Sabtu, 19 Jumadil Akhir 1446 H / 4 Februari 2012 21:43 wib
7.378 views
Ulama Bogor Deklarasi Satgas Antispasi & Penanggulangan Kristenisasi
JAKARTA (VoA-Islam) – Belum lama ini (2/1), sejumlah ulama dan umat Islam di Kota Bogor mendeklarasikan dibentuknya Satgas Antisipasi dan Penanggulangan Kristenisasi (Satgas APK). Terbentuknya Satgas APK merupakan amanah dan kesepakatan para ulama yang tergabung dalam Kelompok Kerja (Pokja) Anti Pemurtadan.
Menurut Sekretaris Satgas APK Muhammad Ridho yang ditemui Voa-Islam, Satgas APK ini dibentuk sebagai follow up dari kegiatan Seminar Lokakarya Anti Pemurtadan yang digelar FUI Bogor Raya bekerjasama dengan MUI Kota Bogor di Gedung Balai Binarung, Bogor, pada 20 Desember 2011 lalu.
Ketika santer isu GKI Yasmin, umat Islam dan beberapa ormas Islam di Bogor terus mengawal agar jemaat GKI mengurungkan niatnya membangun gereja di Jl. KH. Abdullah bin Nuh. “Yang jelas, persoalan GKI Yasmin bukanlah isu lokal, juga bukan semata permasalahan mendirikan gereja, tapi ada grand design. Untuk mengantisipasi itu, para tokoh Islam dan peneliti berkumpul dalam suatu kegiatan yang digelar pada 20 Desember 2011,” kata Ridho.
Atas dukungan dan rekomendasi MUI Bogor, peserta yang hadir dalam Lokakarya tersebut berjumlah 250 orang. Mereka terdiri dari perwakilan MUI, dari cabang hingga ranting se- Kota Bogor yang notebene pengurus masijid . Hadir sebagai pembicara ketika itu Ustadz Bernard Abdul Jabbar, Ustadz Tabrani (DMI), dan KH. Muhammad Al Khaththath dari FUI.
Dalam lokakarya tersebut, diinformasikan, bahwa Jawa Barat, dalam hal ini Bogor menjadi target Kristenisasi kedua setelah Bekasi. Target berikutnya adalah Sumatra Barat. Di wilayah inilah, misionaris Kristen melancarkan gerakan pemurtadan. Bahkan, ada informasi, di Bogor ada laskar kristus yang jumlahnya ribuan. Tentu informasi ini harus direspon umat Islam, setidaknya mengantisipasi kabar keberadaan Laskar Kristus dan gerakan Kristenisasi yang mulai gencar dilakukan di wilayah Bogor dan sekitarnya.
Titik Rawan Kristenisasi
Ulama dan umat Islam kota Bogor sepakat untuk menunjuk Ustadz Badru Kamal Makmun untuk menjadi Ketua Satgas APK. Fungsi Satgas APK bukan hanya berkutat memantau gerakan Kristenisasi di Kota Bogor, tapi juga membentuk divisi dapur umum untuk anak jalanan. Secara khusus, Satgas APK memang membatasi diri pada masalah Kristenisasi.
Satgas APK diharapkan terdiri dari para pengurus masjid dan musholla yang ada di Kota Bogor. Satgas APK terdiri dari beberapa ormas Islam, seperti FPI, HTI, FUI, Garis, Forkami, dan ormas lainnya. Dengan demikian, lembaga yang sudah ada, akan dijadika mentor untuk berbagi pengalamannya dalam menghadapi Kristenisasi di wilayahnya masing-masing. Satgas APK lebih kepada persiapan, visi gerak.
Ke depan, pengurus masjid yang menjadi anggota Satgas APK akan ditraining tentang keorganisasian, daurah pematangan ideologi, teknis bagaimana mengumpulkan data dari masyarakat dengan mendirikan posko APK, yang melibatkan RT dan DKM setempat. Data yang terkumpul akan berkoordinasi dengan 12 masjid besar yang tersebar di sejumlah kecamatan, mulai dari Bogor Utara, Selatan, Barat, dan Kota Bogor.
Sementara itu dikatakan Ketua Satgas APK, Ustadz Badru Kamal Makmun, ada beberapa progam yang akan dilkukan Satgas APK, diantaranya: menggalakan tauhid kepada masyarakat agar tahu, mana Islam, Murtad, dan Kristenisasi. “Kami akan berkoordinasi dengan seluruh masjid dan mushola di wilayah Bogor, termasuk melakukan pendekatan dengan tokoh masyarakat untuk menjelaskan bahaya kristenisasi secara global. Kita tidak boleh bertindak di luar hukum, harus tetap dalam koridor hukum.”
Ketika ditanya, sejauhmana pentingnya Satgas APK? Dikatakan Ustadz Badru, tentu penting sekali. Menurutnya, ini perang global, bukan hanya di Indonesia saja, melainkan di seluruh dunia. Perlu diketahui, Yahudin ingin membangun Israel Raya, mulai dari Mesir, Baghdad, hingga Madinah. Tapi kaum Yahudi tidak mau berhadapan dengan umatIslam. Karena itulah Yahudi melancarkan adu domba antara umat Islam dan Kristen untuk saling berhadap-hadapan.
Ustdaz Badru mensinyalir, banyak sudah warga Bogor yang dimurtadkan misionaris. Mereka melakukan dengan segala cara, mulai dari pendekatan ekonomi, kekuasaan, hingga pendangkalan akidah. Desastian
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!