Survei: 37 Persen remaja Yahudi AS Bersimpati Pada HamasSabtu, 23 Nov 2024 20:25 |
JAKARTA (voa-islam.com) – Dinilai lakukan kejanggalan-kejanggalan dalam penyergapan di Solo, Densus didesak bekerja secara profesional dan proporsional, jangan arogan, represif, memeras dan memungli masyarakat.
Indonesian Police Watch (IPW) menilai peristiwa penggerebekan kelompok teroris di Solo yang dilakukan Densus 88 sangat janggal. Menurut Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, ada tiga kejanggalan dalam penggerebekan yang terjadi pada Jumat (31/8/2012) malam itu.
Kejanggalan pertama, kata Neta, pistol yang disita dari tertuduh teroris yang terbunuh adalah jenis Bareta dengan tulisan ‘Property Philipines National Police’. Padahal, sebelumnya Kapolresta Solo Kombes Asdjima’in menyebutkan senjata yang digunakan menembak polisi di Pos Pengamanan (Pospam) Lebaran adalah jenis FN kaliber .99 milimeter (mm).
...apakah orang yang ditembak polisi itu, benar-benar orang yang menembak polisi di Pospam Lebaran atau ada pihak lain sebagai pelakunya...
“Pertanyaannya apakah orang yang ditembak polisi itu, benar-benar orang yang menembak polisi di Pospam Lebaran atau ada pihak lain sebagai pelakunya,” kata Neta dalam keterangan tertulisnya, Ahad (2/9/2012).
Kedua, ia menambahkan, Bripda (sekarang Briptu) Suherman, anggota Densus 88 tewas akibat tertembak di bagian perut. “Ini menunjukkan anggota Densus 88 dalam bertugas yang bersangkutan tidak sesuai dengan Standard Operational Procedure (SOP) yang harus memakai rompi anti peluru,” katanya.
Pertanyaannya apakah benar pada 31 Agustus 2012 malam itu, ada operasi Densus 88. “Jika ada kenapa anggota Densus 88 bisa teledor bertugas tidak sesuai SOP,” tanyanya.
Ketiga, beberapa jam setelah penyergapan itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan Kapolri segera meninjau tempat kejadian perkara (TKP).
“Padahal dalam peristiwa-peristiwa sebelumnya, hal itu tidak pernah terjadi, bahkan saat tiga kali penyerangan terhadap Pospam Lebaran itu, Presiden tidak bersikap seperti itu,” tuturnya.
Pertanyaannya, lanjut dia, apakah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ingin membangun citra dan menarik simpati publik dari peristiwa Solo yang terjadi sebelumnya yang sempat memojokkan Joko Widodo, Wali Kota Solo yang saat ini menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta.
...Polri jangan arogan, represif, memeras dan memungli masyarakat. Polri harus bekerja secara profesional dan proporsional...
Karena itu, IPW menganalisa meski Densus 88 sudah melakukan penyergapan di Solo tapi teror dan penembahkan terhadap polisi tetap menjadi ancaman.
“Sebab rasa kesal sebagai masyarakat terhadap polisi kian memuncak,” cetusnya.
Selama lima bulan pertama pada 2012, terdapat 11 polisi yang dikeroyok masyarakat.
“Untuk itu, IPW mengimbau Polri agar mengubah sikap, perilaku dan kinerjanya. Jangan arogan, represif, memeras dan memungli masyarakat,” ujarnya, sambil menambahkan bahwa Polri harus bekerja secara profesional dan proporsional. [taz/trb]
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com