Rabu, 14 Jumadil Awwal 1446 H / 27 Oktober 2010 15:00 wib
11.565 views
Menag: Keteguhan Mbah Maridjan Menjadi Teladan Bagi Segenap Pemimpin
JAKARTA (voa-islam.com) - Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan keteguhan Mbah Maridjan yang tetap amanah mengemban tugas yang dibebankan ke pundaknya memberikan inspirasi dan keteladanan bagi segenap pemimpin dan anak bangsa.
Hal itu dikemukakan Menteri Agama kepada wartawan, Rabu (27/10). “Mbah Maridjan menjadi sosok yang memberikan inspirasi sebagai seorang pemimpin yang amanah hingga akhir hayatnya. Posisi wafatnya yang dalam keadaan sujud menunjukkan beliau juga sosok yang istiqamah, memegang teguh tugas, amanah sekaligus iman,” kata Suryadharma yang juga Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan yang berlambang Kabah itu.
...Mbah Maridjan menjadi sosok yang memberikan inspirasi sebagai seorang pemimpin yang amanah hingga akhir hayatnya. Posisi wafatnya yang dalam keadaan sujud menunjukkan beliau juga sosok yang istiqamah...
Dia yakin, Mbah Maridjan wafat dengan khusnul khatimah atau meninggalkan dunia dalam keadaan baik dan mendapat ridha dan ampunan dari Allah Yang Maha Kuasa.
Mbah Maridjan, Juru Kunci Gunung Merapi utusan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat itu ditemukan wafat di dapur rumahnya dalam posisi sujud, pukul 05.00 WIB, Rabu (27/10/2010). Tubuhnya terluka bakar oleh sapuan awan panas yang biasa dikenal dengan wedhus gembel.
Lokasi kediaman Mbah Maridjan terletak di Dukuh Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Kediaman sang juru kunci bergelar Mas Panewu Suraksohargo itu hanya lima kilometer dari puncak letusan Gunung Merapi.
Berbagai pihak, termasuk kalangan pejabat dan relawan, telah membujuk Si Mbah untuk turut mengungsi karena gunung yang dalam penjagaannya diperkirakan bakal meletus dan menyemburkan wedhus gembel. Namun, Mbah Maridjan dengan santun namun tegas tetap menolak meninggalkan kediaman yang juga posnya itu.
Sebagai juru kunci, Mbah Maridjan tak pernah mau meninggalkan Gunung Merapi. Secara bercanda, eyang berusia 83 tahun itu sempat berujar, “Kalau saya ikut ngungsi akan ditertawakan anak ayam”. [Arsyila/inl]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!