Senin, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 10 September 2012 01:15 wib
6.601 views
Densus 88 Tangkap 4 Orang di Ambon, Diantaranya Bernama Sukri
AMBON (voa-islam.com) - Dua hari yang lalu publik Ambon dikejutkan dengan sebuah berita di media lokal bahwa sudah ada 12 orang anggota Densus 88 yang diterjunkan ke Ambon untuk memburu pelaku penembakan di Solo. Meskipun berita ini cukup menggemparkan namun tidak sedikit masyarakat Ambon yang meragukan adanya beberapa pelaku yang melarikan diri ke Ambon.
Namun, pada Ahad (09/09/2012) sekitar pukul 18.45 WIT di Jalan Raya Jenderal Sudirman di depan sebuah bengkel motor, polisi melakukan penyergapan terhadap sebuah angkutan kota.
Menurut penuturan warga sekitar, disaat kaum muslimin tengah melaksanakan shalat Maghrib di sebuah masjid yang tidak jauh dari TKP, mereka dikejutkan dengan penyergapan terhadap sebuah angkot oleh polisi.
Saat itu polisi menodongkan senjata dan memaksa sopir menghentikan angkot. Kemudian Polisi menangkap seseorang dari dalam angkot dan memaksanya keluar kemudian dimasukkan kedalam mobil milik polisi dan dibawa entah kemana.
Seorang saksi mata mengatakan bahwa yang ditangkap di dalam angkot bernama Sukri. Selang beberapa jam setelah penangkapan di dalam angkot yang melaju di jalan jenderal Sudirman Batu Merah, polisi kemudian menggerebek sebuah rumah di kawasan Gunung Malintang RT 04/RW 20 Desa Batu Merah Kecamatan Sirimau, Ambon.
Keterangan yang berhasil dihimpun oleh voa-islam.com menyebutkan bahwa ada tiga orang yang ditangkap di dalam rumah di kawasan gunung Malintang. Seorang saksi bernama Mahmud (bukan nama sebenarnya, red.) mengatakan; "ada tiga orang yang ditangkap dari rumah tersebut dengan senjata dan amunisi yang disimpan di dalam jerigen," tuturnya.
Mahmud menduga bahwa penggerebegan rumah di kawasan Gunung Malintang kelanjutan dari penangkapan di angkot di Jalan Jenderal Sudirman Batu Merah Ambon.
Mahmud juga mengatakan bahwa pemilik rumah tersebut biasa dipanggil dengan nama Jum dan memiliki empat orang anak. Masih menurut Mahmud bahwa Jum sehari-hari selalu sholat berjama'ah di Masjid Jabal Rahman Gunung Malintang.
Mahmud sendiri mengaku bahwa ia mengenal Jum dan sering bertemu di Masjid ketika sholat berjama'ah. Disamping itu Jum juga sering berbelanja susu di toko milik Mahmud. Namun demikian baik Mahmud maupun warga sekitar tidak pernah curiga kalau Jum terkait dengan jaringan Teroris. Warga hanya mengenal Jum sebagai sosok yang baik dan rajin ke masjid. Jum sendiri tinggal di kawasan Gunung Malintang sudah empat tahun lebih.
Sampai berita ini ditulis belum ada keterangan dari pihak kepolisian yang mengungkapkan secara detail 4 orang yang ditangkap di Ambon dan apa kaitannya dengan kasus terorisme. [AF]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!