Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
9.789 views

Kaum Liberal Berilusi Negara Sekuler, Negara Islam, Kenapa Tidak!

JAKARTA (VoA-Islam) - Fenomena gerakan penegakan Syariah muncul dengan kuat di Aceh, Padang, Makasar dan Palembang. Di Padang, pengajian-pengajian akbar diselenggarakan oleh KPPSI untuk sosialisasi dan kampanye percepatan penegakan syari’ah dalam kehidupan masyarakat di daerah ini. Di Palembang, FU3-SS mempelopori sepenuhnya kebersatuan antara ulama dan umara dalam kegiatan-kegiatan pengajian atau forum pertemuan lainnya.

Kepanikan itu kembali muncul, ketika formalisasi hukum Islam melalui perda-perda di wilayahnya didorong secara simultan dan intens. Kaum liberal menyebut kelompok-kelompok Islam seperti KPPSI, FU3-SS, dan FUI sebagai penegasan identitas dan keuntungan politik kelompok garis keras yang memiliki agenda politik dengan memainkan isu agama (syari’ah). Kaum liberal juga menuding politisi yang mendukung Perda bernuansakan syariah ini sebagai politisi oportunis.

Berikut tuduhan tendensius kaum liberal terhadap jargon syari’ah: “Dalam konteks politik, kita mendapati jargon syari’ah banyak digunakan di berbagai daerah, bukan sebagai identitas ketaatan seorang Muslim terhadap ajaran Islam, tetapi sebagai simbol dan alat perlawanan terhadap dominasi politik negara (pemerintah pusat)… Syariah dijadikan alat politik untuk menampilkan identitas dan bukan murni alasan normatif ketaatan kepada ajaran agama.”

Kaum liberal memberi contoh, bukti syariah dijadikan alat politik, seperti halnya Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Menurut orang liberal, persoalan utama GAM adalah kekecewaan Aceh terhadap pemerintah pusat. Kaum liberal menuding, GAM sejak awal tidak pernah mengagendakan implementasi syari’ah dalam gerakan politik mereka. Gerakan penegakan syari’ah di Aceh, katanya, justru muncul dari kelompok-kelompok yang kecewa terhadap sikap melunaknya GAM terhadap pemerintah RI.

 “Persoalan semacam itu juga menjadi latar belakang utama gerakan DI/TII. Kartosuwiryo, tokoh utama DI/TII – yang awalnya adalah salah seorang tokoh PSII dan keluar dari partai tersebut karena kekecewaan terhadap kebijakan partai – melakukan pemberontakan terhadap Pemerintahan Soekarno karena kecewa dengan kebijakan Soekarno.” Demikian ditulis dalam buku “Ilusi Negara Islam” di halaman 121.

Akibat kefasikannya, kaum liberal tidak setuju dengan pendapat, bahwa penegakan syari’ah justru menjadi solusi, sehingga Indonesia keluar dari krisis multidimensi. Kaum liberal bahkan menyudutkan syari’ah – seperti hudud dan qishash -- sebagai sistem hukum yang berorientasi ‘balas dendam’ dan tidak manusiawi, serta primitif.

Berikut dalih dan tuduhan kaum liberal, bahwa penegakan syariah Islam, seperti potong tangan dan cambuk sebagai hukum yang sudah usang. “Tradisi hukum Islam yang hadir di Arab pada abad ke-7 Masehi tentu wajar kalau memakai pendekatan fisik dalam memberikan hukuman, seperti cambuk, potong tangan dan sebagainya, yang mungkin merupakan metode hukuam yang sesuai dengan kondisi masyarakat Arab yang tidak beradab pada saat itu.. Tetapi, untuk sekarang ini, justru berakibat buruk terhadap syariah sendiri..”

Kaum liberal pun menyimpulkan, bahwa penerapan hukum Islam semacam itu lebih melihat hukum pada tataran sanksi, bukan pada tujuannya. Menurutnya, tujuan hukum bukanlah pada pemberian sanksi kepada pelakunya, melainkan melindungi 5 hal premier kehidupan manusia, yakni: perlindungan beragama, hidup, kekayaan, kehormatan atau keturunan, dan kesehatan akal. Dalam pandangan ini, ketentuan hukum dipahami sebagai proses pendidikan, dan melihat para pelaku kejahatan secara positif – masih bisa diarahkan untuk lebih baik.

Wacana Negara Islam

Pada tahun 2006, Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono pernah mengungkapkan, ihwal adanya penyusupan gerakan radikal ke dalam partai-partai Islam yang ingin mendirikan negara Islam untuk menerapkan syari’ah. Menurut Menhan ketika itu, gerakan radikal menunggu saat yang tepat untuk terciptanya radikalisasi.

Atas pernyataanya itu, Menhan menerima badai protes dari kalangan aktivis partai. Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tifatul Sembiring ketika itu, menyebut pernyataan Menhan hanya memberi stigma negative kepada partai-partai Islam. Tudingan seperti itu, mirip cara-cara yang digunakan Orde Baru. Reaksi keras juga disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal PPP, Lukman Hakim Saifuddin. Menurutnya, Menhan tidak pantas membuat tuduhan seperti itu.

Dalam sebuah wawancaranya dengan seorang mantan jenderal, berikut kekhawatiran kaum liberal dengan wacana Negara Islam: “Dulu ancaman garis keras terhadap NKRI dan Pancasila ada di luar pemerintahan, seperti DI/NII. Tapi sekarang, garis keras sudah masuk ke dalam pemerintahan, termasuk parlemen, dan menjadi jauh lebih berbahaya dari sebelumnya.”

Kaum liberal, merasa ada kekuatan yang sistematik dari gerakan penegakan syariat di Tanah Air. “Ada kalanya aksi-aksi jalanan, misalnya, mendapat pembelaan dan dukungan di parlemen, dan mendapat pembenaran melalui fatwa MUI. Pernah juga terjadi fatwa MUI didukung aksi-aksi jalanan dan parelementer, Demikian pula isu-isu politik di parelemen mendapat dukungan aksi-aksi jalanan dan MUI.”

Menurut kaum liberal, alasan aksi-aksi saling dukung ini bisa terjadi adalah adanya kesamaan ideologis diantara kelompok-kelompok “garis keras” yang terlibat. Untuk saat ini, mereka masih bisa bersatu menghadapi musuh bersama.

Maka, jika kaum liberal berwacana dan berilusi sebuah negara liberal, maka kenapa tidak, jika ada kelompok Islam yang berwacana dan mendambakan penegakan syariat Islam, bahkan Negara Islam di Indonesia. Desastian

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X