Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
9.918 views

Inilah Kepanikan Islamophobia terhadap Formalisasi Syari'at Islam

JAKARTA (VoA-Islam) – Secara historis, Negara Islam Indonesia (NII) atau Darul Islam (DI) pernah dideklrasikan oleh SM Kartosuwirjo di Jawa Barat, yang kemudian diikuti oleh Daud Beureuh di Aceh dan Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan. Saat ini, Aceh telah menerapkan hukum Islam, sementara beberapa daerah di Jawa Barat dan Sulawesi Selatan juga telah mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) Syari’ah Islam.

Perkembangan di tiga daerah itu menjadi momok bagi kaum liberal, sebagai wujud dari gejala keberhasilan ide “negara Islam”, yang kelak akan dikuti oleh daerah lain melalui efek domino. Kepanikan kaum liberal bisa dirasakan, ketika isu penegakan syari’ah Islam ditandai dengan keluarnya Perda-perda Ketertiban Umum (bersubstansi Syari’ah) di beberapa daerah.

Tak dipungkiri, kaum liberal kerap menyerang kelompok Islam yang selama ini mendorong penerapan syariat Islam di Indonesia.  Kaum liberal menuduh pengetahuan kelompok Islam yang menghendaki pemberlakuan syariat Islam ini, miskin dengan peta sosiologis Indonesia. Mereka nampak “kebakaran jenggot”  alias panik ketika Syariat Islam belum diberlakukan secara nasional, namun diupayakan melalui Perda-perda yang substansinya sesuai dengan syariah.

Kecemasan kaum liberal itu terungkap dalam buku “Ilusi Negara Islam” yang diterbitkan oleh Maarif Institute bekerjasama denganThe Wahid Institute dan Gerakan Bhineka Tunggal Ika. Dalam buku setebal 321 halaman tersebut, terdapat Kata Pengantar dari mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafi’I Maarif, Abdurrahman Wahid, dan KH. Mustofa Bisri.

Kaum liberal pun berdalih, bahwa penerapan syariah Islam secara formal dianggap bertentangan dengan konstitusi, Namun, ada celah yang bisa ditempuh untuk mencapai tujuan itu, yakni melalui wewenang otonomi daerah.  Lalu kaum liberal, menuding gerakan Islam yang disebutnya “garis keras” bekerjasama dengan politisi dan pejabat (yang disebut oportunis) di daerah untuk memanfaatkan otonomi daerah untuk memberlakukan syariah Islam secara formal melalui Perda-perda.

Berikut kecemasan kaum liberal terhadap formalisasi syariat Islam: “Proses mengislamkan negara melalui penerapan syariah secara konstitusional adalah hal yang sulit untuk dilakukan. Maka strategi yang ditempuh adalah ‘desa mengepung kota’, yakni melalui formalisasi syariah di daerah-daerah dengan Perda-perda Syari’ah. Nantinya, ketika semakin banyak daerah di tanah air yang menerapkan syariah sebagai hukum regional, maka langkah menjadikan syari’ah sebagai hukum nasional dan pendirian Negara Islam hanya soal waktu saja.”

Hal ini bisa disimak dari statemen seorang responden yang diteliti kelompok liberal terkait penegakan syariah dengan mengatakan: “Kalau masyarakat sudah Islami, syari’ah Islamnya jalan, maka jadi negara Islam dengan sendirinya tanpa diucapkan.”

Kepanikan Wacana Negara Islam

Penolakan kaum liberal terhadap pendirian atau formalisasi agama didasari oleh hasil Muktamar NU di Banjarmasin pada tahun 1935, yang memutuskan untuk tidak mendukung terbentuknya Negara Islam, melainkan mendorong umat Islam untuk mengamalkan ajaran agamanya demi terbentuknya masyarakat yang Islami.

Kaum liberal juga memposisikan negara sebagai institusi yang mengakui keragaman, mengayomi semua kepentingan, dan melindungi segenap keyakinan, budaya dan tradisi bangsa Indonesia. Itulah sebabnya, mereka menyebut aktivis Islam yang mendorong penerapan Syariat Islam di negeri ini sebagai aktivis Islam garis keras. Sementara kelompok liberal menyebut dirinya sebagai Islam moderat. Mereka pun menuduh jargon memperjuangkan Islam sebagai upaya memperjuangkan suatu agenda politik tertentu dan menjadikan Islam sebagai kemasan dan senjata.

