Jum'at, 3 Jumadil Awwal 1446 H / 25 Februari 2011 14:03 wib
17.203 views
Mantan Aster KSAD: SBY-Boediono Pantas Disebut Gembong Mafia
JAKARTA (voa-islam.com) – Mantan Aster KSAD Mayjen TNI (Purn) Saurip Kadi mengkritik pemerintahan SBY-Boediono sukses menjadikan Indonesia sebagai negeri mafia dan preman.
Mantan Aster KSAD Mayjen TNI (Purn) Saurip Kadi mengatakan banyaknya purnawirawan TNI bersuara vokal dan kritis kepada Presiden SBY lantaran SBY sudah melenceng dari Sapta Marga.
“TNI itu wajib menjunjung tinggi kejujuran, kebenaran dan keadilan. Bukan memarakkan kebohongan untuk menutupi kebenaran. Bahkan sampai bikin-bikin sinetron Manohara, Ponari, Ariel, teroris, Susno, Gayus dan lain-lain untuk menutupi kasus Century yang sudah amat gamblang,” kecam Saurip Kadi di Jakarta, Kamis(24/2/2011).
Menurut Saurip, TNI wajib bersikap tegas dalam memimpin. Bukan peragu apalagi malah sibuk berkomentar seperti pengamat. TNI, lanjut Saurip juga tidak boleh gamang.
“Dalam pertempuran kalau pemimpin gamang, pasti korban berjatuhan. Maka cirinya harus cepat dan tegas bersikap dalam bentuk tindakan, bukan sibuk komentar cari simpatik lewat media. Sikap yang peragu, gamang dan tidak tegas seperti itu bikin malu TNI saja, lulusan AKABRI lagi,” jelasnya.
….junjung tinggi kejujuran, kebenaran dan keadilan. Bukan memarakkan kebohongan untuk menutupi kebenaran. Bahkan sampai bikin-bikin sinetron Manohara, Ponari, Ariel, teroris, Susno, Gayus dan lain-lain untuk menutupi kasus Century….
Lebih jauh Saurip mengatakan, militer itu di seluruh dunia hidupnya dijamin negara karena nyawa pun siap mati untuk negara.
“Nyatanya presidennya dari TNI malah para purnawirawan digusuri. Prajurit mau menyekolahkan anaknya harus ngutang ke koperasi, sementara itu korupsi besar-besaran seperti kasus Bank Century dan sekarang Mafia Pajak dibiarkan,” tandasnya.
SBY-Boediono Sukses Menjadikan Negeri Mafia dan Preman
Saurip Kadi juga menyebut SBY-Boediono sangat berhasil menyuburkan kesemrawutan kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga negeri ini pantas dijuluki sebagai negeri mafia dan preman. Terlebih lagi belakangan muncul kasus-kasus mafia seperti mafia perpajakan dan hukum.
“Mafia ada di setiap sektor. Meliputi mafia pajak, mafia tanah, mafia perkebunan, mafia pertambangan, mafia pasar modal, mafia BUMN, mafia cukai, mafia perdagangan komoditi, mafia perbankan, mafia pailit, mafia perkara dan kasus markus, mafia polisi, mafia KPK, mafia hukum, mafia anggaran, mafia pilkada, mafia MA, mafia kejaksaan, mafia MK, mafia lingkaran presiden, dan lain-lain,” ujar Saurip.
….Jadi pantasnya, SBY-BOED disebut gembong mafia, kata mantan Aster KASAD Saurip Kadi….
Kepada SBY-Boediono, Saurip Kadi menyebutnya pantas menjadi gembong mafia. “Jadi pantasnya, SBY-BOED disebut gembong mafia,” tambahnya.
Tidak hanya itu, Saurip melihat maraknya gerakan ekstrim agama, aliran, dan lain-lain adalah salah satu indikator negara mafia karena gerakan seperti itu adalah alat yang efektif dan murah untuk melindungi praktik-praktik mafia.
“Celakanya yang dikorbankan adalah hak-hak rakyat baik hak milik, hak hidup, hak keamanan, hak asasi manusia dan lain-lain hanya dijadikan sinetronan,” tandasnya. [silum/trb]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!