JAKARTA (voa-islam.com) — Wakil Presiden RI Boediono yang saat ini namanya terseret-seret dalam megaskandal Bank Century, memberi sinyal politik di masa depan, secara simbolik mengakui akan lengser. Hal itu diungkapkan dalam pidato sambutan Penghargaan Wirausaha Muda Mandiri dalam acara “Expo Wirausaha Mandiri” di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (22/1/2010).
"Adik-adik pelanjut estafet ini. Kami akan lengser,’’ kata Boediono di hadapan sekitar 4.000 mahasiswa dari beragam perguruan tinggi negeri dan swasta se-Jabotabek.
Sinyal ’akan lengser’ itu seperti tak sengaja diartikulasikan Wapres Boediono. Namun itu bukan karena salah ucap, keseleo lidah, atau terlanjur mengucapkan.
Boediono pun bercerita tentang pengalamannya. "Saya kalau di kantor (menghadapi) berkas bertumpuk-tumpuk, semuanya problem dan problem. Kadang-kadang saya bertanya apa kita ini bisa maju," kata Boediono.
Seolah kapok menjadi pejabat, Boediono berterus terang bahwa saat ini berprofesi menjadi pengusaha lebih enak daripada menjadi pejabat.
"Saya memikirkan seandainya pada waktu muda saya ada program Wirausaha Mandiri, saya barangkali menjadi pengusaha, tidak menjadi menteri atau wapres. Tampaknya memang jauh lebih enak menjadi pengusaha daripada menjadi pejabat," ujar Boediono, di Jakarta Convention Center, Jakarta.
Pernyataannya spontan disambut derai tawa para tamu dan mahasiswa yang hadir dalam acara tersebut. Hadir juga dalam acara itu, Menteri Koordinator Perekenomian Hatta Rajasa, Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar, Menteri Perikanan dan Kelautan Fadel Muhammad dan Wakil Menteri Pendidikan Nasional Fasli Jalal.
Boediono pun menyebutkan dua nama petinggi yang sewaktu muda pernah menjadi pengusaha, sebagai contoh bagi mahasiswa yang hadir dalam acara tersebut. "Di samping saya (saat duduk) ada dua yang pernah jadi wirausaha waktu muda, Pak Hatta Radjasa dan Pak Fadel Muhammad. Ada contoh di mana wirausaha akan membawa manfaat luar biasa," ungkapnya.
...Tampaknya memang jauh lebih enak menjadi pengusaha daripada menjadi pejabat," ujar Boediono...
Pernyataan Boediono ini bisa dimaklumi. Karena jika Boediono menjadi pengusaha, tentu ia tidak pernah menjabat sebagai wakil presiden dan Gubernur Bank Indonesia, sehingga ia bisa tenang tanpa ada gangguan jutaan demonstran mahasiswa, dan tak dikecam oleh para pengamat politik terkait megaskandal 6,7 triliun di Bank Century yang menyeret namanya.
Bahkan dalam rapat terhormat di hadapan para anggota Pansus di gedung DPR Jakarta, (12/1/2010), Boediono diteriaki ”maling” oleh aktivis antikorupsi. Dalam acara resmi yang disorot kamera televisi dan disaksikan jutaan rakyat Indonesia itu, Boediono diterikaki ”Boediono maling! Boediono maling! Tangkap Boediono!” sebanyak tiga kali. Laode Kamaludin, pelaku yang menghina Wapres Boediono itu, tidak diberi sanksi apapun. Di mana kewibawaan seorang yang menjabat sebagai Wakil Presiden RI?
...dalam rapat terhormat di gedung DPR Jakarta, (12/1/2010), Boediono diteriaki ”Boediono maling! Tangkap Boediono!” sebanyak tiga kali. Pelaku yang menghina Wapres Boediono itu, tidak diberi sanksi apapun....
Belakangan ini, Boediono menjadi sasaran aksi demo dan protes mahasiswa maupun civil scociety. Bahkan ibu-ibu pun turun ke jalan mendemo keduanya.
