Jum'at, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 9 Desember 2011 10:05 wib
14.867 views
Munarman: Pemfitnah Sesama Muslim Itu Berada di Barisan Kaum Kuffar
JAKARTA (voa-islam.com) – Sepak terjang Ketua Umum PBNU Prof DR KH Said Aqil Sirajd MA yang sangat berambisi menyerang ormas-ormas dan tokoh Islam dengan tudingan Salafi Wahabi penebar terorisme yang melahirkan aksi pemboman Masjid Cirebon, menyulut keprihatinan dari para aktivis dakwah.
Ketua DPP Front Pembela Islam (FPI) Munarman SH sangat menyayangkan berbagai statemen Said Aqil dalam forum terbuka di hadapan para kiyai dan nyai itu. Menurutnya, statemen yang kental fitnah kepada sesama Muslim itu hanya menyenangkan para musuh Islam.
“Said Aqil yang bertahun-tahun belajar ilmu syar’i di timur tengah dan bergelar Professor Doktor, tidak seharusnya berbicara tanpa dasar. Apalagi melontarkan tudingan sumir dengan data palsu kepada sesama muslim. Sebab hal ini justru malah membuat musuh-musuh Islam bersorak sorai melihatnya,” jelasnya kepada voa-islam.com, Rabu (7/12/2011).
Munarman juga menasihati Said Aqil agar menyudahi kebiasaan melempar fitnah kepada sesama Muslim. Sebagai panutan umat Islam, seharusnya Said Aqil berada dalam barisan umat Islam, bukan di barisan musuh yang memecah-belah kekuatan umat Islam.
“Dari segi hukum syariat siapapun yang memfitnah saudaranya sesama muslim demi menyenangkan orang kafir, itu artinya berada dalam barisan kaum kuffar dalam memerangi umat Islam,” papar Munarman yang juga ketua An-Nasr Institute Jakarta itu. “Bukankah dalam Al-Qur’an ada ayat yang menyatakan orang-orang kafir saling tolong menolong dalam mengerjakan kemungkaran dan kebatilan?” tambahnya.
Munarman juga mengingatkan bahaya strategi Zionis Israel, yang menyusupkan para agennya ke ormas-ormas untuk melakukan segala hal demi kepentingan orang-orang kafir. “Jangan lupa bahwa ormas Islam saat ini menjadi target untuk disusupi oleh agen-agen zionis Israel. Para agen ini otaknya sudah dicuci habis agar pemikiran dan amalannya sesuai dengan kepentingan kaum kafir,” paparnya. “Mereka inilah yang dipromosikan oleh jaringan Zionis internasional untuk menduduki posisi strategis, baik di ormas Islam maupun di Pemerintahan, yang dengan posisinya tersebut para agen menjadi pembela utama kepentingan kaum kufar,” tutupnya.
Sebagaimana diberitakan voa-islam.com sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Said Agil Siraj merilis 12 yayasan Islam yang dituduh sebagai Salafi Wahabi penebar benih terorisme yang mengajarkan doktrin pengeboman, sehingga lahirlah pengeboman Masjid Cirebon. Statemen terbuka dalam workshop “Deradikalisasi Agama Berbasis Kyai/Nyai dan Pesantren” yang digelar Muslimat NU di Park Hotel Jakarta, Sabtu (3/12/2011) itu sarat dengan fitnah dan data palsu.
Misalnya, yayasan nomor satu yang dituding Wahabi Radikal adalah Yayasan Al-Sofwa Jakarta yang diketuai oleh Maman Abdurrahmadan dan Farid Uqbah.
Data ini salah total, karena direktur Al-Sofwa itu Abu Bakar bin Muhammad Altway Lc, bukan Aman Abdurrahman maupun Farid Oqbah. Aman Abdurrahman memang pernah menjadi staf di Al-Sofwa, tapi hanya sebagai imam masjid, bukan direktur. Sedangkan Farid Oqbah adalah direktur Islamic Centre Al-Islam, bukan direktur Al-Sofwa.
Berbagai pihak menyayangkan pernyataan Said Aqil Siradj, karena tuduhan dan fitnah kepada para tokoh dan ormas Islam itu tak disertai data apapun. Hanya ada beberapa data yang disampaikan, itupun salah kaprah. Kasihan para kiyai dan nyai Nahdiyin, dikumpulkan di hotel mewah, malah disuguhi kebohongan. [taz, ahmed widad]
Sebagaimana diberitakan voa-islam.com sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Said Agil Siraj merilis 12 yayasan Islam yang dituduh sebagai Salafi Wahabi penebar benih terorisme yang mengajarkan doktrin pengeboman, sehingga lahirlah pengeboman Masjid Cirebon.
Statemen terbuka dalam workshop “Deradikalisasi Agama Berbasis Kyai/Nyai dan Pesantren” yang digelar Muslimat NU di Park Hotel Jakarta, Sabtu (3/12/2011) itu sarat dengan fitnah dan data palsu. Misalnya, yayasan nomor satu yang dituding Wahabi Radikal adalah Yayasan Al-Sofwa Jakarta yang diketuai oleh Maman Abdurrahmadan dan Farid Uqbah.
Data ini salah total, karena direktur Al-Sofwa itu Abu Bakar bin Muhammad Altway Lc, bukan Aman Abdurrahman maupun Farid Oqbah. Aman Abdurrahman memang pernah menjadi staf di Al-Sofwa, tapi hanya sebagai imam masjid, bukan direktur. Sedangkan Farid Oqbah adalah direktur Islamic Centre Al-Islam, bukan direktur Al-Sofwa.
Berbagai pihak menyayangkan pernyataan Said Aqil Siradj, karena tuduhan dan fitnah kepada para tokoh dan ormas Islam itu tak disertai data apapun. Hanya ada beberapa data yang disampaikan, itupun salah kaprah. Kasihan para kiyai dan nyai Nahdliyin, dikumpulkan di hotel mewah, malah disuguhi kebohongan. [taz, ahmed widad]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!