Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
67.548 views

Kompas Ancam Seret Ibas Ke Bui, Sementara Kasus Mega-Jokowi Didiamkan, Ada Apa?

JAKARTA (voa-islam.com) - Dalam rilisnya, Faizal Assegaf Ketua Progres 98 mengungkapkan pandangannya pasca pengesahan UU Pilkada, berbagai media pendukung Jokowi menyalurkan kegusaran pada Presiden SBY yang sekaligus Ketum Partai Demokrat.

Pasalnya, SBY dituding inkonsisten lantaran mengarahkan Fraksi Demokrat walkout dari sidang paripurna DPR RI, sehingga memberi jalan kemenangan bagi Koalisi Merah Putih (KMP).

"Kompas (Komando Pembela Aseng), media katolik itu paling terdepan menunjukan sikap kebencian terhadap SBY. Media milik Jakob Oetama itu secara membabi buta menyalurkan serangkaian kecaman dari berbagai pihak untuk menyerang SBY dan Demokrat." ujar Faizal Assegaf.

Ia kembali menuturkan "Bahkan, sejumlah wartawan senior Kompas melalui jejaring media sosial memprovokasi pembaca dengan rupa hujatan."

Faizal mengungkap fakta salah satu di antara mereka secara terang-terangan menegaskan "Ke depan sudah bisa ditebak, Century akan digeber kembali dan Ibas bakal menjadi tersangka baru KPK untuk kasus lama Hambalang." tulis si wartawan senior Kompas yang dikenal sangat dekat dengan Jusuf Kalla.

Kompas, media katolik itu begitu kompak dan membabi-buta melakukan pembelaan terhadap kubu Jokowi - JK. Kompas seolah ingin melancarkan perang terbuka dengan SBY melalui peringatan serius: Bila SBY tumbang, KPK harus dipakai untuk menyeret Ibas ke penjara.

Sebenarnya sikap Demokrat walkout adalah hal yang wajar dalam demokrasi. Lebih-lebih manuver Demokrat, justru menuai dukungan yang positif dari mayoritas rakyat. Kalaupun ada pro-kontra, hal itu merupakan dinamika politik. Tapi mengapa Kompas sangat gusar, mengancam SBY untuk menyeret Ibas ke penjara.?

"Politik balas dendam ala Kompas media katolik jangan dianggap sepele, sebab sebelumnya telah beredar isu kalau SBY turun dari kekuasaan, maka kubu Jokowi akan mendorong KPK menyerat SBY & keluarganya ke penjara. Sebuah rencana yang dilatari dendam politik. Pantas saja, Kompas selalu bersikap bungkam terhadap kasus Jokowi - Megawati !" tutup Faizal.

Fakta: Kompas Pembela Kasus BLBI dan Jokowi Ahok, Ada Apa?

Jaringan media Komando Pembela Aseng (Kompas) dan katolik ini paling terdepan menghasut publik untuk membenci Prabowo Subianto dan jutaan pendukungnya. Apa saja menyangkut Prabowo dan Koalisi Merah Putih (KMP), diplintir dalam aneka berita yang penuh fitnah dan menyesatkan.

Melalui moto: "Khianat Hati Nurani Rakyat" Kompas melenggang bebas menipu pembacanya. Tapi belakangan kedok busuk itu mulai terbongkar. Publik tersadar bahwa Kompas bukan sekedar kantor berita, tapi agen politik pembela kepentingan asing - aseng untuk membodohi rakyat dan menguasai sumber kekayaan alam di negeri ini.

Fakta menegaskan, Kompas sang media katolik ini tidak pernah mempersoalkan kejahatan perampokan ratusan triliun uang negara dalam skandal BLBI. Maklum, para pelakunya adalah konglomerat Tionghoa. Tapi kalau koruptor kelas teri yang melibatkan oknum pribumi, dengan rupa opini, Kompas gencar mendesak KPK untuk bertindak cepat.

Kepentingan Kompas membela penjahat BLBI yang merampok ratusan triliun uang rakyat, disenyalir tidak gratis. Tapi demi memperkuat kejahatan di antara mereka. Sungguh ironi, sebuah media yang konon katanya berbasis intelektual, ternyata menjadikan jurnalisnya sebagai budak yang setia membela kepentingan sang majikan aseng.

Pernahkah anda menemukan berita Kompas secara konsisten mendesak KPK untuk memanggil dan memeriksa keterlibatan Megawati Soekarnoputri dalam kasus BLBI...? Justru sebaliknya, Kompas berupaya menghindar bahkan "melindungi" si "Ratu Kebal Hukum" tersebut.

Tak hanya itu, Kompas juga memainkan peran penting melalui serangkaian opini untuk melindungi Jokowi dan Ahok dari maha skandal Trans Jakarta. Dan celakanya, ratusan jurnalis Kompas seolah kompak dalam misi terselubung, dengan apa yang mereka sebut sebagai: "Skenario yang tidak lepas dari agenda melindungi kejahatan BLBI". Tegasnya, kasus BLBI dan segala skandal Jokowi - Ahok harus diamankan urai Faizal.

Faizal : Saya Akan Terus Perangi Kejahatan Kompas, Sampai Seluruh Rakyat Tahu Bahwa Kalian Adalah Penipu Berkedok Pers !

Kompas dan kepentingan politik Katolik adalah dua hal yang tak terpisahkan. Fakta tersebut sejak lama telah diketahui oleh kaum terpelajar di negeri ini, lebih-lebih bagi kalangan aktivis yang terlibat dalam dunia pergerakan. Tahu dan memahami sepak terjang Kompas yang gencar membela kepentingan kelompoknya secara licik dan arogan.

