Kamis, 3 Jumadil Awwal 1446 H / 25 November 2010 09:23 wib
15.901 views
Lagi, Maxima Pictures Kembali "Teror" moral, kemanakah Umat Islam?
Jakarta (voa-islam) Odi Mulya Hidayat, produser Maxima Pictures kembali melakukan "teror" pada nilai moral bangsa yang sedang dilanda musibah, ia kembali meluncurkan film "Hantu Tanah Kusir" dengan bintang film porno Jepang, Miyabi alias Pauleen alias Maria Ozawa.
Bintang film porno asal Jepang Maria Ozawa alias Miyabi dikabarkan akan menghadiri pemutaran perdana film yang dibintanginya di Indonesia, "Hantu Tanah Kusir", pada Senin (29/11/2010) pekan depan.
Odi Mulya Hidayat, Produser Maxima Pictures
Selain telah kembali meneror umat Islam dan moral bangsa, film "Hantu Tanah Kusir" yang kembali menampilkan Miyabi tersebut lebih parah dari film besutan Maxima Pictures sebelumnya, yakni Miyabi hanya mengenakan pakaian dalam dan ini sangat meneror ketenangan bangsa kita, apalagi foto miyabi dalam film tersebut sudah beredar di media online tanah air.
Bodohnya, film ini malah lebih vulgar, malah tidak disadari Odi Mulya Hidayat. Ia Berujar "Kita lihat saja nanti, sebelum didemo tonton dulu filmnya seperti apa. Jika ada yang masalah, yang masalah pada bagian yang mana?" tandas Ody.
Bukankah membuka baju sampai menampakkan pakaian dalam sudah mengundang masalah bagi moral bangsa kita?
Benar atau tidak omongan Ody terkait kedatangan Miyabi ke Tanah Air, masih perlu pembuktian. Adakah ucapannya tersebut sekadar usahanya mendongkrak film tersebut agar jadi perhatian?
Sebelumnya, Ody sendiri membantah keras bahwa bintang film asal Jepang yang terlibat dalam film produksinya adalah Miyabi. Namun belakangan Ody bahkan meminta publik Tanah Air memberi kesempatan untuk Miyabi bisa diberi mengembangkan kariernya di Indonesia dengan citra baru setelah mengganti namanya sebagai Pauleen.
Odi Mulya Hidayat, Produser Maxima Pictures
Impact lainnya di dunia nyata, bahkan teman ada yang berseloroh di Facebook.. "ah, itukan cuman masalah sudut pandang?"... Nah Lho? sudut pandang yang mana? Kita tinggal di Indonesia dengan mayoritas umat Islam didalamnya. Pertanyaanya, apakah wanita pakai Bra dan mempertontokannya dianggap lazim? Apakah kaum wanita mengenakan Bra ke kantor atau bahkan ke pasar bisa disebut lazim dengan sudut pandang keindonesiaan atau bahkan keislaman??
bahkan teman ada yang berseloroh di Facebook.. "ah, itukan cuman masalah sudut pandang?"... Nah Lho? sudut pandang yang mana? Kita tinggal di Indonesia dengan mayoritas umat Islam didalamnya
Coba kita tarik sudut pandang kita ke Eropa, misalnya Perancis dan Belanda, muslimah dilarang mengenakan burka dengan alasan keamanan dan masalah sosial lainnya. Dan di Indonesia "teroris moral" seperti Odi Mulya Hidayat dan Miyabi seharusnya mengikuti kelaziman budaya kita dan perasaan bangsa kita yang banyak umat Islamnya. Parahnya lagi seakan menafikan duka bangsa kita...
Pemikiran skeptis dan pemisahan antara kehidupan nyata dan dunia film ini perlu di restorasi dan di degenerasikan. Karena orang sejenis dan sealiran dengan Odi Mulya Hidayat hanya akan merusak tatanan sosial kita, merusak generasi muda dan mengusik kedamaian umat yang merindukan keberkahan dan norma serta moral yang dijunjung tinggi, baik secara keindonesiaan maupun keIslaman.
Naudzu Billahi Min Dzalik.....
Kemana Umat Islam? kemana perhatian Blogger Muslim?
Lalu kemana kekuatan Umat Islam? Kemanakah Menteri Agama?
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu"(QS.At-Tahrim(66):6)
Kemanakah tokoh dan pemimpin bangsa? kita saat ini sedang dilanda musibah di Mentawai, Gunung Merapi dan Wasior, LSM dan ormas sedang sibuk menangani dampak bencana yang "melukai" dan membangunkan bangsa yang sedang "terlelap" dalam muslihat Gayus dan Skandal Seks Anggota DPR.
Seharusnya umat Islam Indonesia memiliki "power" untuk melakukan tekanan secara politik dan kebijakan yang mampu membabat semua sarana yang bisa menyebabkan degradasi moral seperti sekarang ini. Namun yang nampak hanya "membebek" alias "tuturut munding" kata orang sunda.
Disatu pihak terjadi deradikalisasi gerakan islam (lebih tepatnya DeIslamisasi aqidah menjadi pluralis), namun dilain pihak media massa malah membantu menyebarkan kemaksiatan dan segala macam bentuk teror moral bangsa.
Saatnya Umat islam bersatu dalam derap langkah dalam membangun bangsa yang lebih bermartabat dan beretika moral yang tetap dijunjung tinggi, tentu dengan segenap kemampuan masing-masing, jika Anda penulis mari ajak umat Islam dan bangsa Indonesia untuk lebih arif dan menjunjung etika moral dan menghormati norma agama Islam yang notabene mayoritas di negeri ini.
Jika Anda seorang decision maker, maka buatlah kebijakan publik yang bermanfaat bangsa dan negara agar diraihnya keberkahan dunia dan akherat. Jika anda seorang blogger dan selalu update status via Facebook dan twitter, sisipkanlah pesan moral dan bersama meraih ketaqwaan agar senantiasa perilaku kita meraih ridha Allah Subhanahu Wa Ta'ala..
"Ballighu 'anni walau ayah" Sampaikanlah walau satu ayat sekalipun...
Namun jika Anda belum mampu, maka tolaklah dengan membencinya...
“Bila kamu melihat kemungkaran, ubahlah dengan tanganmu, kalau tidak mampu, ubahlah dengan kata-kata, kalau tidak mampu juga, dengan hatimu”
“Dan barangsiapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan”. ( QS.An-Nur (24):52).
Desvanto R. - Voa-islam.com
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!