Kamis, 4 Jumadil Awwal 1446 H / 7 Oktober 2010 17:48 wib
10.636 views
Tragisnya Rakyat SBY: 24.000 Orang Gila Dipasung
JAKARTA (voa-islam.com) – Tragis!! Puluhan ribu orang gila di Indonesia dipasung. Padahal undang-undang mengamanatkan perawatan dan pengobatan di tempat perawatan bagi orang gila. Kemiskinan jadi faktor utamanya.
Data itu dijelaskan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, dr Ratna Rosita, bahwa hingga saat ini masih banyak masyarakat yang memilih untuk memasung keluarganya yang menderita masalah kejiwaan ketimbang memberikan solusi yang dibenarkan secara medis lainnya. Ratna memaparkan, hingga kini, orang dengan masalah kejiwaan (ODMK) di Indonesia yang dipasung oleh keluarganya mencapai 13.000 hingga 24.000 orang.
Ratna menjelaskan, pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan sebetulnya telah berupaya maksimal dalam menekan angka pemasungan kepada ODMK tersebut. Menurutnya, tindakan memasung orang gila merupakan bagian dari tindakan kekerasan kepada para penderita kejiwaan tersebut.
“Untuk memenuhi kebutuhan orang dengan masalah kejiwaan yang dipasung dan terlantar, diperlukan upaya yang komprehensif dari segala aspek. Mulai kesehatan, ekonomi, sosial dan mencakup peran pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat,” ujar Ratna saat membuka Seminar Kesehatan di Kementerian Kesehatan, Kamis (7/10/2010).
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1966 tentang Kesehatan Jiwa menyatakan, pasien dengan gangguan jiwa yang terlantar harus mendapatkan perawatan dan pengobatan pada suatu tempat perawatan. Karenanya, seluruh instansi pemerintahan dan masyarakat diminta untuk tidak melakukan pemasungan secara fisik terhadap penderita gangguan jiwa.
…bagi warga miskin, RSJ merupakan pilihan yang sulit dipilih lantaran keuangan menjadi faktor penting dalam merawat anggota keluarga yang menderita gangguan kejiwaan…
Ratna mengaku, memang tidak mudah untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat agar menyerahkan perawatan para penderita kejiwaan kepada Rumah Sakit Jiwa. Apalagi, bagi warga miskin, Rumah Sakit Jiwa (RSJ) merupakan pilihan yang sulit dipilih lantaran persoalan keuangan menjadi salah satu faktor penting bagi mereka dalam merawat anggota keluarganya yang menderita gangguan kejiwaan. [taz/tribun]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!