terbuka dan memahami bahwa ilmu adalah kebutuhan yang sangat penting. Begitu kembali ke pulang, mereka bercerita kepada tetangga, kerabat, sanak dan saudaranya, bahwa orang Irian harus melakukan perubahan, dengan mengirimkan anak mereka belajar di pulau seberang.

Mengenai proses perekrutannya, sebelum anak-anak Irian dibawa ke Jakarta, da’i AFKN “bermalam” dulu di kampungnya selama 2-3 bulan, bahkan bisa sampai 2 tahun. Dalam pendekatan itu, kedua belah pihak bicara dari hati ke hati untuk menawarkan kepada orang tuanya agar anak-anak mereka dibina. Ternyata responnya luar biasa. Alhasil, AFKN bisa bawa 50-60 anak ke Jawa, baik yang Muslim maupun yang masih muallaf. “Ada beberapa kader kami di Pesantren Gontor yang hafidz Al Qur’an,” cerita Fadzlan merasa bangga dengan anak-anak binaannya.

Tentu saat dibawa ke Jawa, anak-anak Irian harus beradaptasi dengan lingkungan dan budaya yang berbeda. Tapi umumnya, mereka cepat beradaptasi, baik dalam hal pergaulan maupun pola makannnya. Sebagai contoh, anak Irian terbiasa makan sagu atau ubi, maka ketika makan nasi, perut mereka mendadak menjadi sakit. Atau kalau makan nasi habis “sebakul” (tambah porsi).

Tersebarnya anak-anak Irian yang dikirim ke beberapa pesantren di Jakarta, tak membuat AFKN lepas dari tanggungjawab. Artinya, pimpinan AFKN terus memantau perkembangan mereka. Jika ada yang sakit, atau ada masalah selama di perantauan, AFKN akan menjaminnya.

Setoran Hafalan Al Qur’an

Setiap Ramadhan dikumpulkanlah  anak-anak Irian di Bekasi, markas AFKN sekaligus kediaman Ustad Fadzlan dan keluarganya. Di markas yang berdiri sejak 1985 ini acapkali menjadi pusat informasi dan tempat bertanya. Di sinilah, anak-anak bisa ketemu, saling bertukar pikiran dan pengalaman. Setelah bertemu, biasanya masing-masing akan termotivasi dengan perkembangan saudara-saudaranya sesama putera daerah. Dengan bertatap muka, pimpinan AFKN bisa mengetahui sejauhmana perkembangan anak-anak binaannya.

Yang menarik, setiap minggu, masing-masing ketua kelompok yang mewakili anak-anak Irian harus setoran hafalan beberapa ayat suci Al Qur’an. Jika tidak menyetor, Ustad Fadzlan marah dan tidak segan-segan menegur mereka. “Ustad bisa marah, kalau kami tidak setor hafalan ayat Al Qur’an. Tapi setelah ustad marah, beliau tersenyum lagi. Ustad hanya ingin memotivasi kami untuk serius belajar dan meningkatkan kualitas hafalan Al Qur’an.”

Diakui mahasiswa, selama belajar, ada juga rasa jenuh dan rindu kepada orang tua dan kampung halaman mereka. “Kalau kami kangen, kami akan menelpon, atau menulis surat. Setidaknya kerinduan kami dapat terobati,” kata salah seorang santri Nuuwar.

Kata Ustadz Fadzlan, sebenarnya pihak yayasan melarang para santrinya untuk berkomunikasi dengan pihak keluarganya selama mengikuti studi. "Karena biasanya, orang Irian kalau sudah bertemu dan berkomunikasi dengan saudaranya di kampung halamannya, jadi ingin kembali pulang. Khawatirnya malah mengganggu studinya di tempat mereka belajar." Desastian

 

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Indonesia News lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News
Jum'at Sebagai Hari Silaturahim

Jum'at Sebagai Hari Silaturahim

Kamis, 02 Oct 2025 13:39

Doa Berisi 5 Permintaan ini Cakup Urusan Dunia dan Akhirat, Kapan Membacanya?

Doa Berisi 5 Permintaan ini Cakup Urusan Dunia dan Akhirat, Kapan Membacanya?

