Jum'at, 16 Jumadil Akhir 1446 H / 7 September 2012 21:32 wib
38.999 views
Isyarat Syahid Jenazah Muchsin, Darah Menetes Membasahi Kain Kafan
JAKARTA (voa-islam.com) - Muchsin Sanny Permadi, remaja yang gugur ditembak oleh Densus 88 pada hari Jum’at (31/8/2012) lalu, di Jalan Veteran, Solo, akhirnya dimakamkan.
Pemakaman Muchsin sempat tertunda. Dari kabar yang beredar awalnya Muchsin akan dimakamkan hari Kamis (6/9/2012) kemarin, namun entah kenapa, rencana pemakaman itu ditunda hingga hari Jum’at (7/9/2012) jenazah Muchsin baru bisa dimakamkan.
Usai shalat Jum’at, sekitar pukul 14.00 WIB, sejumlah wartawan dari berbagai media, baik cetak maupun elektronik sudah menunggu di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur. Siang itu, dua liang lahat telah dipersiapkan untuk kedua pemuda mujahid, Farhan dan Muchsin.
Letak makam keduanya berada di Blok AB, sebuah Blok yang sepertinya khusus bagi para syuhada. Sebab, makam dua pemuda ini berdekatan dengan M. Syarif, Saifuddin Zuhri, Syahrir, Ibrahim dan yang lainnya.
Setelah menunggu beberapa lama, iring-iringan dua mobil jenazah dan mobil patroli polisi pun datang bersama dengan rombongan keluarga. Setidaknya lebih dari 50 orang hadir dalam pemakaman tersebut.
Setelah jenazah Farhan Mujahid terelebih dahulu dimakamkan, baru kemudian jenazah Muchsin Sanny Mujahid diusung ke luar dari mobil jenazah. Sanak keluarga dan para pelayat lainnya bergantian membawa peti jenazah Muchsin.
Saat jenazah dikeluarkan dari peti, ayah Muchisin yang bernama Muslimin dan beberapa orang turun ke lubang kubur menerima jenazah untuk diletakkan di liang lahat. Seketika itu juga tali kafan dibuka, saat kafan yang menutupi wajah Muchsin disingkap dan disaksikan untuk yang terakhir kalinya, sontak ibu-ibu yang turut mengantar jenazah, menangis histeris sambil menyebut-nyebut nama Muchsin.
Sebuah tanda-tanda syahid (insya Allah) terlihat dari jenazah Muchsin. Hampir semua yang hadir saat pemakaman menyaksikan darah segar masih terus menetes dari bagian kepala Muchsin, hingga warna merah darah tersebut membasahi kain kafan. Padahal, jenazah Muchsin sudah satu minggu sejak wafatnya.
Tak lama, setelah dimasukkan ke liang lahat dengan menghadap kiblat, jenazah pun ditutup kayu lalu ditimbun tanah.
Setelah usai, terlihat sang ayah, Muslimin memadatkan tanah seraya mengusap pusara makam anaknya, Muchsin Sanni dengan wajah sedih. Dengan baju koko putih yang kotor dengan tanah merah, Muslimin bergegas meninggalkan makam.
Ketika para wartawan mendekati untuk mewawancara, Muslimin hanya menjawab; “saya sudah sampaikan tadi di rumah sakit,” tuturnya, dengan nafas kelelahan dan kucuran keringat di wajah.
Para wartawan yang mengerumuni Muslimin pun tak menyerah, beberapa pertanyaan dilontarkan begitu saja; “apakah bapak ikhlas?”
Akhirnya, Muslimin pun menjawab singkat; ”Iya, saya ikhlas. Semoga ke depannya bisa lebih baik. Allahu Akbar!” tutur Muslimin dengan suara lirih.
Sekitar pukul 15.00 WIB pemakaman pun usai, rombongan mobil dan motor dari pihak keluarga maupun umat Islam yang bersimpati meninggalkan TPU Pondok Ranggon. [Ahmed Widad]
Tulisan terkait:
- Ayah Muchsin: Anak Saya Mati Syahid
- Inilah Untaian Nasehat Berharga dalam Akun Facebook Muchsin Tsani
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!