Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
23.894 views

FPI: Indonesia Selangkah Lagi Menuju Daulah Islamiyah

Bekasi (voa-islam) - Menurut pandangan FPI, Indonesia diakui atau tidak, sebelum merdeka atau setelah merdeka, Indonesia sudah menjadi negara Islam, hanya belum kaffah. Buktinya, mayoritas penduduk Indonesia muslim, Presiden dan Wakil Presidennya pun muslim hingga saat ini. Demikian dikatakan Ustadz Awit dari DPP Front Pembela Islam (FPI) dalam sebuah Tabligh Akbar di Bekasi.

Menurut Ustadz Awit, sebuah negara bisa dihukumi sebagai negara Islam, apabila penduduknya mayoritas Islam, dipimpin oleh orang Islam, penduduk umat Islam tersebut diperbolehkan melaksanakan syarait Islam. maka ngeri bisa dikatakan seagai negara Islam.

Hukum Islam itu, lanjut Awit, terbagi menjadi empat bagian: Pertama hukum Allah yang berkaitan dengan individu, seperti puasa, zakat dan haji. Selama ini umat Islam Indonesia tidak dilarang untuk berpuasa, shalat, zakat, haji. Ini  berarti hukum Allah sudah bisa dilaksanakan.

Kedua, hukum-hukum Allah yang berkaitan dengan masalah tatatan rumah tangga, seperti nikah secara Islam, bercerai secara Islam, bagi waris juga tidak dilarang di Indonesia, bahkan pemerintah menyediakan tempatnya, yaitu Pengadilan Agama.

Ketiga, hukum-hukum Allah yang berkaitan dengan masalah sosial dan kemasyarakatan. Dalam hal ini, umat Islam tidak dilarang menyekolahkan putra-putri ke sekolah Islam, bahkan mendirikan sekolah Islam pun tidak dilarang, termasuk menabung dan mendirikan bank syariah juga tidak dilarang.

Nah, yang belum dilaksanakan umat Islam dindonesia saat ini adalah hukum-hukum Allah yang berkaitan dengan kekuasaan atau Daulah Islamiyah. Jadi, umat Islam Indonesia sudah 75 persen melaksanakan syariat Islam, tinggal 25 persen hukum  Allah yang belum diterapkan, yakni merebut kekuasaan untuk menjadikan Indonesia sebagai Daulah Islamiyah. “Inilah PR umat Islam yang harus terus diperjuangkan. Karena itu kita harus siap merebutnya,” ujar Awit.

Ustadz Awit sangat menyayangkan, jika nasib bangsa Indonesia yang mayoritas umat Islam ini, seperti tikus yang mati di lumbung padi. Lihat saja, kekayaan alam di republic ini, habis dikeruk oleh asing. Itu akibat, kita ada Undang-undang yang mengatur untuk menghentikan hal ini. Kalau sudah ada UU yang mengaturnya, orang kafir tidak bisa seenaknya mengeruk kekayaan alam Indonesia.

Tak kalah parahnya adalah korupsi di negeri ini makin bertambah. Koruptor tidak kapok-kapoknya melakukan praktek korupsi, mengingat sanksi hukumnya lemah dan menggunakan hukum Belanda. Giliran rakyat kecil, dipenjara dengan hukuman yang seberat-beratnya. Kalau saja, sanksi hukum untuk koruptor diterapkan hukum potong tangan, pasti akan ada efek jeranya.

“FPI bahkan sudah meminta DPR untuk menerapkan hukum potong tangan bagi koruptor di Indonesia. Tapi pejabat kita menolak hukum itu. Namun demikian, FPI cukup lega dengan munculnya perda-perda syariah di berbagai daerah, sehingga orang-orang sekuler merasa tidak nyaman,” tukas Awit kecewa.

NII Gadungan

Dukungan umat Islam terhadap penerapan syariat Islam sendiri sesungguhnya cukup besar. Sejarah mencatat, pada 7 Agustus 1949,  Kartosuwiryo membentuk DI/TII, dimana ketika itu sudah mendapat dukungan dari umat Islam di Indonesia, terbukti di Sulawesi ada Kahar Muzakar, di Sumatera ada Daud Beureuh. Tapi kemudian, NII Kartosuwiryo dicoreng citranya oleh intelijen yang  mengatasnamakan NII. Kemudian muncullah NII gadungan, yang kerjaannya merampok, memeras, memperkosa, membunuh kiai dan membakar rumah warga. Akhirnya NII yang asli diopinikan sebagai perampok dan pengganggu masyarakat. Kartosurwiryo pun dipagar betis dan gugur.

Belakangan, diopinikan lagi oleh NII KW IX (bukan NII nya Kartosuwiryo), tapi NII buatan intelijen, yang tujuannya untuk merontokan NII Kartosuwiryo. Kenapa isu NII dikeluarkan saat ini? “Karena ormas dan aktivis Islam bersatu padu untuk menerapkan syariat Islam. Lalu dibuatlah opini yang menyesatkan, kalau bikin  negara silam, maka akan diajarkan merampok dan menipu, seperti itu intelijen merusak citra NII Kartosuwiryo yang didukung oleh umat Islam.”

Yang jelas, Islam tidak pernah mengajarkan merampok, menipu, memutuskan silaturahim. Apa yang dilakukan intelijen itu adalah berupaya untuk menohok aktivis Islam agar berhenti menerapkan syariat Islam. Desastian

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Berita Dakwah Indonesia lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News
Feminisme dan Delusi Kesetaraan Gender

Feminisme dan Delusi Kesetaraan Gender

Rabu, 25 Dec 2024 20:55


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X