Rabu, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 10 Agutus 2011 15:18 wib
9.475 views
Tips Sehat Saat Makan Sahur (Koreksi Pak Dokter)
Pengantar redaksi:
Artikel "Tips Sehat Saat Makan Sahur” yang dipublikasikan voa-islam.com, Selasa (9/8/2011) mendapat tanggapan berupa tambahan catatan dari dr. HRM Tauhid al-Amien, Surabaya.
Untuk membedakan dengan artikel aslinya, catatan dr Tauhid al-Amien kami tampilkan dengan huruf tebal (bold). Berikut kami tampilkan catatan utuh tersebut:
Tips Sehat Saat Makan Sahur (Koreksi)
Saat menjalankan puasa, tubuh kita tidak mendapatkan asupan gizi kurang lebih selama 14 jam. Namun meski begitu, biasanya kita tetap harus beraktivitas normal. Hal ini menyebabkan energi banyak yang terkuras. Oleh karena itu menjaga asupan gizi saat makan sahur pun tak kalah penting untuk diperhatikan selain menu berbuka puasa.
Energi diperoleh bukan hanya dari yang barusan dimakan, tetapi banyak dari cadangan energi dalam tubuh yang berupa lemak maupun karbohidrat, terutama glikogen dalam liver dan otot. Jika hanya mengandalkan glikogen ini, glikogen ini biasanya sudah habis sebelum zuhur.
Supaya tubuh dapat menjalankan fungsi dengan baik, sel-sel tubuh membutuhkan gizi dan energi dalam jumlah cukup. Maka penting untuk kita mengetahui makanan apa saja yang baik dikonsumsi saat sahur dan jenis makanan yang sebaiknya dihindari.
Hal yang paling penting saat makan sahur adalah air. Ketika tidur tubuh kita kehilangan berat 1-2 kg, dan itu adalah air. Jadi memulai puasa dengan restorasi cairan adalah langkah yang baik.
Jangan lupa, konsumsilah pula sayur-sayuran dan buah-buahan yang terbukti banyak mengandung serat. Selain membersihkan usus, serat adalah “sapu alami” yang membantu membersihkan sisa daging di sela- usus. Makan makanan berserat juga membuat proses pencernaan lebih lambat dan membantu insulin dikeluarkan secara bertahap. Untuk membuat energi dari sahur tahan lama, bersahurlah lebih akhir saat mendekati imsak.
Serat tidak terkait langsung dengan insulin. Insulin terkait dengan karbohidrat yang diserap sebagai glukosa. Peran serat adalah menghambat pengosongan lambung, termasuk mengurangi kecepatan penyerapan glukosa dari pencernaan karbohidrat (zat tepung); oleh karena itulah saya selalu menganjurkan makanan yang "kasar" untuk sahur, bukannya nasi lembek ataupun bubur.
Hindari terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang manis-manis. Banyak makan makanan manis disaat sahur akan membuat Anda cepat lapar di siang hari. Makanan manis membuat tubuh bereaksi melepaskan insulin secara cepat, insulin berfungsi memasukkan gula dari dalam darah ke dalam sel-sel tubuh dan digunakan sebagai sumber energi.
Insulin memasukkan gula (glukosa) dari darah ke dalam sel menjadi glikogen untuk disimpan sebagai cadangan energi, untuk digunakan jika diperlukan nantinya. Ini jika berlebihan dapat mengurangi tersedianya glukosa dalam darah sehingga orang dapat cepat lelah untuk aktivitas berat.
Hindari pula makan berlebihan selama sahur agar kolesterol tidak melonjak tinggi. Untuk itu sebaiknya hindari makanan gorengan karena makanan yang digoreng tidak memberi asupan air yang cukup dan mengandung minyak yang tidak baik bagi kesehatan karena menimbulkan radikal bebas di dalam tubuh.
Kolesterol berasal banyak dalam lemak hewani; makan berlebihan tidaklah meningkatkan kolesterol asalkan tidak banyak mengandung lemak hewan.
Dan yang terakhir, jika timbul gejala sakit maag seperti : sendawa asam, mual, mulas, nyeri ulu hati dan kembung, maka asam lambung dapat dinetralkan dengan minum obat maag sebelum sahur, saat berbuka dan sebelum tidur malam.
Untuk penderita sakit maag, obat ketika sahur diminum, sebelum beberapa (2-3) suapan terakhir, bukannya sebelum sahur ataupun sesudah sahur, agar obat itu "bekerja" ketika lambung mulai kosong. Obat yang mudah larut jika diminum di akhir sahur akan segera terbawa keluar dari lambung sehingga bekerjanya menjadi terlalu awal.
Wassalam,
dr. HRM Tauhid-al-Amien, MSc., DipHPEd., AIF
Jl. Kendangsari Lebar 48 Surabaya 60292
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!