Kamis, 21 Jumadil Awwal 1446 H / 5 Januari 2012 00:30 wib
29.851 views
Makam Syuhada Waihaong, Saksi Bisu Jihad Ambon
AMBON, MALUKU (voa-islam.com) - Ada sesuatu yang istimewa di kota Ambon yang tidak ada di kota lain di Indonesia, yaitu adanya komplek Makam Syuhada di desa Waihaong yang berdekatan dengan Islamic Center yang sedang dalam tahap pembangunan.
Makam Syuhada ini adalah tempat dimakamkannya kaum Muslimin yang gugur dalam jihad Ambon yang terjadi pada tahun 1999 -2002. Dimana pada rentang waktu tersebut terjadi konflik horisontal antara kaum Muslimin dan kaum Nasrani di Maluku dan Maluku utara.
Konflik yang bermula dari peristiwa tragedi Idul Fitri berdarah pada 19 Januari 1999 tersebut telah memakan banyak korban jiwa dari kaum Muslimin. Tindakan biadab dari kaum salibis yang melakukan penyerangan terhadap kaum Muslimin yang sedang merayakan hari raya Idul Fitri tersebut menjadi pemicu perang agama yang berkepanjangan di Maluku.
Peristiwa tragedi Idul Fitri berdarah itu telah membangkitkan gelora jihad dari kaum Muslimin yang bukan hanya di Maluku tapi juga di Indonesia bahkan dunia, demi melawan kedzaliman kaum salibis.
Jihad Maluku telah menyatukan kaum Muslimin Indonesia dan mendatangkan simpati dari kaum Muslimin di dunia. Mereka yang turun dalam front jihad di Maluku bukan hanya putra-putra Islam Maluku tapi juga dari tempat lain di Indonesia dan juga dari belahan dunia lain.
..Makam Syuhada ini adalah tempat dimakamkannya kaum Muslimin yang gugur dalam jihad Ambon yang terjadi pada tahun 1999 -2002..
Karena banyaknya korban yang berjatuhan dari kaum Muslimin pada masa itu, maka kemudian masyarakat Muslim Ambon berinisiatif menetapkan satu tempat untuk mengubur jenazah kaum Muslimin yang gugur dibantai salibis dan juga yang gugur dalam front jihad.
Maka kemudian dipilihlah sebuah tempat yang berlokasi di pinggir pantai di desa Waihaong untuk memakamkan mereka. Tempat ini kemudian dikenal sebagai komplek Makam Syuhada.
Kaum Muslimin yang dikubur di makam ini bukan hanya mereka yang berasal dari Maluku, namun para mujahid yang berasal dari luar Maluku, Bahkan di komplek Makam Syuhada ini juga dimakamkan seorang mujahid yang berasal dari Yaman bernama Abdullah bin Ali. Beliau adalah salah satu mujahidin dari luar indonesia yang turut berjihad di Ambon pada tahun 2000.
Abdullah bin Ali gugur dalam pertempuran di kampung Ponegoro pada bulan Juli tahun 2000 ketika bersama-sama kaum Muslimin mempertahankan kampung Muslim Ponegoro dari serangan salibis.
Mujahid asal Yaman ini sebelumnya telah tertembak pada bagian kakinya pada pertempuran di Poka awal Juli tahun 2000. Pada pertempuran di Ponegoro sebenarnya Abdullah bin Ali masih terluka pada bagian kakinya, namun hal tersebut tidak menghalanginya untuk turut serta dalam jihad.
..Kaum Muslimin yang dikubur di komplek pemakaman ini bukan hanya mereka yang berasal dari Maluku, namun para mujahid yang berasal dari luar Maluku, Bahkan di komplek Makam Syuhada ini juga dimakamkan seorang mujahid yang berasal dari Yaman bernama Abdullah bin Ali..
Pertempuran di kampung Ponegoro sendiri terjadi selama tiga hari, dan pada hari yang ketiga itulah Abdullah bin Ali syahid (Insya Allah) ketika dua butir peluru menembus tubuhnya. Ia gugur terkena tembakkan sniper slibis.
Tiga hari sebelum kematiannya Abdullah bin Ali yang selalu mengisi hari-harinya dengan menghafalkan Al Qur'an pernah mengatakan bahwa ia tidak akan kembali ke Yaman sebab ia ingin mencari syahid di Ambon. Dan apa yang dicita-citakannya tercapai sudah, dan kini jasadnya terbaring di komplek Makam Syuhada Waihaong Ambon.
Mungkin banyak orang yang tidak mengenal Abdullah bin Ali dan tidak tahu dimana ia dikuburkan, namun Alloh Subhanahu Wata'ala di arsy mengenalnya sebagai salah seorang hambaNya yang telah meninggalkan negerinya menuju Ambon untuk berjihad membela kaum Muslim yang ada disana.
Makam syuhada Waihaong Ambon adalah saksi bisu terjadinya pembantaian kaum Muslimin dan terjadinya jihad di Ambon. Namun sangat disayangkan kini kondisi makam tersebut terkesan kumuh dan kotor karena pada salah satu sisi komplek makam dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah.
Mudah-mudahan Makam Syuhada Waihaong akan terus menjadi pengingat bagi kaum Muslimin di Ambon tentang kejadian menyakitkan berupa pembantaian kaum Muslimin pada peristiwa Idul Fitri berdarah 19 januari 1999. Dan juga menjadi pelajaran bahwa untuk menghadapi kedzaliman orang-orang kafir hanyalah dengan jihad mengangkat senjata memerangi mereka, Sehingga hendaknya semangat jihad harus tetap ditumbuhkan pada generasi Islam Maluku agar pada masa yang akan datang peristiwa pembantaian seperti tahun 1999 tidak terulang lagi. Semoga... (AF)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!