Selasa, 4 Jumadil Awwal 1446 H / 25 Agutus 2009 22:10 wib
5.190 views
Abu Jibriel : Penetapan DPO Mohammad Jibriel Langgar Hukum
Jakarta (voa-islam) Abu Jibril angkat bicara seputar penetapan putranya, Mohamad Jibriel menjadi buron teroris. Bagi Abu, hal itu melanggar hukum.
"Saya mau cross check anak saya, Mohamad Jibriel yang dikatakan DPO," kata Abu Jibriel di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (25/8/2009).
Abu mengatakan, Mohamad Jibril selama ini selalu berada di rumah. Polisi belum pernah mendatangi rumah Abu Jibriel untuk menangkap pendiri dan pemilik situs Arrahmah itu.
"Tidak ada siapa pun yang bertanya, tiba-tiba masuk DPO. Ini suatu hal yang melanggar hukum," ujarnya.
Anak Bapak ada di mana? "Keberadaannya tadi ada. Ini kita mau cross check ke Bareskrim dulu. Nanti kita komentar, saya mau ke Mabes Polri dulu," sahut Abu yang mengenakan baju gamis dan sorban warna putih ini.
Cara Preman Perangi Islam
Mikaiel, adik M Jibriel menuturkan bahwa kakaknya dibawa paksa oleh tiga orang berbadan besar. Mikaiel menuturkan :
Di dekat rumah saya lihat kakak saya ditangkap tiga orang berbadan besar. Saya lihat dia (Jibriel) diborgol
"Di dekat rumah saya lihat kakak saya ditangkap tiga orang berbadan besar. Saya lihat dia (Jibriel) diborgol," kata Mikaiel usai bertemu Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Nanan Sukarna di kantornya, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (25/8/2009).
Kemudian Jibriel dimasukkan ke dalam mobil Honda CR-V silver bernopol B 8190 CX. Mobil itu langsung melesat ke arah Pondok Cabe, Jakarta Selatan. "Kami sempat ngejar, tapi kehilangan jejak di Pondok Cabe," kata Mikaiel.
Padahal saat itu M Jibriel akan ke rumah ayahnya, Ustadz Abu Jibriel. Beliau bermaksud menyerahkan berkas-berkas Masjid Al Munawwarah yang kemarin diteror oleh habib palsu, Abdurrahman Assegaf. Kemarin ayahnya (Ustadz Abu Jibriel) yang difitnah, kini anaknya. Subhanallah!
Ustadz Abu Jibriel sendiri tidak habis fikir, mengapa aparat kepolisian bisa berbuat anarkis dan bergaya preman dalam menangani kaum Muslimin. Beliu juga heran, mengapa usahanya untuk mencari anaknya ke Mabes Polri tidak membuahkan hasil. Ustadz Abu Jibriel juga didampingi oleh Legal Coorporate Ar Rahmah Media saat itu.
Ustadz Abu Jibriel mengatakan :
“Irjen Nanan Sukarna tidak mengetahui siapa yang 'menculik' Jibril. Namun Nanan berjanji akan mencari tahu segera.
"Pak Nanan bilang tidak tahu tapi dia bilang akan cari tahu. Akan dikroscek," kata pria kelahiran Lombok ini.
Abu Jibril mengatakan, hingga saat ini dirinya tidak tahu di mana anak sulungnya berada. "Dia diambil orang tidak dikenal, dicegat di tengah jalan, diperlakukan dengan tidak beradab," sesalnya.
Ustadz Abu Jibriel juga menuturkan kebiadaban tiga orang tak dikenal itu, yakni menengkurapkan M Jibriel, menginjak, dan lalu memborgolnya. Ketika pengacara Arrahmah.com bertanya akan dibawa kemana, dan dikatakan bahwa dia (M Jibriel) harus didampingi pengacara, para preman itu mengatakan nanti, nanti.
Pimred Arrahmah.com : "Dakwah dan Jihad Diperangi"
M. Fachry menulis dalam website arrahmah.com yang dipimpinnya, "Ironis dan sangat disayangkan saat ini kaum Muslimin kembali diperangi dengan jargon memerangi terorisme. Padahal perang melawan terorisme ini adalah arahan Amerika untuk membungkam kebangkitan Islam di seluruh negeri. Begitu juga dengan syariat jihad, diperangi, seolah-olah siapapun yang berbicara jihad dan menyuarakan jihad adalah teroris yang harus diperangi"
seolah-olah siapapun yang berbicara jihad dan menyuarakan jihad adalah teroris yang harus diperangi
M Jibriel, pimpinan Ar Rahmah Media dikenal aktif dalam dakwah, khususnya dakwah media. Beliau selain mengelola situs Arrahmah.com, Facebook, juga penerbitan. Ar Rahmah Media sangat dikenal sebagai situs Berita Dunia Islam dan Jihad Dunia. Situs ini tentu saja sering membuat gerah musuh-musuh Islam.
Nama M Jibriel muncul ketika polisi menyebut beliau sebagai tersangka teroris baru dalam peristiwa di hotel JW Marriot dan Ritz Calrton. Media pada umumnya juga langsung mengamini dan membuat berita-berita dan mengomentari secara provokatif, tanpa melihat proses lebih lanjut dan melakukan crosschek. Apalagi tindakan aparat yang langsung ciduk dan culik M Jibriel, sungguh sebuah tindakan tidak beradab dan jelas-jelas memusuhi Islam dan kaum Muslimin. Ini jelas tindakan yang tidak bisa dibiarkan dan sangat mengusik ketenangan kaum Muslimin. Nampaknya saat ini dakwah dan jihad ikut-ikutan diperangi. (Dari berbagai sumber)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!