Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
9.032 views

Waduh! Orang Miskin Tak Bisa Lagi Menikmati Tahu Tempe

JAKARTA (VoA-Islam) – Jika daging yang mahal harganya tak terbeli, orang miskin biasanya akan mengkonsumsi tahu dan tempe sebagai lauk pauknya, dikarenakan harganya lebih terjangkau. Tapi, kini orang miskin juga nyaris tak mampu mengkonsumsi tahu-tempe, karena kini harganya kian meroket, seiring dengan kenaikan bahan baku tahu tempe yaitu kacang kedelai.

Kalangan produsen tahu-tempe yang tergabung dalam PaguyubanKoperasi Tahu Tempe Rejeki Kota Solo mengeluhkan tingginya kenaikan harga bahan baku kacang kedelai. Seperti diketahui, sejak Mei lalu, harga kedelai naik dari Rp 5,5 ribu menjadi Rp 8 ribu per kilogram. Padahal, setiap produsen minimal membutuhkan 5-6 kuintal kedelai untuk memproduksi tahu dan tempe.

Kenaikan harga itu, selain memperbesar pengeluaran bahan baku juga menyebabkan kerugian di kalangan pedagang tahu yang terpaksa harus memperkecil ukuran tahu agar tetap bisa berjualan. Jika kenaikan harga tidak dikendalikan usaha mereka tinggal menunggu waktu saja menuju kebangkrutan.

Sementara itu, para pengrajin tempe yang tergabung dalam Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) mengancam akan melakukan aksi mogok memproduksi tempe dan tahu. Akibatnya, makanan rakyat ini "menghilang" sejak 25-27 Juli 2012. Alasannya tentu saja dikarenakan harga bahan baku tempe/tahu yaitu kedelai melonjak tajam belakangan ini.

Pemerintah Lepas Tangan

Para produsen ini merasa kesal karena pemerintah seakan lepas tangan terhadap kenaikan harga kedelai. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan harga adalah mengucurkan subsidi kedelai. Sekarang ini harga eceran kedelai Rp 8.000 per Kg, padahal Januari-Maret Rp 5.500 per Kg, lalu terus merangkak Mei Rp 6.000 dan Juni-Juli Rp 8.000 per Kg, bahkan bisa sampai Rp 10.000 per Kg, produksi kedelai lokal tak bisa diharapkan.

Seluruh pengusaha tempe dan tahu seluruh Indonesia, mulai Rabu (25/7) sampai (28/7) berhenti berproduksi. Hal ini sebagai protes pada pemeritah karena tidak bisa mengatur tata niaga kedelai. Selama tiga hari dipasaran tidak ada tahu dan tempe yang dijual dipasaran.

Sementara itu Ketua Pusat Koperasi Tempe dan Tahu DKI Jakarta Suharto, Minggu (22/7), mengungkapkan, keputusan untuk mogok produksi ini dihadiri semua pengurus koperasi primer tempe dan tahu di lima wilayah Jakarta. Semua perajin tahu dan tempe sudah sepakat akan menghentikan seluruh produksi tempe dan tahu selama tiga hari, yakni hari Rabu hingga Jumat mendatang.

Walau berniat mogok, namun Koperasi Perajin Tempe Tahu Indonesia (Kopti) Jawa Barat mengaku bahwa pelaksanaan mogok produksi tempe dan tahu serentak secara nasional di wilayahnya tidak akan diikuti dengan penyisiran ke perajin yang nekat berproduksi.

Ketua Koperasi Pengusaha Tempe dan Tahu Jawa Barat Asep Nurdin menegaskan, kebutuhan kedelai nasional mencapai 2,2 juta ton. Dimana sekitar 80 persen atau 1,6 juta ton dibutuhkan untuk konsumsi tahu dan tempe. Dari kebutuhan tersebut paling tidak Indonesia mengimpor sekitar 1,5 juta ton kedelai per tahun."Kami hanya ingin harga kedelai yang murah, sehingga tempe dan tahu di pasar juga murah," katanya.

Asep menegaskan di Jawa Barat ada sekitar 15.000 pengusaha tempe dan tahu. Di Kota Bogor terdapat 20 pengusaha tempe serta 320 pengrajin pengguna kedelai. Saat ini pejual tahu dan tempe masih beroperasi di Kota Bogor, meski terjadi pengurangan jumlah.

Paling tidak jika pemerintah tidak memperbaiki tata niaga kedelai, pengusaha akan terpaksa menaikkan harga tempe dan tahu sebesar 25 persen. Harga saat ini termasuk paling tinggi dibanding sebelumnya. Bahkan, mencapai rekor tertinggi selama hampir 14 tahun ini sejak krisis moneter tahun 1998. Saat itu harga kedelai menembus angka seperti sekarang ini.