“Dengan dalih memperjuangkan dan membela Islam, mereka berusaha keras menolak budaya dan tradisi yang selama ini menjadi bagian integral kehidupan bangsa Indonesia,” tulisnya tendensius.

The Wahid Institute juga menganggap sempit, literal dan terbatas, jika Islam menjadi ideolongi politik. Mereka juga menyebut kelompok yang ingin mengubah wajah Islam Indonesia sebagai kelompok yang agresif, beringas dan intoleran, serta penuh kebencian. Bahkan, upaya mendorong penerapan syariat Islam sebagai usaha membelah persatuan dan kesatuan bangsa.

Fatwa MUI yang mengharamkan sekularisme, pluralism dan liberalisme pun dinilai kelompok liberal sebagai sesuatu yang bersifat kontra produktif dan memicu kontroversi. Lebih dari itu mereka menuding Fatwa MUI tersebut sebagai penyebab aksi-aksi kekerasaan atas nama Islam.

Berikut ini adalah kalimat-kalimat tendensius dan fasik, yang dinyatakan kelompok liberal terhadap wacana formalisasi dan implementasi hukum Islam, mendirikan negara Islam atau Khilafah Islamiyah:

“Mereka menduga Tuhan akan puas kalau ada kekuasaan politik atau penguasa yang memerintah atas nama-Nya. Mereka berimajinasi Allah Swt akan bangga jika hukum Islam versi mereka menjadi hukum positif atau hukum negara. Bahkan – secara tak sadar – ada yang berpandangan bahwa Tuhan tidak berdaya sehingga Islam perlu dibela, atau barangkali hal ini hanya dalih belaka untuk agenda tersembunyi dalam meraih kekuasaan. Semua ini tidak bisa dipisahkan dari kebodohan…”

Sebetulnya yang bodoh, sempit, dan tidak berpengetahuan adalah justru mereka sendiri. Mereka tidak memahami hakekat penerapan syariat Islam. Kaum liberal juga tidak sadar, bahwa mereka juga sedang mengagendakan politik dan kekuasaan, tentunya berilusi untuk menjadikan Indonesia sebagai negara sekuler dan liberal.

Kaum liberal menyatakan penolakannya terhadap setiap usaha formalisasi agama untuk mengatur semua aspek kehidupan manusia. Mereka menyebutnya sebagai kesalahpahaman teologis yang harus ditolak. Aneh dan lucunya lagi, kaum liberal mengatakan, bukan bentuk negara maupun formalisasi agama yang dibutuhkan untuk menjadi muslim yang baik, tetapi keikhlasan kesadaran spiritual untuk selalu merasakan kehadiran Ilahi (ihsan). Lagi-lagi mereka menyebut upaya untuk mewujudkan masyarakat Islami melalui implementasi syari’ah maupun pendirian Negara Islam atau Khilafah Islamiyah sebagai manuver politik untuk meraih kekuasaan.

Dengan dalih yang tak logis, kaum liberal mengatakan, untuk menjadi khalifah Allah di bumi hanyalah mereka yang dalam beragama telah mencapai kualitas muhsinin dan mukhlis, yakni para Wali Allah Swt. “Para sufi memahami syari’ah sebagai jalan, bukan tujuan. Karena mereka sangat toleran dan inklusif ketika bertemu dengan para penempuh jalan yang berbeda.” Pernyataan ini hanyalah bentuk ketakutan dan kepanikan yang sangat akut terhadap syariat dan khilafah."

Apa yang dinyatakan kaum liberal atas tuduhan syariat Islam adalah sebuah ucapan yang fasik, tidak logis, sempit, dan sebuah kebodohan yang membelenggu. Mereka tak lebih agen-agen Barat yang disuplai dengan materi untuk menyerang Islam dari dalam. Desastian

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Indonesia News lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News
Jum'at Sebagai Hari Silaturahim

Jum'at Sebagai Hari Silaturahim

Kamis, 02 Oct 2025 19:39

10 Kunci Langit Pembuka Rezeki (Ringkasan)

10 Kunci Langit Pembuka Rezeki (Ringkasan)

Kamis, 02 Oct 2025 14:21

Doa Berisi 5 Permintaan ini Cakup Urusan Dunia dan Akhirat, Kapan Membacanya?

