Sabtu, 4 Jumadil Awwal 1446 H / 31 Oktober 2009 10:46 wib
3.291 views
Tak Hanya Lawan Buaya, Cicak Juga Berhadapan dengan Presiden
Sekarang Cicak (KPK) tidak hanya melawan Buaya (Polri). Kali ini Cicak sudah berhadapan dengan Presiden yang dinilai mendukung penuh upaya kriminalisasi KPK.
"Saat ini Cicak juga sudah melawan Presiden, betapa Presiden mendukung polisi mengkriminalkan KPK," ujar Wakil Koordinator ICW Danang Wijoyoko dalam dialog bertajuk "Polemik Drama Penahanan Bibit dan Chandra" di Warung Daun, Jl. Pakubuwono No. 10, Jakarta, Sabtu (31/10/2009).
Menurut Danang hal ini membuat posisi Polri makin nyaman mengusili KPK. Mengingat Presiden adalah simbol kekuatan politik tertinggi tanah air.
"Ada dukungan politik yang memperkuat polisi dalam mengkriminalisasikan KPK, dan ini terlihat," kata Danang.
Danang mencontohkan, dalam konferensi pers kemarin Presiden semakin menunjukkan dukungan kepada Polri. "Presiden mendukung Polri berada terdepan dalam mengusut masalah KPK," keluh Danang.
Menurut Danang, sikap Presiden SBY itu sebagai sesuatu hal yang aneh. Di mata Dadang, sikap SBY itu tidak tegas.
"Menurut saya aneh, saat Presiden mengungkapkan berada di barisan terdepan jika ada upaya pelemahan KPK," sindir Danang.
Staff Khusus Presiden Bidang Hukum, Denny Indrayana, yang juga hadir dalam forum diskusi tersebut, membantah tudingan Danang. Menurut Denny, Presiden sudah berupaya maksimal menyelamatkan KPK.
"Presiden menjaga eksistensi KPK. KPK tanpa penyadapan atau tanpa penuntutan sama dengan bubarin KPK," bela Denny.
Namun demikian Denny menghargai pro kontra mengenai KPK. Hal ini disebabkan publik minta KPK di SP3 kan.
"Beberapa menilai kalau Presiden dinilai berhasil kalau sudah SP3 pimpinan KPK. Kalau sudah begitu Presiden diminta mempengaruhi Polri untuk melepaskan KPK," tandasnya. dtik
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!