Rabu, 13 Jumadil Awwal 1446 H / 7 April 2010 16:35 wib
2.097 views
Vatikan Bantu Ekstradisi Pendeta Peleceh
Geraja Katolik Jerman mengkhawatirkan keluarnya warga dari agama Katolik akibat skandal pelecehan seksual para pendeta
Hidayatullah.com--Pihak berwenang di negara bagian Minnesota di Barat tengah Amerika, menuduh Pendeta Joseph Jeyapaul melakukan pelecehan seksual terhadap dua anak perempuan.
Vatikan membantu pihak berwenang Amerika untuk mengatur ekstradisi seorang pendeta Katolik Roma di India yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap dua anak perempuan di Amerika.
Pejabat Vatikan hari Selasa mengatakan mereka memberi informasi kepada polisi Amerika mengenai lokasi Pendeta Joseph Jeyapaul di India.
Pihak berwenang di negara bagian Minnesota di Barat tengah Amerika, menuduh Jeyapaul melakukan pelecehan seksual terhadap dua anak perempuan di kota Crookston, di mana ia ditunjuk pejabat gereja sebagai pendeta pada tahun 2004. Salah seorang yang diduga menjadi korban adalah anggota gereja setempat berusia 16 tahun.
Jeyapaul kembali ke India pada tahun 2005 untuk merawat ibunya yang sakit. Ia kemudian ditugaskan bekerja pada sebuah keuskupan di kota Ootacamund di negara bagian Tamil Nadu, India selatan dimana ia menangani administrasi bagi sekolah-sekolah Katolik.
A. Amalraj, Uskup Ootacamund, hari Selasa mengatakan ia mematuhi permintaan Vatikan untuk mengawasi Jeyapaul supaya pendeta itu tidak menjadi ancaman bagi anak-anak. Amalraj juga mengatakan Jeyapaul harus kembali ke Amerika untuk membuktikan dirinya tidak bersalah.
Resah
Sementara itu, kantor berita IRNA melaporkan, gereja-gereja Katolik Jerman mulai mengkhawatirkan keluarnya warga negara ini dari agama Katolik akibat terbongkarnya skandal pelecehan seksual para pendeta.
Skandal pelecehan seksual para pendeta telah membuat para pejabat gereja Katolik selama beberapa hari lalu dan bersamaan dengan peringatan Hari Paskah mengoperasikan telepon darurat untuk menerima pengaduan dari para korban pelecehan seksual.
Hingga saat ini sudah ada sekitar 4.500 orang yang menelpon nomor darurat ini dan menuntut agar gereja segera mengambil langkah-langkah terkait hal ini.
Gereja-gereja Katolik di Jerman mengoperasikan telepon darurat ini saat para pengamat dan media menilai gereja Katolik telah cacat di mata publik dan sulit untuk kembali ke masa sebelumnya. Mereka juga sulit untuk membendung keluarnya para pemeluk Katolik dari agamanya. Di sisi lain, sesuai dengan hasil polling terkait skandal pelecehan seksual yang menimpa gereja-gereja Katolik di Jerman, hanya 31 persen masyarakat Jerman yang masih merasa puas akan kinerja Paus Benediktus XVI.
Hasil jajak pendapat yang dilakukan majalah Stern cetakan Hamburg ini menunjukkan 45 persen warga Jerman menilai buruk kinerja Paus. [voanews/irb/www.hidayatullah.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!