Doa Berisi 5 Permintaan ini Cakup Urusan Dunia dan Akhirat, Kapan Membacanya?

Kamis, 02 Oct 2025 12:04

Ustaz Bachtiar Nasir Serukan Aksi Besar 7 Oktober, Respons Penahanan Ratusan Aktivis GSF

Ustaz Bachtiar Nasir Serukan Aksi Besar 7 Oktober, Respons Penahanan Ratusan Aktivis GSF

Kamis, 02 Oct 2025 10:00

Israel Culik Ratusan Relawan GSF di Perairan Internasional, Termasuk Greta Thunberg dan Cucu Mandela

Israel Culik Ratusan Relawan GSF di Perairan Internasional, Termasuk Greta Thunberg dan Cucu Mandela

Kamis, 02 Oct 2025 09:37

Laporan: Hamas Tolak Rencana Gencatan Senjata Trump, Sebut Hanya Layani Kepentingan Israel

Laporan: Hamas Tolak Rencana Gencatan Senjata Trump, Sebut Hanya Layani Kepentingan Israel

Rabu, 01 Oct 2025 19:03

Global Sumud Flotilla: Italia Lakukan Sabotase, Kapal ke Gaza Tetap Berlayar Pecahkan Blokade

Global Sumud Flotilla: Italia Lakukan Sabotase, Kapal ke Gaza Tetap Berlayar Pecahkan Blokade

Rabu, 01 Oct 2025 16:56

Cerita KH. Abu Bakar Ba’asyir Sempat Ditolak Masuk Ke Rumah Jokowi

Cerita KH. Abu Bakar Ba’asyir Sempat Ditolak Masuk Ke Rumah Jokowi

Rabu, 01 Oct 2025 13:15

Di Balik Janji Damai Trump: Apakah Gaza Akan Jadi Koloni Baru AS, Inggris, dan Israel?

Di Balik Janji Damai Trump: Apakah Gaza Akan Jadi Koloni Baru AS, Inggris, dan Israel?

Rabu, 01 Oct 2025 12:07

Bukan Ilmu,,, Jika Tak Tumbuhkan Rasa Takut Kepada Allah

Bukan Ilmu,,, Jika Tak Tumbuhkan Rasa Takut Kepada Allah

Rabu, 01 Oct 2025 08:16

Global Peace Convoy Indonesia Minta Pemerintah Kawal Relawan di Global Sumud Flotilla

Global Peace Convoy Indonesia Minta Pemerintah Kawal Relawan di Global Sumud Flotilla

Rabu, 01 Oct 2025 08:00

KH Cholil Nafis Sindir Program MBG: Jangan Sampai Berubah jadi 'Makan Beracun Gratis'

KH Cholil Nafis Sindir Program MBG: Jangan Sampai Berubah jadi 'Makan Beracun Gratis'

Rabu, 01 Oct 2025 06:31

Menjaga Wudhu Tanda Baiknya Iman

Menjaga Wudhu Tanda Baiknya Iman

Selasa, 30 Sep 2025 22:55

Ketua MUI Bidang Ekonomi Meninggal Dunia

Ketua MUI Bidang Ekonomi Meninggal Dunia

Selasa, 30 Sep 2025 15:40

7 Amalan 'Syukur' Harian

7 Amalan 'Syukur' Harian

Selasa, 30 Sep 2025 14:24

Propaganda Nyanyian Perdamaian FKUB: Kerukunan Umat atau Kerusuhan Aqidah?

Propaganda Nyanyian Perdamaian FKUB: Kerukunan Umat atau Kerusuhan Aqidah?

Selasa, 30 Sep 2025 10:06

Jokowi Terima Kunjungan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir di Solo, Ini Isi Pertemuan Singkatnya

Jokowi Terima Kunjungan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir di Solo, Ini Isi Pertemuan Singkatnya

Senin, 29 Sep 2025 19:37

Jadilah Mukmin yang Kaya!

Jadilah Mukmin yang Kaya!

Senin, 29 Sep 2025 17:27

UBN Terpilih Kembali Pimpin JATTI, Fokus pada Kaderisasi dan Diplomasi Global

UBN Terpilih Kembali Pimpin JATTI, Fokus pada Kaderisasi dan Diplomasi Global

Senin, 29 Sep 2025 06:04


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X

Kamis, 02/10/2025 19:39

Jum'at Sebagai Hari Silaturahim