Kamis, 02 Oct 2025 12:04

Ustaz Bachtiar Nasir Serukan Aksi Besar 7 Oktober, Respons Penahanan Ratusan Aktivis GSF

Ustaz Bachtiar Nasir Serukan Aksi Besar 7 Oktober, Respons Penahanan Ratusan Aktivis GSF

Kamis, 02 Oct 2025 10:00

Israel Culik Ratusan Relawan GSF di Perairan Internasional, Termasuk Greta Thunberg dan Cucu Mandela

Israel Culik Ratusan Relawan GSF di Perairan Internasional, Termasuk Greta Thunberg dan Cucu Mandela

Kamis, 02 Oct 2025 09:37

Laporan: Hamas Tolak Rencana Gencatan Senjata Trump, Sebut Hanya Layani Kepentingan Israel

Laporan: Hamas Tolak Rencana Gencatan Senjata Trump, Sebut Hanya Layani Kepentingan Israel

Rabu, 01 Oct 2025 19:03

Global Sumud Flotilla: Italia Lakukan Sabotase, Kapal ke Gaza Tetap Berlayar Pecahkan Blokade

Global Sumud Flotilla: Italia Lakukan Sabotase, Kapal ke Gaza Tetap Berlayar Pecahkan Blokade

Rabu, 01 Oct 2025 16:56

Cerita KH. Abu Bakar Ba’asyir Sempat Ditolak Masuk Ke Rumah Jokowi

Cerita KH. Abu Bakar Ba’asyir Sempat Ditolak Masuk Ke Rumah Jokowi

Rabu, 01 Oct 2025 13:15

Di Balik Janji Damai Trump: Apakah Gaza Akan Jadi Koloni Baru AS, Inggris, dan Israel?

Di Balik Janji Damai Trump: Apakah Gaza Akan Jadi Koloni Baru AS, Inggris, dan Israel?

Rabu, 01 Oct 2025 12:07

Bukan Ilmu,,, Jika Tak Tumbuhkan Rasa Takut Kepada Allah

Bukan Ilmu,,, Jika Tak Tumbuhkan Rasa Takut Kepada Allah

Rabu, 01 Oct 2025 08:16

Global Peace Convoy Indonesia Minta Pemerintah Kawal Relawan di Global Sumud Flotilla

Global Peace Convoy Indonesia Minta Pemerintah Kawal Relawan di Global Sumud Flotilla

Rabu, 01 Oct 2025 08:00

KH Cholil Nafis Sindir Program MBG: Jangan Sampai Berubah jadi 'Makan Beracun Gratis'

KH Cholil Nafis Sindir Program MBG: Jangan Sampai Berubah jadi 'Makan Beracun Gratis'

Rabu, 01 Oct 2025 06:31

Menjaga Wudhu Tanda Baiknya Iman

Menjaga Wudhu Tanda Baiknya Iman

Selasa, 30 Sep 2025 22:55

Ketua MUI Bidang Ekonomi Meninggal Dunia

Ketua MUI Bidang Ekonomi Meninggal Dunia

Selasa, 30 Sep 2025 15:40

7 Amalan 'Syukur' Harian

7 Amalan 'Syukur' Harian

Selasa, 30 Sep 2025 14:24

Propaganda Nyanyian Perdamaian FKUB: Kerukunan Umat atau Kerusuhan Aqidah?

Propaganda Nyanyian Perdamaian FKUB: Kerukunan Umat atau Kerusuhan Aqidah?

Selasa, 30 Sep 2025 10:06

Jokowi Terima Kunjungan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir di Solo, Ini Isi Pertemuan Singkatnya

Jokowi Terima Kunjungan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir di Solo, Ini Isi Pertemuan Singkatnya

Senin, 29 Sep 2025 19:37

Jadilah Mukmin yang Kaya!

Jadilah Mukmin yang Kaya!

Senin, 29 Sep 2025 17:27

UBN Terpilih Kembali Pimpin JATTI, Fokus pada Kaderisasi dan Diplomasi Global

UBN Terpilih Kembali Pimpin JATTI, Fokus pada Kaderisasi dan Diplomasi Global

Senin, 29 Sep 2025 06:04


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X

Senin, 29/09/2025 17:27

Jadilah Mukmin yang Kaya!