Senin, 4 Jumadil Awwal 1446 H / 20 September 2010 17:20 wib
14.676 views
Wasiat Tertulis 'Singa Bekasi' KH Murhali Barda dari Balik Terali Besi
BEKASI (voa-islam.com) – Dari balik terali besi, KH Murhali Barda menyampaikan pesan dan salam perjuangan kepada umat Islam Bekasi, agar bersatu padu dalam membela Islam.
Acara Silaturrahim Idul Fitri Umat Islam Bekasi yang digelar oleh Kongres Umat Islam Bekasi (KUIB), Ahad (19/9/2010) kemarin berlangsung sukses dan khidmat. Seribuan umat Islam dari berbagai ormas antusias memadati aula Islamic Centre Bekasi hingga membludak keluar ruangan.
Namun ada nuansa yang kurang dalam acara yang dihadiri oleh para tokoh dan ketua ormas-ormas Islam se-Bekasi Raya itu. Salah satu anggota Presidium KUIM, KH Murhali Barda tidak nampak hadir dalam silaturrahim yang juga dihadiri Walikota Bekasi Mochtar Mohamad dan Wakil Walikota Bekasi Rahmat Effendi itu. Padahal Murhali adalah salah satu tokoh sentral berdirinya KUIB.
Sejak awal, dengan sabar dan istiqamah, Ketua DPW FPI Bekasi Raya ini mengawal berdirinya KUIB yang dilatarbelakangi oleh maraknya pemurtadan dan pelecehan akidah di kawasan Bekasi, mulai dari kasus pelecehan blog Bellarminus, “Formasi Pedang Salib” di Masjid Agung Bekasi, penginjakan Al-Qur'an dengan pose ‘fuck you’ oleh Abraham Felix, baptis massal ratusan umat Islam oleh Kristen Mahanaim di Kemang Pratama, dll.
…Murhali adalah salah satu tokoh sentral berdirinya KUIB yang dilatarbelakangi oleh maraknya pemurtadan dan pelecehan akidah. Dalam membentengi umat Islam, Murhali tampil terdepan dalam setiap aksi massa…
Dalam membentengi umat Islam dari kasus-kasus pemurtadan tersebut, Murhali tampil terdepan dalam setiap aksi massa. Dengan lantang, Murhali dipercaya umat untuk membaca rekomendasi umat Islam untuk menuntut qishash terhadap pelaku dan otak “Formasi Pedang Salib” di Masjid Agung Bekasi, Ahad (9/5/2010). Murhali pula yang membaca deklarasi KUIM di Masjid Tabligh Akbar & Deklarasi Kongres Umat Islam Bekasi, Ahad (27/6/2010).
Ahad kemarin, Murhali tidak bisa hadir dalam silaturrahim Umat Islam Bekasi, karena sedang berurusan hukum dengan Polda Metro Jaya. Bersama 9 aktivis Islam lainnya, Murhali ditahan sejak ditetapkan sebagai tersangka ke-10 dalam insiden penusukan jemaat gereja ilegal HKBP Bekasi.
Murhali ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan pasal 160, 170, 35, 335 jo pasal 59 KUHP dengan ancaman hukuman penjara di atas 5 tahun penjara, padahal ‘Singa Bekasi’ itu tidak berada di lokasi saat insiden penusukan terjadi.
Murhali Barda saat memimpin aksi damai sepuluh ribu umat untuk melawan pemurtadan dan pelecehan agama di Bekasi
Tapi dengan jiwa ksatria, baru disebut-sebut namanya sebagai tersangka oleh pihak kepolisian, KH Murhali Barda dengan gagah berani langsung menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya secara sukarela didampingi DPP-FPI untuk diperiksa. Singa Bekasi itu pun langsung ditahan sejak Rabu (15/9/2010), dan siap menjalani proses hukum bila dinilai bertanggungjawab dalam insiden Bekasi, walaupun ia tidak ada di lokasi kejadian.
…Dengan jiwa ksatria, baru disebut-sebut namanya sebagai tersangka oleh pihak kepolisian, Murhali Barda dengan gagah berani langsung menyerahkan diri ke Polda Metro Jaya secara sukarela untuk diperiksa. Singa Bekasi itu pun langsung ditahan…
Sikap ksatria Murhali ini bertolak belakang dengan sang pengecut Pemred majalah Playboy Erwin Arnada yang melarikan diri dari vonis dua tahun penjara yang sudah ditetapkan Mahkamah Agung sejak 29 Juli 2009, yang hingga kini belum tertangkap polisi.
Bagi voa-islam.com, keberanian sikap Murhali itu sudah tidak asing lagi. Dalam banyak kesempatan ketika berbincang-bincang dengan Pemred voa-islam.com, Singa Bekasi itu menyatakan tekadnya, bahwa dirinya siap menjadi “mahar” untuk perjuangan membela Islam.
“Tulis saja, ana ikhlas menjadi mahar perjuangan,” tutur alumnus Pesantren Modern Gontor ini kepada pemred voa-islam, usai eksekusi patung seronok Tiga Mojang beberapa bulan lalu.
…Singa Bekasi itu menyatakan tekadnya, bahwa dirinya siap menjadi “mahar” untuk perjuangan membela Islam…
Tanpa kehadiran Murhali, acara silaturrahim umat Islam Bekasi itu terasa ada kekurangan yang sangat mencolok. Untuk menutupi kekurangan itu, sehari sebelumnya, Murhali menulis kata sambutan di atas selembar kertas buram yang ditulis di balik jeruji besi Polda Metro Jaya. Dalam pesannya yang dititipkan kepada Gus Budi, Murhali mengimbau umat Islam agar bersatu dalam perjuangan.
Inilah kutipan pesan KH Murhali Barda dari balik penjara:
Jakarta, 18 September 2010.
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Hamdan wa syukran lillah, was-shalatu was-salaamu ‘ala Rasulillah, wa ‘ala alihi wa shahbihi wa walah. Wa ba’du.
Allahu Akbar!! Allahu Akbar!! Allahu Akbar!!
Perjuangan butuh pengorbanan.
Pengorbanan artinya harus berkorban.
Biarlah kami di sini menjadi korban dari sistem yang tidak memihak kepada Syari’at.
Kami ingin kalian bersatu, dan kami ikhlas menjadi fondasi persatuan itu.
Allahu Akbar!! Allahu Akbar!! Allahu Akbar!!
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Murhali Barda
Jasad KH Murhali Barda bisa saja terbelenggu oleh jeruji besi. Tapi ruh perjuangan, keikhlasan menegakkan kalimat Allah, dan tekad istiqamah membentengi akidah umat, tak satu pun yang bisa memasungnya.
Meski tak terucap, ada pesan tersirat dari sikap ksatrianya, agar para pemimpin bangsa ini berguru padanya, jadilah orang yang berani berbuat dan berani bertanggungjawab. Sebagai pimpinan ormas Islam, Murhali ikhlas menanggung beban berat perjuangan. Selamat berjuang saudaraku. [taz]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!