Jum'at, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 13 Juli 2012 07:10 wib
9.215 views
Yayasan Maqdis Bandung dan Dewan Muslim Eropa Menyambut Ramadhan
Kaum Muslimin di seluruh dunia sepertinya tak sabar lagi menanti Ramadhan. Di Timur Tengah, Afrika, Asia, Eropa, semua kaum Muslimin sangat sibuk mempersiapkan diri menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.
Berbagai acara dan kegiatan di lansungkan dengan sangat antusias. Kaum Muslimin ingin mempersiapkan diri menghadapi Ramadhan. Karena di bulan Ramadhan ini Allah Azza Wa Jalla akan memberikan maghfirah-Nya, dan yang berhasil dalam bulan Ramadhan akan diselamatkan dari jilatan api neraka.
Tak ada yang lebih berharga bagi kehidupan seorang Muslim, kecuali selamat dari jilatan api neraka. Kekuasaan, jabatan, harta, dan aksesoris dunia lainnya, kalau hanya menimbulkan murka Allah Azza Wa Jalla, dan menyebabkan seorang Muslim terjerumus ke dalam api neraka. Tak ada gunanya semua yang disebut sukses di dunia, kalau hanya mengantarkan seorang Muslim, dilemparkan ke dalam api neraka. Padahal, kehidupan di akhirat selama-lamanya. Abadi. Sedangkan kehidupan di dunia hanya sebentar, terbatas, ibaratnya seperti orang yang menyeberang jalan. Betapa singkatnya kehidupan di dunia ini.
Di Bandung Yayasan Maqdis yang dipimpin Ustad Saiful Islam, bersama dengan Yayasan Daurut Tauhid, yang dipimpin AA Gym, serta Yayasan Nasywa yang dipimpin oleh Ustad Nasir, bersama dengan kalangan aktivis Islam di Bandung akan menyelenggarakan kegiatan menyambut Ramadhan (Tarhib Ramadhan). Acara yang menyambut Ramadhan itu berlangsung dengan mabit (bermalam), dan akan mendengarkan tausiah dari para ulama, termasuk ulama dari Saudi.
Diantaranya, Dr. Saiful Islam, pendiri dan pemimin Yayasan Maqdis, Syaikh Ali Jabber, Dr. Thoyib Bahtiar MA, dosen UPI Bandung, Ustad Roni Abdul Fatah,Pengisi di Kajian MQ TV. Sedangkan acara mabit menyambut Ramadhan itu, juga akan dihadiri oleh pembicara tamu, diantaranya, Dr. Isa al Mamsmali, guru besar Universitas Ummul Quro, Syaikh Dr. Abdullah Salim, dosen Universitas Islam Madinah, Syaikh Hasan Ashubin, ulama Badr Madinah, Syaikh Dr. Kholil Hamud al-Harbi.
Acara mabit menyambut Ramadhan itu, berlangsug mulai Sabtu, pukul 16.00 sampai Ahad, pukul 9 pagi, tanggal 14-15 Juni 2012. Acara itu akan berlangsung di IKIP Bandung/UPI Bandung, bertempat di Masjid al-Furqon, Jln. Setiabudhi, No.299 Bandung.
Sementara itu, di Jakarta akan berlangsung pula, menyambut Ramadhan, diantaranya di Masjid Ukhuwah Universitas Indonesia(MUI), akan berlangsung kegiatan tarhib Ramadhan, pada hari Ahad, tanggal 15 Juni 2012. Mulai pukul 7.00 hingga pukul 12.00 siang, menjelang dzuhur. Adapun, pembicara yang akan menyampaikan tarhib Ramadhan itu, diantara Dr. Haydar Bawazir, dan Ustad Fathuddin Ja'far MA, dan dengan tema : "Meneladani Rasul dan Para Salafushalih Dalam Melaksanakan Ibadah Shaum".
Di Condet Yayasan al-Husna, yang dipimpin Ustad Sigit Pramno, juga akan menyelenggarakan Tarhib Ramadhan, pada hari Sabtu, 14 Juni, di Masjid Mudzakarah, mulai pukul 16.00 sore hingga menjelang Maghrib. Semua bergegas menyambut Ramadhan, di tengah-tengah hingar bingarnya kehidupan yang dapat menjauhkan manusia dari Rabbnya.
Dibagian lain, Organisasi Dewan Muslim Eropa, menjelang Ramadhan ini, mereka ingin menyelenggarkan pertemuan di Berlin, Jerman, mereka akan membahas tentang penyatuan penentuan awal dan akhir Ramadhan.
Selama ini, di berbagai negara di Eropa, kaum Muslimin berbeda-beda dalam menentukan awal dan akhir Ramadhan. Dewan fatwa Organisasi Dewan Muslim Eropa, nampaknya mengambil sikap pro-aktif dalam menentukan bulan suci Ramadhan dengan mengumpulkan para ulama dan ilmuwan, dan akan mengadakan sidang, membahas penentuan awal dan akhir Ramadhan. Para pemimpin Dewan Muslim Eropa itu, nampaknya akan bersepakat menggunakan cara ru'yah (melihat bulan), selain menggunakan hitungan hisab, sesuai dengan ilmu falak atau astronomi, yang dibantu dengan teknologi.
Geliat Muslimi di Eropa semakin kuat, meskipun sekarang Partai Sayap Kanan, terus melakukan kampanye anti Muslim dan Imigran, yang sekarang ini hidup di daratan Eropa. Mereka terus melaksanakan dakwah dan kegiatan Islam, tanpa menghiraukan sikap para aktivis Sayap Kanan, yang sekarang ini terus mengkampanyekan anti Islam di seluruh daratan Eropa.
Tidak kurang di seluruh daratan Eropa sekarang ini terdapat 60 juta populasi Muslim, menyebar di 27 negara. Ini yang menakutkan para penduduk asli Eropa, dan mereka menyebut ancaman "Bom Muslim", karena semakin banyaknya tumbuh keluarga Muslim.
Keluarga Muslim di Eropa, mereka rata-rata memiliki anak lebih dari 3 orang anak. Sedangkan orang-orang Eropa sudah tidak lagi sudi dengan anak. Mereka menyukai hubungan sek, tetapi tidak mau mempunyai anak. Itulah tanda-tanda akan berakhirnya kaum kafir Eropa.
Mari kita gemakan Ramadhan di tengah-tengah kehidupan yang semakih penuh dengan kemunkaran, kesesatan dan jahiliyah. Ramadha kita jadikan sarana mendekatkan diri kepada Allah Azza wa Jalla. mhd.
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!