Kamis, 28 Rabiul Akhir 1446 H / 28 April 2011 07:53 wib
3.411 views
Jegal Masjid Kota Amerika Ubah Tata Kota
Hidayatullah.com--Sekelompok Muslim menuntut pemerintah sebuah kota kecil, karena melakukan diskriminasi agama dengan cara mengubah tata kota secara tiba-tiba untuk mengagalkan rencana pembangunan sebuah masjid.
Anggota Al-Falah Center dan penduduk setempat mendaftarkan tuntutan mereka atas walikota, dewan kota dan pejabat tata kota Bridgewater Township, New Jersey, pada hari Selasa (26/4) di pengadilan federal.
Dalam tuntutan disebutkan, perubahan pembagian zona peruntukan lahan secara tiba-tiba telah mengancam rencana pembangunan masjid yang sedang mereka lakukan. Rencana pembangunan itu sendiri telah diketahui oleh pihak pemerintah kota, di mana sebuah gedung pertemuan yang telah ditutup akan diubah menjadi pusat komunitas Muslim setempat.
Para penuntut menuding pemerintah kota tunduk pada tekanan para penentang dan kelompok-kelompok anti-masjid yang berkampanye di internet.
Al-Falah Center menurut dokumen pengadilan adalah sebuah organisasi nirlaba yang dibentuk warga Muslim setempat yang berasal dari etnis dan profesi yang beragam. Selama sepuluh tahun mereka telah menyewa tempat di banyak wilayah Bridgewater untuk dijadikan tempat ibadah, sambil mencari tempat yang layak untuk membangun masjid permanen.
Mereka akhirnya menemukan sebuah bangunan bekas penginapan yang memiliki aula besar seluas lebih dari 3 hektar. Lokasinya termasuk dalam zona peruntukan khusus dengan izin pemerintah, yaitu untuk tempat tinggal atau tempat ibadah.
Mereka kemudian merancang tempat itu untuk dijadikan masjid, tempat penitipan anak, sekolah agama dan tempat pertemuan warga. Rencana pembangunan telah didiskusikan dengan pihak berwenang setempat.
Anehnya, para pejabat kota kemudian melakukan pemungutan suara untuk melakukan perubahan zona peruntukkan, di mana di wilayah tempat tinggal dilarang didirikan rumah ibadah. Dan larangan itu hanya mengenai masjid yang akan dibangun, sementara tempat ibadah agama-agama lain yang telah berdiri tidak diganggu-gugat dan tetap diperbolehkan beroperasi.
Associated Press yang mencoba menghubungi dan meninggalkan pesan untuk walikota Bridgewater hari Rabu (27/4), belum mendapatkan tanggapan.*
Sumber : ap/an
Red: Dija
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!