Selasa, 3 Jumadil Awwal 1446 H / 15 Maret 2011 15:29 wib
10.378 views
Waspada Radiasi Nuklir Produk Makanan Dari Jepang
Jakarta (voa-islam.com) - Para pecinta masakan segar ala fastfood dari Jepang patut waspada, Pejabat Jepang mengumumkan, dampak radioaktif di sekitar PLTN Fukushima hari ini terpantau di level yang lebih tinggi. Radiasi ini juga bisa berdampak pada kesehatan. Puluhan ribu orang telah dievakuasi dari zona yang ada dalam radius 20 kilometer dari pembangkit Fukushima No. 1, 250 kilometer di timur laut Tokyo. Akibatnya pemerintah akan melakukan tes makanan segar seperti daging dan sayuran serta produk segar laut. Sementara, Badan Pengawas Obat dan Makanan mengawasi makanan olahan.
Indonesia mengikuti langkah Singapura dan Thailand untuk melakukan tes pada makanan segar impor Jepang yang dikhawatirkan terkena radiasi nuklir yang sudah melebihi ambas batas. Tingkat radiasi nuklir meningkat setelah ledakan terbaru dan kebakaran di PLTN Fukushima Daiichi (Fukushima No 1). Pemerintah Jepang menyatakan paparan radiasi ini bisa mengancam kesehatan manusia. Hal ini dilakukan untuk menghindari ancaman radiasi nuklir menyusul meledaknya PLTN Fukushima di negeri matahari terbit itu.
Lebih dahulu, Singapura dan Thailand secara random akan melakukan tes atas produk makanan segar impor Jepang. Hal ini dilakukan untuk memastikan produk makanan impor Jepang bebas radiasi nuklir yang bisa berdampak pada kesehatan apalagi tingkat radiasi terbaca pada pukul 08.31 meningkat menjadi 8.217 microsievert dalam 1 jam, dari 1.941 mikrosievert pada 40 menit sebelumnya berdasarkan keterangan operator PLTN Fukushima Daiichi, Tokyo Electric Power Co.
Dampak radiasi bagi tubuh, mulai dari kulit kering, mual-muntah hingga tewas seketika. Berbagai gejala yang muncul tidak lama setelah terkena radiasi disebut Acute Radiation Syndrome (ARS). Makin tinggi tingkat radiasinya, makin cepat efeknya muncul atau dirasakan oleh korban dan makin besar juga peluangnya untuk menyebabkan kematian. Lihat selengkapnya.
Tak Hanya Radiasi Nuklir, Waspada Dampak Hujan Asam
Hujan asam terjadi ketika gas-gas yang tercemar menjadi terjebak di dalam awan. Awan bisa melayang hingga ratusan bahkan ribuan kilometer sebelum akhirnya melepaskan hujan asam. Hal ini dapat terjadi apabila hujan dengan pH air kurang dari 5,7 dan adanya peningkatan kadar asam nitrat dan sulfat dalam polusi udara. Juga dapat terjadi karena peningkatan emisi sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx) di atmosfer.
Polutan asam yang dapat menyebabkan hujan asam adalah polutan bahan bakar fosil (misalnya, minyak, batu bara, dll) yang ditemukan dalam kadar tinggi dari knalpot mesin pembakaran internal (misalnya knalpot mobil). Hujan asam juga dapat terjadi dalam bentuk lain seperti salju. Hujan asam biasanya sulit dibedakan dari hujan air biasa karena warna dan rasanya hampir sama. Akan tetapi jika mengenai kulit langsung membuat gatal-gatal, memerah. Untuk orang dengan kekebalan tubuh rendah akan langsung mengalami pusing.
Bahayanya Hujan Asam bagi manusia
Bahaya yang dirasakan oleh manusia juga tidak terjadi secara langsung, bahkan untuk beberapa orang yang tidak terlalu sensitif dengan perubahan pH, berenang di kolam yang sudah tercemar hujan asam tidak akan menyebabkan efek langsung, seperti dilansir epa.gov, Selasa (15/3/2011).
Tapi polusi yang menyebabkan hujan asam yaitu sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOx) dapat membahayakan dan merusak kesehatan manusia.
Gas-gas ini di atmosfer berinteraksi untuk membentuk sulfat halus dan partikel nitrat yang dapat dibawa hingga jarak yang jauh oleh angin dan terhirup jauh ke dalam paru-paru manusia.
Sedangkan efek ekologi hujan asam paling jelas terlihat pada pohon, danau, sungai, hutan dan hewan. Bahkan bangunan bisa mengalami efek korosif karena hujan asam, yang dapat merusak komponen pembangkit listrik, pabrik dan kendaraan bermotor.
Hujan asam dapat membunuh beberapa spesies ikan yang rentan dengan perubahan pH air dan menurunkan keragaman hayati. Selain itu, untuk pH rendah juga dapat meningkatkan level aluminium di dalam air yang dapat membuat ikan stres kronis dan keracunan.
Beberapa jenis tanaman dan hewan mungkin dapat menoleransi air yang asam. Namun bagi tanaman dan hewan yang sensitif, terutama spesies yang masih muda, hujan asam dapat membunuhnya.
Umat Islam Tetap Waspada, kembali ke combro dan lalapan dulu yuuu. (dbs/dethealth/voa-islam.com/d5vn2)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!