Senin, 19 Jumadil Akhir 1446 H / 16 April 2012 20:24 wib
11.929 views
Awas!!! LKS Berisi Paham Komunis Beredar di Bandung
BANDUNG (voa-islam.com) - Setelah tersebar Lembar Kerja Siswa (LKS) berisi kisah "Bang Maman dari Kali Pasir" dalam buku Pendidikan Lingkungan Budaya Jakarta (PLBJ) yang berisi tentang istri simpanan. Kini beredar LKS penyebaran paham komunisme di Bandung dan jauh lebih menyesatkan.
Ketua Forum Aksi Guru Indonesia (Fagi) Iwan Hermawan mengatakan, seharusnya pemerintah khususnya segenap jajaran Dinas Pendidikan mematuhi aturan Permendiknas Nomor 11/2005 yang menyatakan, sekolah tidak boleh melakukan jual beli buku, termasuk LKS, kepada siswanya di sekolah.
Dikatakannya, dalam LKS itu dinyatakan ideologi negara Indonesia adalah komunisme. "Jelas konten LKS itu berbahaya bagi siswa. Banyak LKS yang beredar kualitasnya jelek," kata Iwan di Bandung, Senin (16/4/2012).
Seharusnya, kata Iwan, pengawasan terhadap buku pelajaran diperketat. Permendiknas Nomor 11/2005, kata dia, melarang penjualan LKS ke sekolah-sekolah. Dengan ditegakkannya aturan ini, otomatis LKS berisi konten tidak jelas tidak akan mudah masuk ke sekolah-sekolah.
"Langkah Disdik seharusnya memberi sanksi kepada guru yang jual. Selama ini dibiarkan. Begitu juga penerbit buku pelajaran sekolah, harus dihentikan penerbitannya jika terbukti jual LKS ke sekolah-sekolah, termasuk LKS yang kontennya tidak benar," paparnya.
Menurutnya, LKS diperuntukan hanya bagi pelajaran yang memerlukan laboratorium. Bukan untuk kegiatan belajar mengajar. Selain itu, LKS tersebut harus sesuai dengan konteks belajar mengajar di tempat siswa. "Saat ini banyak LKS yang justru berasal dari luar Kota Bandung, masuk ke Bandung. Padahal LKS harusnya sesuai dengan konteks lokal," terangnya.
Sementara itu Direktur CV Media Karya Putra, Saifullah Wali, menolak menarik Lembar Kerja Siswa (LKS) yang memuat tulisan ideologi Negara Indonesia adalah Komunis. LKS itu untuk mata pelajar Pendidikan Kewarganegaraan siswa SMA/MA.
Menurut Saifullah Wali, LKS terbitan pihaknya berbeda dengan buku pegangan untuk siswa Sekolah Dasar yang memuat Istri Simpanan.
Pasalnya, isi buku Pendidikan Kewarganegaraan yang memuat ideologi Negara Indonesia adalah Komunis, bukan diperuntukan untuk para siswa dan bukan terletak pada isi buku tersebut.
"Buku tersebut khusus untuk pegangan guru dan bukan pada isi buku, melainkan pada kunci jawaban buku tersebut. Jadi kesalahan ini tidak mungkin beredar di kalangan para siswa, bila tidak ada kesengajaan diedarkan sendiri oleh para gurunya," ungkapnya. [Widad/snd, okz]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!