Kamis, 23 Jumadil Awwal 1446 H / 14 Januari 2010 15:47 wib
2.498 views
Tarik Minat Pembaca, Koran Vatikan Sambut Dingin Avatar
Hidayatullah.com--Film futuristik 3 dimensi karya sutradara James Cameron yang menelan biaya lebih dari USD 1,1 milyar dan menjadi box office di AS dan Inggris, disebut oleh sebuah koran--yang dianggap sebagai corong tidak resmi dari Tahta Suci Vatikan--sebagai sentimentil, tidak orisinil, dan hambar.
Film epik yang mengisahkan perjuangan makhluk asing bertubuh tinggi dan berkulit biru dari planet Pandora melawan perusakan lingkungan oleh manusia itu, pekan lalu diulas L'Osservatore Romano.
"Begitu banyak pembodohan, teknologi yang mempesona, tapi sedikit sekali emosi manusia yang asli," kata koran itu. "Cameron memusatkan perhatiannya pada pembuatan dunia fantasi planet Pandora, dan memilih pendekatan yang hambar. Ia menceritakan kisahnya tanpa eksplorasi mendalam."
Alur cerita turun menjadi sentimentil, keluh koran Vatikan itu. "Terlalu mengentengkan perumpamaan anti-imperialis dan anti-militer."
Mengapa koran itu membahas Avatar dengan cara demikian, menurut Christian Science Monitor (12/1), karena L'Osservatore Romano mencoba menghilangkan citranya sebagai media yang membosankan dan kaku. Koran itu ingin menarik perhatian agar orang mau membacanya.
Didirikan tahun 1861, hingga saat ini kebanyakan liputan yang disajikannya adalah isu-isu teologi yang berat dan karya-karya Gereja Katolik Roma zaman Bizantium.
Namun, perlahan tapi pasti koran itu mulai merambah hasil karya budaya pop, membahas film Harry Potter, band rock U2, serta kematian Michael Jackson dan Paul Newman. Koran yang dijual dengan harga 1 euro dan bertiras sekitar 15.000 itu, juga mulai menampilkan gambar berwarna.
Perubahan penampilan tersebut diperintahkan oleh Paus Benedict XVI. Sosok yang terlihat kaku itu ingin menunjukkan bahwa dirinya antusias menggali cara-cara baru untuk menyebarkan pesan gereja lebih luas, termasuk menggunakan teknologi.
Sedikit-sedikit L'Osservatore Romano meninggalkan tradisi lamanya yang hanya menyentuh umat Katolik dan penduduk di kota Vatikan.
Bulan lalu dalam sebuah editorialnya yang diberi judul "Kebijakan Aristoteles dan Donat Homer", koran itu mengucapkan selamat kepada serial televisi The Simpsons yang berulang tahun ke-20. Kebingungan dan ketidaktahuan Homer--kepala keluarga Simpsons yang "liar"--disebutnya sebagai "cermin dari kebutuhan manusia modern akan keimanan."
Perubahan radikal L'Osservatore Romano itu diperkenalkan oleh Giovanni Maria Vian, seorang jurnalis karier yang dijuluki para stafnya dengan "Profesor", ketika ia ditunjuk menjadi kepala editor tahun 2007.
Tujuannya adalah, "Agar lebih mudah dicerna," kata Francis X. Rocca, koresponden kawakan di Vatikan untuk Religion News Service yang bermarkas di Washington. [di/csm/www.hidayatullah.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!