Selasa, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 2 Oktober 2012 10:19 wib
8.509 views
BNPT Sebut Solo Banyak Mentor Teror, Tak Sebut Bom Papua Aksi Teror
JAKARTA (voa-islam.com) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ansyaad Mbai kembali menebar fitnah dengan menyebut Solo menjadi basis para teroris karena masih banyak mentor spiritual di kota tersebut.
"Tapi yang jelas disitu masih banyak mentor-mentor spiritualnya yang ngajarin mereka begitu," ujar Kepala BNPT Ansyaad Mbai usai RDP dengan Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Senin (1/10/2012).
Ansyaad mengatakan mentor-mentor spritual tersebut telah mengajarkan sejumlah hal dengan menyebut negera Indonesia kafir dan thagut. Ansyaad tidak menyebut secara spesifik dimana mentor-mentor tersebut masih berada.
"Ya dimana-mana. Itu yang mereka tanamkan paham-paham radikal itu, menamakan negara ini thogut, negara sana kafir," imbuhnya.
Menanggapi pernyataan Ansyaad Mbai tersebut, Direktur JAT Media Center (JMC), ustadz Son Hadi menyatakan bahwa Ansyaad Mbai sedang mengalihkan isu bom di Papua.
Kasus bom di Papua tidak disebut teror tapi ustadz yang mengisi kajian disebut mentor teroris
Seperti diberitakan, sejumlah bom siap ledak Sabtu lalu ditemukan di posko Sekretariat Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Kampung Honailama, Papua diduga akan digunakan untuk menargetkan pemerintah, TNI dan Polri. Namun, hingga detik ini aparat kepolisian maupun BNPT tak pernah menganggap hal tersebut sebagai kejahatan terorisme.
Menurut ustadz Son Hadi, dari fakta tersebut BNPT hendak menjadikan Islam sebagai musuh negara. “semakin nampak bahwa BNPT hendak menjadikan Islam sebagai musuh negara,” ujarnya melalui pesan singkat yang diterima voa-islam.com, Selasa (02/10/2012).
Ustadz Son, sapaan akrabnya, meski tak disebutkan secara jelas tapi sebenarnya yang dimaksud mentor spiritual mengajarkan teror oleh Ansyaad Mbai adalah para ustadz yang sering memberikan kajian atau ceramah.
Oleh sebab itu ia heran dengan sikap BNPT yang sama sekali tak menganggap bom Papua sebagai aksi teror namun justru menganggap para ustadz sebagai mentor teror.
“Kasus bom di Papua tidak disebut teror tapi ustadz yang mengisi kajian disebut mentor teroris. Untuk itu umat Islam wajib mewaspadai keberadaan BNPT,” tutupnya. [Ahmed Widad]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!