Kamis, 16 Jumadil Awwal 1446 H / 22 April 2010 09:24 wib
1.961 views
Menyanyi Profesi Menggiurkan di Mekah
Seorang penyanyi di acara pesta dan acara pernikahan dibayar sampai SR 24.000
Hidayatullah.com--Meski menyanyi, pendapatan mereka jauh lebih besar daripada perempuan yang berpendidikan tinggi dan bekerja di sektor swasta.
"Penghasilan kami empat kali lebih besar daripada penghasilan seorang wanita berpendidikan dalam sebulan," kata seorang wanita yang tidak ingin disebut namanya.
Seorang penyanyi wanita yang mengaku bernama Hanan mengatakan kepada harian Arab News, bahwa ia janda dengan empat anak dan tanpa pernah menikmati pendidikan. Ia terpaksa menjadi penyanyi.
"Saya tidak punya cara lain untuk menghidupi anak-anak saya. Aku bernyanyi di pesta-pesta yang acaranya hanya dihadiri perempuan, " kata Hanan. Di Mekah dan wilayah Arab Saudi lainnya masih terjaga ketat hubungan antara laki-laki dan perempuan ini. Sehingga seorang wanita atau laki-laki tak akan muncul menghibur lain jenisnya.
Menurut Hanan, awalnya sulit meninggalkan anak-anaknya sendirian di malam hari. Tapi, tuntutan dan kebutuhan tak bisa mengelaknya. "Semula selalu pikiran meninggalkan anak-anak di rumah malam hari untuk menyanyi. Sekarang sudah terbiasa bahwa merupakan hal yang normal bagi saya," katanya. Kelompok hiburan Hanan diperkuat dua wanita lain yang memainkan alat musik.
"Pada awalnya, saya dibayar SR 2.000 untuk menyanyi sepanjang malam. Sekarang saya dibayar SR 4.000 selama hari kerja yang akan naik menjadi SR 6.000 selama akhir pekan," katanya.
Kini, penghasilan Hanan sebulan dari menyanyi di pesta-pesta dan acara pernikahan bisa mencapai SR 24.000 setara Rp. 57 juta.
"Saya menghasilkan banyak uang dan hidup saya sudah berubah. Sekarang saya aman secara finansial berkat bernyanyi," katanya, seperti dikitip harian Arab News edisi Senin, 19 April.
Seorang mahasiswi universitas yang tidak ingin disebut namanya mengaku terpaksa juga masuk dunia tarik suara. Ayahnya memiliki tiga istri dan sejumlah anak tidak mampu dihidupi dengan baik.
"Saya mulai menyanyi melalui karier di paduan suara. Saya terus dengan grup ini selama empat tahun. Setelah saya cukup uang saya beli organ dan mulai membentuk grup rombongan sendiri," katanya. Kini, penghasilannya bisa membantu ekonomi ayahnya, tiga istri ayahnya dan saudara-saudaranya.
"Dengan saudara-saudaraku, penghasilan kami mencapai SR 5.000 per malam. Penghasilan bulanan berkisar antara SR 40.000 sampai SR 50.000.
Kami tidak pernah memberikan potongan harga," katanya. Sebagai catatan, 1 Riyal sama dengan sekitar Rp 2.400.
Penyanyi lain yang suka disebut dengan nama Ohoud mengaku dibesarkan oleh saudara perempuannya setelah ayah dan ibunya cerai.
"Dia penyanyi yang membesarkan saya dan mengajari saya bagaimana cara bernyanyi dan membuat musik. Ketika ia menjadi tua dan tidak bisa menyanyi lagi, saya meneruskan karirnya," katanya.
Dia sangat berterima kasih kepada wanita yang mengangkat dan mengajarkan cara menyanyi itu. "Saya mendapatkan penghasilan semalam antara SR 4.000 selama hari kerja, dan SR 8.000 selama akhir pekan," katanya.
Sejumlah perempuan Afrika yang tinggal secara ilegal di Arab Saudi kini juga mulai banyak mengincar profesi penyanyi itu untuk mendapatkan riyal yang besar. Mereka dijuluki "kelelawar" karena hanya keluar pada malam hari. Wanita Afrika ini melayani klien dengan tarip lebih murah antara SR 1.500 dan SR 3.000 semalam. Memang, risikonya, jika ketahuan akan dideportasi dan dipenjara.
Menurut seorang penyanyi Afrika yang meminta namanya tidak ditulis, dia gagal studi karena ayah dan ibunya ribut terus dan menggangu belajarnya. Tarip di luar mkah mmang klebih besar. "Aku sekarang menyanyi di luar Mekah. Di sana aku bisa mendapatkan antara SR 15.000 hingga SR 17.000 semalam," katanya.
Kini rangking penyanyi yang menonjol di Mekah adalah Moda Al-Shamrani yang taripnya SR 15.000, Rehab Al-Shamrani SR 12.000, Kholoud Al-Hakami SR 12.000, Khadijah Maadh SR 20.000 dan Badriyah Al-Tuwairqi dengan tarip SR 10.000. [ihj/hidayatullah.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!
