Senin, 21 Jumadil Awwal 1446 H / 16 Juli 2012 17:33 wib
7.758 views
Masyarakat Syariah Indonesia: Strategi Dakwah Lima Tahun Ke depan
JAKARTA (VoA-Islam) – Ketika ormas Islam mulai mandeg, politik Islam semakin mandul, tidak ada terobosan baru, diperlukan strategi dakwah untuk lima tahun kedepan. Salah satu program yang bisa dijadikan isu bersama adalah Masyarakat Syariah Indonesia dengan tajuk Indonesia Cinta Syariah.
“Strategi dakwah ke depan, bukan tokohnya yang dulu muncul, tapi sistemnya yang berjalan. Buat program-program yang ringan, fun, dan mudah diterima oleh masyarakat umum dengan pendekatan persuasif. Masyarakat Syariah Indonesia ini serentak akan dilakukan di seluruh Indonesia. Dengan pendekatan dakwah yang cair, diharapkan bisa mensejahterakan ekonomi masyarakat bawah, sehingga umat Islam bisa tampil dalam menentukan arah kebijakan lima tahun ke depan,” kata Ustadz Bachtiar Nasir.
Kenapa harus melakukan pendekatan yang cair? “Dari pengalaman yang sudah-sudah, hendaknya strategi dakwah itu menggunakan sistem bola es (snow ball). Komersialisasi lembaga dakwah harus dihindari, walau harus ada pendekatan profesional.
Harus diakui, ada sebagaian masyarakat yang merasa kurang formal kalau kajian keislaman yang tidak berbayar. Karena itu, jika jasa itu dilakukan dengan biaya produksi tingi, boleh saja dilakukan dengan pendekatan profesional. Terpenting, harus bergerak di semua lapisan. Yang kita pentingkan adalah kualitas, bukan semata kuantitas.
Visi AQL Islamic center adalah pusat Islam. Tujuan utamanya adalah membangun struktur sosial Islam. Adapun konten yang diberikan untuk umat adalah Islamic character building. Setidaknya, ada tiga yang perlu dikenal umat, yakni, Allah, Rasulnya dan Islam. Itu dilakukan melalui tiga proses tarbiyah atau pendekatan: ilmu yang benar, keyakinan yang benar, dan amal yang benar.
Ke depan, AQL tidak akan menjadi ormas, tapi pusat Islam saja. AQL juga tidak akan berpolitik pratis. Jika masuk partai itu namanya set back (mundur). AQL akan menjadi pesantren di tengah kota. AQL Islamic Center adalah rumah kita bersama, rumah belajar kita, rumah hijrah kita, rumah persaudaraan kita, rumah panggilan jiwa kita, dan rumah peradaban kita.
Dikatan Ustadz Bachtiar Nasir, musuh umat Islam adalah aliran sesat, sekularisme, pluralism dan liberalisme. Dakwah AQL adalah amar maruf nahi mungkar.
Orientasi Dakwah
Senada dengan Ustadz Bachtiar Nasir, Ustadz Adnin Armas dari MIUMI dan INSIST mengatakan, dakwah itu tidak terbatas hanya di masjid. Dakwah juga tidak semata ceramah dan pengajian, tapi juga menyentuh seluruh lapisan masy, dari hulu ke hilir, dari awal ke akhir.
“Jika ini tidak dilakukan, maka dakwah menjadi terkotak-kotak dan parsial. Segmennya harus diperluas, bukan hanya kalangan bapak, tapi juga ada kalangan ibu-ibu, anak-anak, remaja, kalangan professional, intelektual dan sebagainya. Mengingat komposisi masyarakat harus diakui terkotak-kotak dengan berbagai macam profesi dan ketertarikan. Karena itu dakwah harus menyentuh semua lapisan itu,” kata Adnin.
Menurut Adnin, tidak bisa satu pola untuk semua pola. Tidak akan cocok, Inilah yang namanya usaha membangun peradaban. Basis massa memang ada perlunya, tapi basis massa yang tidak dibangun dengan fanatic buta, melainkan dibangun di atas ilmu. “Tokoh Intelektual Islam klasik, Fachrudin al Razi, misalnya pernah berceramah di hadapan 300 orang jamaah.”
Pendekatan atau orientasi dakwah itu bukan berlomba-lomba merekrut anggota sebanyak-banyaknya. Untuk apa kalau tidak solid dan tidak kuat pemikirannya. Terpenting, solid dan pemikirannya benar. Jika keduanya bisa dipadukan, tentunya itu yang paling ideal.
Bicara soal figur dakwah, kata Adnin, juga diperlukan. Sosok ulama atau imam seperti Rasulullah Saw dan sahabatnya, atau sosok Syafi’i, Hambali, dan sebagainya memang dibutuhkan. Jika kebatilan saja membutuhkan figur, apalagi kebenaran. Yang perlu ditekankan dari sosok atau figure itu adalah tidak serta merta dikultuskan. Tidak ada sosok yang ma’sum selain Rasulullah. Idealnya lagi adalah selain figur juga harus disertai dengan sistem.
Kehadiran Islamic Center yang ideal, adalah bagaimana aktifitas dan program yang dijalankan betul-betul menyedot masyarakat, sekaligus membawa dampak yang besar bagi lingkungan di sekitarnya. Desastian
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!