Jum'at, 21 Jumadil Awwal 1446 H / 12 Februari 2010 14:04 wib
9.165 views
Akui Dapat Bisikan Ghaib, Laki-laki Stress Bakar Masjid di Tuban
Tuban (voa-islam.com) -Mengaku mendapat wangsit berupa bisikan ghaib untuk membakar masjid, seorang laki-laki membakar sebuah masjid di Tuban, Jawa Timur. Masjid tersebut bernama Majsid Haji Sudirman karena yang membangun adalah mantan Gubernur Jawa Timur Basofi Sudirman.
Tepatnya Kamis (11/2) kemarin masjid tersebut dibakar seseorang lelaki yang diduga stres, namun ketika diinterogasi di kepolisian resort Tuban, pelaku mengaku mendapat wangsit untuk membakar masjid tersebut.
Pelaku melakukan aksinya setelah menyiram masjid tersebut dengan 2,5 liter bensin. Masjid Haji Sudirman yang berada di Desa Sugihan, Kecamatan Jatirogo, Tuban, dibakar Sopi'i, warga Dusun Lumutan, Desa Suguhan.
...Pelaku mengaku membakar masjid tersebut karena suruhan bisikan gaib. Pelaku kini dibawa ke Markas Kepolisian Resor Tuban untuk diperiksa lebih lanjut...
Akibatnya pintu, jendela serta isi masjid terbakar setelah disiram dengan bensin. Sopi'i melakukan aksinya di masjid yang didirikan mantan Gubernur Jatim Basofi Sudirman pada 1994 ini saat keadaan sepi.
Kebakaran pertama kali dilihat seorang penjual kue. Warga kemudian berupaya memadamkan api. Saat itu warga sempat melihat Sopi'i yang diduga mengidap kelainan jiwa. Pelaku mengatakan, membakar masjid tersebut karena suruhan bisikan gaib. Pelaku kini dibawa ke Markas Kepolisian Resor Tuban untuk diperiksa lebih lanjut.
Ngaku Kyai Sakti Bisa Gandakan Uang, Diciduk Polisi
Masih dari Jawa Timur, ada-ada saja di zaman yang serba canggih saat ini. Derasnya arus pembobolan bank sebagai ajang memperkaya diri ternyata tak menyurutkan kepercayaan diri Edy Suyono akan penggandaan uang lewat ilmu gaib.
Logika berpikir Edy Suyono, 36, warga Desa Pule, Kecamatan Modo. mungkin sudah beku ketika ditawari dengan metode penggandaan uang lewat ilmu gaib kepada M. Sobri, seorang kyai sakti palsu ala Jawa Timuran.
Korban yang juga berstatus PNS, rela menyerahkan uang kurang lebih Rp 70 juta kepada M. Sobri, 40, asal Desa Jrebeng, Kecamatan Kanigaran, Probolinggo. Uang tersebut diberikan dengan harapan bisa berlipatganda menjadi miliaran rupiah. Tapi, hasilnya nihil. Malah lelaki yang mengaku seorang kiai sakti itu menghilang.
...Korban bertemu pelaku dan meminta nasihat agar usahanya maju. Nah, selanjutnya korban diminta membeli sebuah jimat seharga Rp 1,3 juta. Berikutnya, korban sering dimintai uang jutaan rupiah hingga total mencapai sekitar Rp 64,5 juta. ''Uang tersebut menurut keterangan korban untuk membeli mahar, sebagai syarat menjalankan ritual menggandakan uang,'' kata Sutopo...
Pelaku yang sempat tinggal di Jalan Andansari Kelurahan Tlogoanyar, Kecamatan Lamongan itu kemarin (11/2) berhasil ditangkap anggota Satreskrim Polres Lamongan.
Namun, duit puluhan juta tersebut telah amblas. ''Tersangka sudah lama kami buru dan baru berhasil ditangkap dinihari tadi (kemarin, Red). Kini sedang diperiksa, siapa tahu korbannya lebih satu orang,'' kata Kasatreskrim Polres Lamongan AKP Sutopo.
Dia menjelaskan, kejadian sebenarnya sudah Juli 2009 lalu. Saat itu, korban bertemu pelaku dan meminta nasihat agar usahanya maju. Nah, selanjutnya korban diminta membeli sebuah jimat seharga Rp 1,3 juta.
Pada beberapa pertemuan berikutnya, korban sering dimintai uang jutaan rupiah hingga total mencapai sekitar Rp 64,5 juta. ''Uang tersebut menurut keterangan korban untuk membeli mahar, sebagai syarat menjalankan ritual menggandakan uang,'' kata Sutopo.
Bahkan, saat pelaku diminta keterangannya kemarin, dia juga sempat meminta uang kepada korban untuk membeli seekor kambing dan minyak wangi. Semua itu untuk dipakai syukuran saat menjalani ritual. Katanya uang korban hendak dilipatgandakan menjadi Rp 1 miliar.
Sebagai gantinya, korban diberi sebungkus uang yang katanya senilai Rp 700 ribu. Tapi, saat dibuka bungkusan itu hanya berisi tumpukan kertas warna putih. Setelah kejadian itu korban baru melapor ke polres. ''Laporan itu kami selidiki terus, hingga akhirnya bisa ditangkap. Mungkin korbannya lebih dari satu, karena itu jika ada korban lain segera lapor ke polres,'' tandas Sutopo. (Ibnudzar/dbs)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!