Hari ini, harga kedelai impor meningkat sebesar 39 persen ke USD 16,77 per bushel di Chicago Board Of Trade atau mencapai rekor tertinggi pada penutupan akhir pekan yang mencapai USD 16,91 per bushel. "Katanya ada yang lokal, tapi kami sampai saat ini tidak pernah melihatnya." kata Asep. Untuk harga kedelai lokal mencapai Rp 8.000.”

Kalau sudah begitu, tahu tempe kini sudah menjadi barang yang mahal. Akibatnya, orang miskin tidak  bisa lagi mengkonsumsi makanan rakyat yang sebelumnya menjadi makanan alternative selain daging. Jika tahu tempe sudah mahal, apalagi yang bisa dimakan oleh kaum papa? Desastian

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Indonesia News lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News
Global Sumud Flotilla: Italia Lakukan Sabotase, Kapal ke Gaza Tetap Berlayar Pecahkan Blokade

Global Sumud Flotilla: Italia Lakukan Sabotase, Kapal ke Gaza Tetap Berlayar Pecahkan Blokade

Rabu, 01 Oct 2025 16:56

Cerita KH. Abu Bakar Ba’asyir Sempat Ditolak Masuk Ke Rumah Jokowi

Cerita KH. Abu Bakar Ba’asyir Sempat Ditolak Masuk Ke Rumah Jokowi

Rabu, 01 Oct 2025 13:15

Di Balik Janji Damai Trump: Apakah Gaza Akan Jadi Koloni Baru AS, Inggris, dan Israel?

Di Balik Janji Damai Trump: Apakah Gaza Akan Jadi Koloni Baru AS, Inggris, dan Israel?

Rabu, 01 Oct 2025 12:07

Bukan Ilmu,,, Jika Tak Tumbuhkan Rasa Takut Kepada Allah

Bukan Ilmu,,, Jika Tak Tumbuhkan Rasa Takut Kepada Allah

Rabu, 01 Oct 2025 08:16

Global Peace Convoy Indonesia Minta Pemerintah Kawal Relawan di Global Sumud Flotilla

Global Peace Convoy Indonesia Minta Pemerintah Kawal Relawan di Global Sumud Flotilla

Rabu, 01 Oct 2025 08:00

KH Cholil Nafis Sindir Program MBG: Jangan Sampai Berubah jadi 'Makan Beracun Gratis'

KH Cholil Nafis Sindir Program MBG: Jangan Sampai Berubah jadi 'Makan Beracun Gratis'

Rabu, 01 Oct 2025 06:31

Menjaga Wudhu Tanda Baiknya Iman

Menjaga Wudhu Tanda Baiknya Iman

Selasa, 30 Sep 2025 22:55

Ketua MUI Bidang Ekonomi Meninggal Dunia

Ketua MUI Bidang Ekonomi Meninggal Dunia

Selasa, 30 Sep 2025 15:40

7 Amalan 'Syukur' Harian

7 Amalan 'Syukur' Harian

Selasa, 30 Sep 2025 14:24

Propaganda Nyanyian Perdamaian FKUB: Kerukunan Umat atau Kerusuhan Aqidah?

Propaganda Nyanyian Perdamaian FKUB: Kerukunan Umat atau Kerusuhan Aqidah?

Selasa, 30 Sep 2025 10:06

Jokowi Terima Kunjungan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir di Solo, Ini Isi Pertemuan Singkatnya

Jokowi Terima Kunjungan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir di Solo, Ini Isi Pertemuan Singkatnya

Senin, 29 Sep 2025 19:37

Jadilah Mukmin yang Kaya!

Jadilah Mukmin yang Kaya!

Senin, 29 Sep 2025 17:27

UBN Terpilih Kembali Pimpin JATTI, Fokus pada Kaderisasi dan Diplomasi Global

UBN Terpilih Kembali Pimpin JATTI, Fokus pada Kaderisasi dan Diplomasi Global

Senin, 29 Sep 2025 06:04

Kolaborasi atau Mati: Israel Paksa Warga Gaza Jadi Milisi, yang Menolak Dihabisi

Kolaborasi atau Mati: Israel Paksa Warga Gaza Jadi Milisi, yang Menolak Dihabisi

Ahad, 28 Sep 2025 20:59

Terungkap! Israel Ingin Kuasai TikTok & X Demi Perang Opini Dunia

Terungkap! Israel Ingin Kuasai TikTok & X Demi Perang Opini Dunia

Ahad, 28 Sep 2025 14:45

Uji Coba Tikus: Hidup Berlimpah, Tapi Punah

Uji Coba Tikus: Hidup Berlimpah, Tapi Punah

Ahad, 28 Sep 2025 14:09

Dīn sebagai Fitrah: Menemukan Makna Beragama di Era Modern

Dīn sebagai Fitrah: Menemukan Makna Beragama di Era Modern

Ahad, 28 Sep 2025 06:44


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X

Senin, 29/09/2025 17:27

Jadilah Mukmin yang Kaya!