Senin, 6 Jumadil Awwal 1446 H / 4 Juli 2011 09:53 wib
11.558 views
Banyak Setan, Binatang, Maling dan Dagelan Politik di Partai Demokrat?
JAKARTA (voa-islam.com) – Mantan kader Partai Demokrat, Raden Mas Haryo Heroe Syswanto Ns Soerio Soebagio alias Sys NS mengungkapkan, kasus-kasus yang terjadi di dalam tubuh Partai Demokrat sekarang ini akibat ulah permainan dari para binatang dan setan politik yang bergerilya di partai besutan Presiden SBY tersebut.
“Ini tidak sekedar dagelan politik, tapi binatang dan setan politik. Lebih brengsek dari dagelan politik. Ada permainan di antara mereka. Presiden, ayolah mumpung ada kesempatan, sapu bersih setan-setan dan binatang-binatang politik termasuk di ekonomi! Jangankan membersihkan Partai (Demokrat), urusan negara saja bisa kalau ada niat pasti bisa. Jadi, tinggal ada niat ada atau tidak!” seru Sys NS dalam dialog di Metro TV, Minggu (3/7/2011) sore.
Namun, lanjut Sys NS, wajar sebelum melakukan niat untuk membongkar nama-nama yang terlibat kasus seperti disebut Nazaruddin, Presiden SBY selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat akan melihat dan melirik dulu apakah ada keluarganya yang terlibat. “Niat atau tidak, dia (Presiden SBY) akan lihat dulu, apa anak saya, saudara saya, keluarga saya, terlibat atau tidak. Biasanya ini yang bisa bubarkan niat,” ungkap seniman yang jadi politisi ini.
Bagaimana dengan adanya isu KLB Partai Demokrat? “Itu ibarat makanan diangetin, enak benar. Tapi siapa yang usulkan KLB? Itu binatang atau setan-setan politik. Kalau orang yang benar, itu bagus. Yang jelas, ini momentum bagi SBY menata Partai Demokrat untuk 2014. Jadi, tergantung kemauan SBY, Partai Demokrat mau dihitamkan atau dibuat apa. Partai Demokrat banyak maling-maling dan setannya, harus disapu bersih,” jawab Sys NS.
....Partai Demokrat banyak maling-maling dan setannya, harus disapu bersih...
Menjawab pertanyaan terkait ‘nyanyian’ tersangka Nazaruddin, bekas Bendahara Umum Partai Demokrat, yang menuding sejumlah petinggi Partai menerima uang ‘haram’ miliaran rupiah, Sys NS meniali ada kemungkinan benar. Sebab, mereka yang dituduh Nazaruddin tersebut tidak marah dan malah kelihatan panik. “Orang yang dituduh tidak marah, 99 persen benar,” papar Sys NS.
Sys NS yakin, Nazaruddin adalah orang yang cerdik untuk membela diri dan bisa menyeret semua petinggi Partai demokrat yang terlibat kasusnya. “Saya lihat wajah dan kelakuan Nazaruddin saja, dia itu cerdik banyak akal. Dia korupsi, tapi banyak pelor untuk menyerang kalangan Partai Demokrat agar menyelamatkan dirinya. Pelor itu dicicil dan memang sudah disiapkan dari dulu. Dia sebut nama Anas, Andi dan lain-lain. Dia gunakan pengacara dari Singapura dan Indonesia,” paparnya.
Meski Presiden SBY sudah memerintahkan Kapolri untuk menangkap Nazaruddin di Singapura, namun Sys NS belum yakin polisi akan berhasil untuk memulangkan Nazaruddin ke tanah air. Sebab, menurutnya, kalau polisi disuap pihak Nazaruddin di Singapura, bisa mengurungkan niatnya untuk menangkap Nazaruddin. “Misalnya tiga orang polisi berangkat ke Singapura, gajinya 5 juta. Tiba-tiba di sana (Singapura) dikasih 5 milyar, apa tidak berubah,” duga mantan salah satu pendiri Partai Demokrat ini.
Di sisi lain, Sys NS menilai pimpinan Partai Demokrat sengaja lelet dan berlama-lama menyelesaikan kasus Nazaruddin dengan harapan nantinya akan ditutup karena sudah dilupakan masyarakat. “Ini buying time, mengulur-ulur waktu, rakyat itu gampang marah, tapi gampang lupa dan gampang memaafkan. Rakyat itu gampang bosan,” bebernya.
Menurut Sys NS, penegakan hukum di Indonesia sekarang ini tidak dilakukan serius dan bahkan dikangkangi oleh mafia hukum. “Negara ini sudah dikelola oleh banyak setannya daripada malaikatnya. Kalau mau menangkap si ini, gak enak sama ini. Ini terjadi saling sandera. Kasus-kasus gak akan kelar seperti skandal Century, kasus Gayus, Nazaruddin, Anggoro, Djoko Tjandra, Nunun Nurbaeti, Panja Pemilu tak akan selesai,” ungkapnya pula.
