Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
20.320 views

Tidak Boleh Safar Hari Jumat?

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Hari Jum’at memiliki keutamaan yang tidak dimiliki hari lain. Kedudukannya di bandingkan dengan hari lain, seperti bulan Ramadhan terhadap bulan yang lain dan waktu ijabah doa pada hari itu sebagaimana Lailatul Qadar pada bulan Ramadlan.

Hari Jum’at menjadi cermin bagi kualitas amal sepekan seorang hamba, sebagaimana Ramadlan yang menjadi cerminan amal setahunnya. Jika amalnya pada hari Jum’at tersebut baik, seolah-olah menggambarkan amalnya pada pekan tersebut juga baik. Sebagimana Ramadhan, jika ibadah di dalamnya baik, baik pula amalnya pada tahun tersebut, begitu juga sebaliknya.

Sesungguhnya pada hari Jum’at terdapat ibadah yang wajib dan sunnah yang tak diperoleh di selainnya. Di antaranya shalat Jum’at, bersuci dan memakai wewangian dan pakaian terbagus yang dimiliki ketika menghadiri jum’atan, membaca surat Al Kahfi, bershalawat untuk Rasulullah, dan amal-amal shalih lainnya.

Karenanya, seorang hamba hendaknya menjadikan hari Jum’at sebagai hari ibadah dan menjadikannya sebagai hari libur agar lebih maksimal memanfaatkan kesempatan emas yang Allah anugerahkan di dalamnya dan menggapai keutamaan-keutamaan yang besar. Bukan malah hari Ahad yang menjadi hari ibadah orang Nashrani.

Tidak Boleh Bersafar di Hari Jum’at?

Dijadikannya hari Jum’at sebagai hari ibadah bukan berarti seorang muslim tidak boleh melakukan safar pada hari Jum’at. Apalagi jika ada maslahat dan kepentingan yang mendesak. Safar pada hari Jum’at tetap dibolehkan –sebagaimana hukum asalnya-, walaupun menjelang zawal (matahari tergelincir) sekitar jam 11.00 WIB. Namun juka sudah zawal dan dikumandangkan adzan Jum’at (adzan saat imam naik mimbar) seorang muqim tidak boleh berangkat bersafar.

Abdurrazaq Rahimahullah meriwayatkan dalam Mushannafnya, dari al-Aswad bin Qais, dari bapaknya, ia berkata: Umar pernah melihat seseorang yang membawa perlengkapan safar. Lalu ada seseorang yang berkata: hari ini adalah hari Jum’at, kalau bukan karena itu pasti aku sudah keluar bersafar. Kemudian Umar menyahut:

إن الجمعة لا تحبس مسافرا

“Sesungguhnya hari Jum’at tidak menghalangi musafir (melakukan safar,-pent),“ (HR. al-Baihaqi)

Dari Shalih bin Kaisan, Abu Ubaidah keluar dalam sebagian safar pada hari Jumat dan beliau tidak menunggu shalat Jum’at. (HR. Ibnu Abi Syaibah)

Ibnu Qudamah berkata: yang paling benar adalah bolehnya secara mutlak, karena kondisi asalnya terbebas dari Jum’at, potensi wajibnya jum’atan atas dirinya tidak menghalanginya sebagaimana sebelum datang harinya.

Al-Syaukani berkata: Para ulama berbeda penapat tentang bolehnya bersafar pada hari Jum’at sejak terbitnya matahari sampai tergelincirnya matahari dalam 5 pendapat:

Pertama, boleh. Ini pendapat al-Iraqi dan mayoritas ulama. Dari kalangan sahabat ada Umar bin al-hathab, al-Zubair bin al-‘Awwam, Abu Ubaidah bin al-Jarah, dan Ibnu Umar. Dari kalangan Tabi’in ada al-Hasan dan Ibnu Sirin, dan al-Zuhri. Sedangkan dari kalangan para imam ada Abu Hanifah, Malik dan satu riwayat yang masyhur darinya, al-Auza’i, Ahmad bin Hanbal dalam satu riwayat yang masyhur darinya, Qaul qadim (pendapat lama) imam al-Syafi’i. Ibnu Qudamah menyebtukannya dari pendapat mayoritas ahli ilmu. Kemudian beliau menyebutkan pendapat yang lainnya.

Adapun saat sudah masuk waktu Jum’at dengan dikumandangkannya adzan kedua (adzan saat imam naik mimbar) maka ia wajib mendatangi shalat Jum’at selama dia masih di tempat tinggalnya (muqim), ia tidak boleh berangkat safar saat itu.

Ringkasnya: Jika perjalanan safar dimulai menjelang Jum’atan, tepatnya setelah tergelincirnya matahari atau ketika adzan Jumat sudah dikumandangkan, maka melakukan safar saat itu hukumnya haram. Ia harus ikut shalat Jum’at di tempat tinggalnya itu. Ini yang pertama.

Kedua, berangkat safar dimulai sebelum masuk waktu Jum’atan. Menurut pendapat lebih kuat, dibolehkan. Hukum asal safar adalah mubah, sementara tidak ada dalil shahih yang menunjukkan adanya larangan untuk melakukan safar di hari tertentu. Wallahu Ta’ala A’lam. [PurWD/voa-islam.com]

 

* Kirimkan artikel dakwah terbaik Anda ke badrutamam@voa-islam.com
* Konsultasi Syariah: badrutamam@voa-islam.com atau 087781227881 (WA/SMS)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Ibadah lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Innalillahi..!! Ustadzah Pesantren Tahfizh Kecelakaan, Kepala Gegar Otak Koma 5 Hari

Ustadzah Salma Khoirunnisa, salah satu pengajar di Pesantren Tahfizul Quran Darul Arqom Sukoharjo mengalami kecelakaan. Kondisinya masih belum sadar, dan sempat koma selama 5 hari karena diperkirakan...

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Tutup Tahun Dengan Bakti Sosial Kesehatan di Pelosok Negeri

Diawali dengan berniat karena Allah, berperan aktif menebarkan amal sholeh dan turut serta membantu pemerintah memberikan kemudahan kepada umat mendapatkan pelayanan kesehatan, maka Ulurtangan...

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Ayah Wafat, Ibu Cacat, Bayu Anak Yatim Ingin Terus Bersekolah

Rafli Bayu Aryanto (11) anak yatim asal Weru, Sukoharjo ini membutuhkan biaya masuk sekolah tingkat SMP (Sekolah Menengah Pertama). Namun kondisi ibu Wiyati (44) yang cacat kaki tak mampu untuk...

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Program Sedekah Barang Ulurtangan Sukses Menyebarkan Kasih dan Berkah Bagi Muallaf di Kampung Pupunjul

Alhamdulillah, pada Sabtu, (18/11/2023), Yayasan Ulurtangan.com dengan penuh rasa syukur berhasil melaksanakan program Sedekah Barangku sebagai wujud nyata kepedulian terhadap sesama umat Islam....

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Merengek Kesakitan, Bayi Arga Muhammad Tak Kuat Perutnya Terus Membesar. Yuk Bantu..!!

Sungguh miris kondisi Arga Muhammad Akbar (2) anak kedua pasangan Misran dan Sudarti ini, sudah sebulan ini perutnya terus membesar bagai balon yang mau meletus. Keluarganya butuh biaya berobat...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X