Sabtu, 12 Jumadil Awwal 1446 H / 28 Agutus 2010 14:00 wib
9.769 views
Waspada!Jelang Lebaran SMS Penipuan "Mama Minta Pulsa" Marak
Denpasar (voa-islam.com) - Menjelang hari raya Idul Fitri, pesan singkat (sms) berisi penipuan mulai marak beredar di Denpasar, Bali. Isi sms penipuan tersebut meminta sejumlah pulsa kepada korbannya untuk dikirim ke nomer tertentu yang ditulis oleh pengirim sms gelap di dalam isi pesan.
Peneror sms gelap mengaku membutuhkan pulsa untuk menghubungi teman atau keluarga yang sedang kecelakaan dan kondisinya sangat parah.
“Saya Martinus, mnt tlg krmkan pulsa ke No.08138664129 brp aja buat hub keluarga tmn sy, yng kecelakaan di tengah hutan, kondisix sangat parah, sblmx trima kasih”.
Salah satu sms gelap yang banyak beredar sebagai berikut. “Saya Martinus, mnt tlg krmkan pulsa ke No.08138664129 brp aja buat hub keluarga tmn sy, yng kecelakaan di tengah hutan, kondisix sangat parah, sblmx trima kasih”.
Yoga Wicaksono, salah seorang korban penipuan mengaku saat menerima sms tersebut dirinya seperti tidak sadarkan diri, sehingga dengan mudah mengirim pulsa kepada pengirim sms gelap.
“Orang kaget, ni ada orang keluarganya di hutan, apalagi ini pertama kali aku menerima sms kaya’gitu, akhirnya refleks aku kirim pulsa,” ujarnya.
“Waktu itu saya langsung telepon istri saya bahwa ada orang yang minta tolong dan minta dikirim pulsa, trus waktu saya minta istri saya untuk kirim pulsa ke nomor yang diminta, dia juga tidak curiga sedikitpun,” jelas bapak satu anak ini.
Made Miasa, warga Denpasar lainnya yang menerima sms penipuan tersebut juga nyaris tertipu. “ Istri saya dapet sms dari martinus katanya keluarganya di hutan,” kata Miasa.
Untungnya, Miasa dan istrinya tidak memenuhi permintaan pengirim sms gelap tersebut dan berhasil terhindar dari penipuan.
BRTI: Jangan Percaya SMS "Mama Minta Pulsa"
Modus penipuan melalui media komunikasi memang semakin marak saja, oleh karena itu, BRTI menghimbau agar masyarakat tidak mempercayai begitu saja apabila ada SMS untuk mengirimkan sejumlah pulsa ke orang tersebut.
Beberapa waktu terakhir ini, penipuan melalui SMS kembali marak. Sehubungan dengan hal tersebut, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) menghimbau agar masyarakat tidak mempercayai begitu saja kiriman SMS dari pihak-pihak yang mengaku seolah-olah adalah orang tuanya dimana pengguna telepon seluler mendapat SMS untuk mengirimkan sejumlah pulsa ke orang tersebut.
Dalam pantauan BRTI, pengiriman dikirim melalui SMS secara acak ke hampir semua nomor operator.
“Ini merupakan modus baru penipuan melalui SMS dengan pesan seperti ‘Kirimkan mama pulsa 20 ribu di no berikut bukan di no yang lama penting, soalnya mama ada masalah”
“Ini merupakan modus baru penipuan melalui SMS dengan pesan seperti ‘Kirimkan mama pulsa 20 ribu di no berikut bukan di no yang lama penting, soalnya mama ada masalah” dimana dalam SMS tersebut juga dicantumkan nomor telepon yang seolah-olah ‘baru’ untuk siap dikirimi pulsa,” kata anggota BRTI, Heru Sutadi seperti dikutip dari situs resmi BRTI, Jumat (27/8/2010).
Selain modus baru, lanjut Heru, modus lama juga tetap masih dipakai. Dimana di antaranya adalah penipuan melalui SMS yang seolah-olah berasal dari operator telekomunikasi maupun penyedian produk tertentu, dan memberitahukan melalui SMS bahwa kita mendapat suatu hadiah, dari yang berupa mobil mewah, handphone sampai voucher,pulsa telepon.
“Konsumen penerima SMS akan menderita kerugian karena ujung-ujungnya harus mengirimkan sejumlah dana ke pengirim SMS, dengan alasan membayar pajak undian maupun biaya administrasi. Namun begitu, saat ini yang marak adalah penipuan SMS yang seolah-seolah dari orang tua yang minta dikirim sejumlah pulsa,” kata Heru.
Untuk para konsumen telekomunikasi, jika mendapatkan SMS seperti itu, hendaknya waspada dan tidak mempercayai informasi yang ada begitu saja. Termasuk jika mendapat SMS, telepon yang menginformasi konsumen mendapat hadiah, hendaknya juga diklarifikasi ke call center, customer care operator, atau penyedia produk yang mengadakan undian, bukan ke pihak pengirim SMS yang mungkin bukan pihak yang berwenang dan berniat mengelabui konsumen saja.
Jika Anda mendapat SMS yang berindikasi penipuan, silakan informasikan ke operator telekomunikasi yang Anda gunakan untuk dapat ditindaklanjuti, apalagi jika sampai tertipu, laporkan ke kepolisian terdekat dan sampaikan ke operator sehingga nomor pengirim dapat diblok. Atau dapat juga mengadukan hal itu ke Pengaduan Konsumen BRTI di nomor telepon 021-3154971 mengirimkan faks ke nomor 021-3155070, dan bisa juga melalui email ke info@brti.or.id.
“Jangan lupa sampaikan nomor telepon dari pengirim SMS agar segera dapat dilakukan pemblokiran terhadap nomor pengirim tersebut,” kata Heru. (Ibnudzar/dbs)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!