Apakah Nazaruddin masih simpan nama lebih tinggi dari Anas yang akan dijadikan kartu truf untuk diungkapkan? “Feeling saya, dia punya nama-nama yang bila diungkap akan bisa bahaya bagi Partai Demokrat dan membahayakan keluarga SBY. Jadi, di mata SBY sebenarnya kurang ajar ini Nazaruddin,” jawab Sys NS.
....Feeling saya, dia punya nama-nama yang bila diungkap akan bisa bahaya bagi Partai Demokrat dan membahayakan keluarga SBY...
Untuk menutup ‘mulut’ Nazaruddin, menurut Sys, sebenarnya bisa Partai Demokrat memanggilnya dengan memberi fasilitas khusus. “Panggil Nazaruddin, kasih sesuatu biar tutup mulut. Kalau dibiarkan, akan muncul kasus lebih besar lagi. Seharusnya Partai Demokrat langsung mengajak kompromi. Kan Nazaruddin sudah ketemu Sutan Bathoegana. Bohong kalau Sutan tak ketemu, wong pertemanan dan tim suksesnya,” ungkap Sys NS.
Namun, menurutnya, mestinya Nazaruddin harus ditangkap oleh KPK, karena sudah menjelek-jelekkan nama sejumlah pengurus Partai Demokrat dan dituduhnya terima uang. “Nazaruddin sudah nyebut nama Angelina Sondakh dan lain-lain terima uang ini itu. Kalau saya ngomong keluarga presiden ini itu dan semuanya maling, saya ditangkap. Ini gak fair KPK,” papar Sys NS.
Pada kesempatan yang sama, pengamat politik Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Ari Junaedi menilai, saling bantah di antara kalangan elit Partai Demokrat terkait kasus Nazaruddin, justru semakin membuat publik tidak percaya kredibilitas Partai besutan SBY itu. “Bantah membantah ini dagelan politik tingkat tinggi, masyarakat sudah tak percaya lagi dengan aktor-aktor Partai Demokrat,” tegasnya.
Menurutnya, yang diminta publik sekarang adalah Nazaruddin segera diperiksa KPK untuk membongkar kasusnya. Masyarakat berharap Nazaruddin ditangkap, sehingga bisa membongkar dagelan politik di Partai Demokrat. Apapun yang diucapkan Presiden SBY tidak akan dipercaya masyarakat selama belum ada bukti nyata.
“Karena (SBY dan Partai Demokrat) sudah terlanjur bermain dengan pencitraan, sehingga orang masih kaitkan dengan pencitraan karena apa yang dikatakan SBY belum tentu sesuai dengan kenyataan, apa iya Nazaruddin ditangkap,” tutur dosen Undip itu.
Oleh karena itu, tegas dia, SBY harus berubah sikap dan memiliki ketegasan. Menurutnya, apapun yang dilakukan Partai Demokrat tidak akan naikkan citranya selama pernyataan SBY dinilai hanya pencitraan. Perintah untuk menangkap Nazaruddin misalnya, SBY harus memberi batas waktu 3 x 24 jam. “Tapi selama ini tak ada ketegasan dari SBY,” bebernya.
Ia meyakini, kasus Nazaruddin merupakan pemantik besar di Partai Demokrat ketika banyak aktor yang terlibat, termasuk nama Anas Urbaningrum dan Andi Mallarangeng disebut terlibat. “Nazaruddin punya kartu truf yang akan dimainkan terus sehingga kalangan Partai Demokrat kebakaran jenggot,” jelasnya.
“Saya sudah berkeliling ke mana-mana, masyarakat sudah bosan dan tak percaya dengan pemerintah SBY sekarang ini. Bahkan, harga BBM mau naik lagi. Orang sudah bosan dengan janji-janji Partai Demokrat, yang terakhir SBY suruh tangkap Nazaruddin,” imbuhnya.
Kenapa di dua kawasan di Jakarta, Pasar Rumput dan Tanah Tinggi, Minggu (3/7/2011), terjadi tawuran massal antar penduduk? Ini karena masyarakat kita sudah frustasi sosial dan bingung terhadap ulah para elit politik yang melakukan berbagai skandal tapi tak diproses hukum. Sedangkan rakyat yang mendambakan kebenaran dan keadilan tetapi penegakan hukum sekarang amburadul, terlebih lagi setiap hari harus berjuang menanggung beban ekonomi yang berat, akhirnya rakyat emosional dan bila tersinggung sedikit terjadilah tawuran seperti di dua kawasan di Jakarta tersebut. [silum/jps]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!