Boediono dalam kunjungan ke berbagai daerah kerap didemo mahasiswa, seperti di Gorontalo dan kota lainnya. Teranyar adalah kunjungan kerja wakil presiden Boediono di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu (16/1), yang diwarnai demonstrasi mahasiswa, antara lain dari Badan Eksekutif Mahasiswa(BEM) Himpunan Mahasiswa Islam, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia, dan Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia. Dalam aksi itu, para mahasiswa membentangkan poster berbunyi 'Turunkan Boediono dan Sri Mulyani', serta ”Rp 6,7 Triliun untuk Century: Penyelamatan atau Perampokan? Bawa Mereka ke Mahkamah Rakyat'.
Mereka menyampaikan lima tuntutan, antara lain menuntut kasus Bank Century dibongkar sampai tuntas. Demonstran juga meminta anggota DPR dan rakyat Indonesia mewaspadai upaya penggembosan dari dalam Panitia Khusus Hak Angket Bank Century, serta meminta Boediono dan Sri Mulyani bertanggung jawab terhadap kasus itu.
Sebelumnya, dalam kunjungan ke Gorontalo, mahasiswa mendemo Boediono hingga bentrok dengan aparat polisi.
Boediono pernah ajukan dana Rp5,4 triliun untuk Bank Century
Sehari sebelumnya, di hadapan Pansus Angket kasus Bank Century DPR RI, ekonom kondang Drajad Wibowo memberikan keterangan bahwa mantan Gubernur BI Boediono pada 20 November 2008 mengirim surat ke Menkeu yang menyatakan bantuan likuiditas untuk Bank Century biayanya mencapai Rp5,4 triliun.
"Surat Gubernur BI sudah ada bahwa bantuan likuiditas biayanya mencapai Rp 5,4 triliun. Jadi tak benar kalau dikatakan biayanya hanya Rp632 miliar," kata Drajat di gedung DPR-RI Senayan, Jakarta, Kamis (21/1) malam.
Drajat menjelaskan, surat BI yang ditandatangani Gubernur BI Boediono tersebut dilayangkan ke Menteri Keuangan Sri Mulyani.
"Surat Gubernur BI yang ditanda tangani Gubernur BI Boediono tertanggal 20 Nopember 2008," kata Drajat.
Selain itu, kata Drajat, juga ada dokumen yang diserahkan oleh BI ke BPK, bentuknya draf. Dokumen itu disampaikan pada 15 September 2008, bahwa untuk mencapai CAR 8 persen dibutuhkan suntikan dana Rp1,77 triliun.
"Jadi sebenarnya BI sudah menghitung dana yang dibutuhkan sekitar Rp6,5 triliun," kata Drajat.
...Beberapa mantan pejabat tinggi Bank Indonesia sudah masuk bui karena terlibat dalam pengucuran dana untuk kepentingan yang merugikan negara, termasuk besan Presiden SBY. Boediono menandatangani Rp 6,7 triliun dari BI malah masuk istana...
Dua Mantan Gubernur BI Masuk Bui Karena Skandal, Boediono Malah Masuk Istana
Beberapa mantan pejabat tinggi Bank Indonesia sudah masuk bui karena terlibat dalam pengucuran dana untuk kepentingan yang merugikan negara, termasuk besan Presiden SBY, Aulia Pohan. Di antara sekian banyak mantan pejabat BI itu ada satu orang yang bernasib sangat baik.
Aktivis Komite Penyelamat Kekayaan Negara (KPKN) Adhie Massardi mengingat kasus kejahatan perbankan yang melibatkan mantan Gubernur BI Syahril Syahbirin yang keluarkan Rp 900 miliar untuk Bank Bali. Meskipun mengaku tidak mengambil uang itu, ia tetap masuk bui. Lalu, ada Burhanudin Abdullah yang terlibat aliran dana BI dan ikut menandatangani pengucuran sebesar Rp 100 miliar. Juga masuk bui. “Ini Pak Boediono menandatangani Rp 6,7 triliun dari BI malah masuk istana” kata Adhie. [taz/dari berbaga sumber]
Baca berita terkait:
2. Jusuf Kalla Buka Rahasia Boediono-Sri Mulyani.
FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id
Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com
Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com
Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%.
Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com