Senin, 24 Jumadil Akhir 1446 H / 26 Juli 2010 15:39 wib
3.916 views
Istri Kedua Asaari Muhammad Pimpin ''Darul Arqam''
Sepeninggal Asaari Muhammad, kini gerakan Darul Arqam yang berganti menjadiGlobal Ikhwan dipimpin istri kedua Asaari
Hidayatullah.com-- Hatijah Aam, isteri kedua Asaari Muhammad, dilaporkan mengambil alih tugas melanjutkan ajaran Al-Arqam, yang kini telah berganti nama menjadi Global Ikhwan.
Hatijah, yang kini dikabarkan berada di Yordania, telah mengganti kepemimpinan sepeninggal Ustad Asaari Muhammad yang telah berpulang pada bulan Mei lalu.
Hatijah, 56 tahun, dikenal dengan sebagai ‘Ummu Jah’ itu dikatakan telah keluar dari Malaysia pada Juni lalu tanpa melalui pemeriksaan imigrasi dengan menggunakan jalan tikus ke selatan Thailand menuju Bangkok.
Menurut bekas Penasihat Undang-undang Al-Arqam, Zabidi Mohd., pihaknya mendapat informasi bahwa wanita itu telah mengadakan pertemuan dengan para pengikutnya di Trang, Selatan Thailand.
“Bagaimanapun saya bukan pihak yang berkelayakan untuk membuat pengesahan sebaliknya Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim) atau pihak berkuasa yang lain boleh berbuat demikian," dikutip Utusan Malaysia hari Sabtu, 24 Juli hari lalu.
Zabidi yang pernah ditahan di bawah Akta Keselamatan Dalam Negeri (ISA) karena terlibat Al-Arqam menyatakan, pihaknya amat setuju dengan penggunaan istilah ajaran ‘Ummu Jah’ karena semua faham kacau timbul selepas Asaari tidak lagi berperan dalam gerakan ini setelah diserang stroke pada Januari 2006.
“Sejak dari itu Asaari hanya mampu terbaring manakala segala arahan serta percaturan ditentukan oleh Hatijah karena sejak diserang penyakit itu sehingga kematiannya Mei lalu, Asaari tidak pernah membuat kenyataan sebaliknya yang muncul adalah Hatijah. Saya setuju gunakan istilah ajaran ‘Ummu Jah’ karena ia selaras dengan kaedah para ulama apabila berdepan ajaran sesat iaitu menamakan ajaran itu. Misalnya, faham Haji Khahar atau Ayah Pin,” katanya.
Klub Poligami
Wajah Hatijah Aam sempat menghiasai berbagai media asing pada bulan Agustus 2009 lalu, ketia meluncurkan klub pasangan poligami di Malaysia, Ikhwan Polygamy Club. Klub ini dinilai sangat serius menggeluti masalah poligami. Terlihat dari pengelola klub yang berbentuk badan usaha perusahaan, Global Ikhwan Sdn Bhd.
"Kami ingin mengubah persepsi masyarakat tentang poligami, agar dipandang sebagai sesuatu yang indah dan bukan sesuatu yang menjijikkan," demikian kata Hatijah Aam, katanya kala itu.
Sebagaimana diketahui, Darul Arqam yang dibawa Ust. Abuya Ashaari Muhammad at Tammimi berkembang ke Malaysia pada 1968. Di penghujung tahun 1990-1994, pengikut Al-Arqam tak hanya berada di malaysia, di negeri-negeri kawasan Asia, seperti; di Indonesia, Thailand Selatan (pattani ), Filipina Selatan (Moro) jumlah pengikutnya semakin banyak dan terus menyebar.
Entah karena terancam, tepatnya tahun 1994, organisasi ini dibubarkan oleh pemerintah Malaysia pimpinan Mahathir Muhammad kala itu. Ashaari Muhammad kemudian dipenjarakan. Meski demikian, kegiatan jamaah nya masih terus berjalan dan beberapa kali ganti nama. Dari pernikahan Ashaari dengan empat orang istrinya, kini telah lahir sekitar 38 anak dan 200 cucu. [um/cha/
hidayatullah.com]
foto: Hatijah di tengah club poligami
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!