Jum'at, 19 Jumadil Akhir 1446 H / 6 April 2012 20:00 wib
11.296 views
Generasi Ancur: Hotpants Bak Racun Di Musim Hujan, Ulama Jangan Tidur!
JAKARTA (VoA-Islam) – Hotpants, sejenis celana super pendek, kini bukan hanya dikenakan wanita saat ke kamar mandi atau rehat di ranjang tidurnya. Hotpants belakangan ini menjadi trend di kalangan wanita muslimah, tidak hanya dikenakan dalam suasana informal, tapi juga dalam ruang-ruang formal. Hotpants seolah menjadi pakaian kebesaran wanita abad ini. Tidak ber-hotpants ria, akan dicap sebagai wanita yang tidak mengikuti perkembangan zaman. Kata anak muda, nggak gaul banget, getooh loch!.
Inilah realita dan fenomena yang kian mengakar di masyarakat. Betapa Hotpants bak jamur di musim hujan. Atau lebih tepatnya, virus budaya yang meracuni perilaku dan gaya hidup generasi muda Islam, disadari atau tanpa disadari. Lihatlah betapa massif-nya fashion seronok tak senonoh itu terbalut melingkupi tubuh-tubuh wanita muslimah di sejumlah kota-kota besar.
Daya betot hotpants tak mengenal usia, mulai dari pelajar SMP, SMA, Mahasiswa, hingga ibu rumah tangga. Bayangkan, hotpants merajalela di mall-mall, di jalan-jalan, di panggung-panggung hiburan, di layar kaca, di majalah-majalah, bahkan ironisnya lagi Hotpants dikenakan saat reoni, kondangan, hingga mengambil raport anak di sekolah. Di Jakarta, seorang guru marah besar, dan mengusir orang tua (perempuan) yang mengenakan celana pendek jenis Hotpants saat penerimaan raport. Dimana etika dan kesopanan budaya ketimuran bangsa ini yang katanya santun?
Kiki Saky, seorang bloger menulis dalam blognya merasakan keprihatianannya yang mendalam. Bayangkan, anak ABG (anak baru gede) tiba-tiba menjadi idola para cowok di kampungnya. Bak selebritis dadakan, setiap kali melintas, dia selalu dibuntuti puluhan cowok.
Dalam blognya, Kiki menulis, hotpants = kancut. “Hotpants adalah produk gagal antara cancut dan celana pendek. Meskipun produk gagal hotpants tetap menjadi trend remaja bahkan orang Dewasa. Jika punya uang langsung berburu ke pasar. Nah, kalo nggak punya uang terpaksa merelakan celana panjangnya untuk disembelih. Parah,”tulis Kiki.
Kiki yang mengenakan jilbab ini mengungkapkan kekesalannya,”Pengguna hotpants itu merasa paling seksi dengan pahanya yang terlihat panjang. Kalo mulus sih mending, tapi kalo ada bekas cacarnya dan knalpotnya bikin cowok infeel dong hahaha.”
Lagi-lagi Kiki muak dengan ibu-ibu yang memakai hotpants ke Mall. “Keabisan setok celana panjang kali ya?? Sekarang, hotpants bukan hanya dipakai oleh anak remaja perkotaan lho, dipedesaan seperti di Purworejo pun sudah banyak yang terjangkit wabah hotpants, mulai dari anak SD, SMP, SMA, remaja khususnya ABG..” Sesama bloger, mengomentari tulisan Kiki, seraya berkata: “Kini sudah tak ada bedanya lagi, paha ayam dan paha cewek. Haa..haa.”
Dalam blog pribadi yang lain, seorang ibu di internet, gemes menyikapi fenomena hotpants yang menggurita dan trennya makin berkibar-kibar. Demikian curahan hatinya:
Kulihat sekelilingku. Mataku tertuju pada sekelompok “youngsters” yang sangat mencolok di antara kerumunan antrean kami. Semua cewek rombongan itu memakai celana pendek (Hotpants) yang supeeeeer pendek, mungkin hanya beberapa sentimeter di bawah pangkal paha! Dan, semua dari mereka tampil” sangat seksi ”dengan balutan kaos “you can see” tipis mereka.
Astaghfirulloh…batinku dalam hati. Tanpa malu sedikitpun mereka mengenakan mode baju seperti itu, bahkan tampaknya mereka malah merasa bangga dan sangat pede dengan penampilan mereka. Haruskah , atas nama modernitas, para gadis Indonesia meng”import” budaya Hotpants bagi penampilan mereka?
Hatiku berkata :”Ya Alloh, berilah petujuk pada mereka Ya Robb. Karena mungkin mereka belum tahu tentang kewajiban menutup aurat. Mereka belum tahu, betapa Islam memuliakan tubuh-tubuh mereka , menjaganya dari pandangan dan pikiran kotor para lelaki nakal di luar sana. Ya Alloh, maafkan hambaMu yang masih berada dalam taraf terendah keimanan dalam melihat sebuah kemaksiatan ini. Ya Alloh, jagalah anak-anakku di jaman yang sudah amat sanagt penuh dengan tantangan kerusakan nilai moral ini.”
Sudah saatnya ulama, aktivis dakwah peka dengan persoalan moral yang tengah membelit masyarakat kita. Trend hotpants, ulama jangan tidur! Desastian
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!