Di era Orde Baru, media milik Jacobus Oetama itu disebut sebagai Komando Pastor. Dan ketika rezim Soeharto tumbang, berganti sikap secara ekstrim menjadi Komando Pembela Aseng (Kompas). Sebuah misi terselubung politik Tionghoa - Katolik guna menguasai hajat hidup mayoritas pribumi secara semena-mena.

Sehingga tak heran, bila Kompas sangat ekstrim dan membabi buta melakukan pembelaan terhadap ambisi Jokowi, Ahok dan PDIP. Sembari melindungi kejahatan konglomerat Aseng yang terlibat skandal BLBI menjarah ratusan triliun uang negara.

Perpaduan afiliasi Tionghoa - Katolitik terbentuk begitu rapi di level elit dan bersenyawa secara homogen ditingkat arus bawah. Yakni, Kompas yang dibantu oleh CSIS beperan sebagai wadah pembentuk opini publik, sementara jaringan Katolik melalui ratusan yayasan binaan Gramedia Group milik Kompas digerakan untuk menjalankan agenda politiknya.

Dengan berkedok kebebasan pers, isu HAM, Demokrasi, Pluralisme dan aneka jargon yang berorentasi pada kepentingan Neoliberal, secara perlahan, Kompas dan konglomerat aseng melancarkan pembodohan kepada rakyat pribumi. Bukan hanya ummat muslim tapi kaum Protestan menjadi sasaran penghancuran diberbagai aspek.

Pada pemilihan presiden 2014, gerakan politik Tionghoa - Kompas begitu terlihat mencolok dan sulit untuk dinafikan. Arah dan tujuannya: Memastikan bahwa negeri ini tidak boleh lepas dari cengkraman kepentingan aseng dan asing. Dengan cara itu mereka akan tetap eksis dan berperan sebagai penguasa yang sesungguhnya! [adivammar/voa-islam.com]

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Ghazwul Fikri lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News
Khutbah Jum'at: Allah Menolong Kita Melalui Orang Lemah

Khutbah Jum'at: Allah Menolong Kita Melalui Orang Lemah

Kamis, 21 Aug 2025 10:54

Mushola di Bekasi Roboh Akibat Gempa, Warga Diimbau Waspada dan Banyak Doa

Mushola di Bekasi Roboh Akibat Gempa, Warga Diimbau Waspada dan Banyak Doa

Kamis, 21 Aug 2025 09:40

Cara Menghadapi Tantangan Dakwah Modern dengan Pendekatan Analisis SWOT

Cara Menghadapi Tantangan Dakwah Modern dengan Pendekatan Analisis SWOT

Rabu, 20 Aug 2025 20:26

Pelatih Sepak Bola Italia Tuntut Israel Diskors dari Kompetisi FIFA dan UEFA

Pelatih Sepak Bola Italia Tuntut Israel Diskors dari Kompetisi FIFA dan UEFA

Rabu, 20 Aug 2025 19:21

Selembut Kasih Sastra

Selembut Kasih Sastra

Rabu, 20 Aug 2025 19:03

Pandangan Syaikh Bin Baz Tentang Posisi Kaki Saat Sujud

Pandangan Syaikh Bin Baz Tentang Posisi Kaki Saat Sujud

Rabu, 20 Aug 2025 12:48

Turki Telah Kirim Lebih dari 101 Ribu Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Turki Telah Kirim Lebih dari 101 Ribu Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Rabu, 20 Aug 2025 05:42

Rahasia Qana’ah: Melihat ke Bawah, Bukan ke Atas

Rahasia Qana’ah: Melihat ke Bawah, Bukan ke Atas

Selasa, 19 Aug 2025 17:23

KH Cholil Nafis: AI Tidak Bisa Dijadikan Mufti dalam Hukum Islam

KH Cholil Nafis: AI Tidak Bisa Dijadikan Mufti dalam Hukum Islam

Selasa, 19 Aug 2025 14:29

Anak Mogok ke Pondok, Lakukan 5 Langkah ini!

Anak Mogok ke Pondok, Lakukan 5 Langkah ini!

Selasa, 19 Aug 2025 13:41

Derita Haji Maksum, Tanah Sah Disita, Pemilik Ditahan

Derita Haji Maksum, Tanah Sah Disita, Pemilik Ditahan

Selasa, 19 Aug 2025 13:02

Sejarah Panjang Israel Menolak Perdamaian Palestina

Sejarah Panjang Israel Menolak Perdamaian Palestina

Selasa, 19 Aug 2025 12:40

Presiden Suriah Al-Shara: Israel Dalang Krisis Druze untuk Pecah Belah Negara

Presiden Suriah Al-Shara: Israel Dalang Krisis Druze untuk Pecah Belah Negara

Selasa, 19 Aug 2025 00:31

Akhir Era Password: Teknologi Biometrik Siap Ambil Alih Keamanan Digital

Akhir Era Password: Teknologi Biometrik Siap Ambil Alih Keamanan Digital

Senin, 18 Aug 2025 18:53

Louisiana Gugat Roblox: Platform Game Anak Dituduh Jadi Sarang Predator Online

Louisiana Gugat Roblox: Platform Game Anak Dituduh Jadi Sarang Predator Online

Senin, 18 Aug 2025 17:15

Misi Bersejarah: Indonesia Rayakan HUT RI dengan Airdrop Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Misi Bersejarah: Indonesia Rayakan HUT RI dengan Airdrop Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Senin, 18 Aug 2025 13:58

Genosida Israel di Gaza: Lebih dari Satu Anak Juta Alami Trauma, 40 Ribu Tewas atau Terluka

Genosida Israel di Gaza: Lebih dari Satu Anak Juta Alami Trauma, 40 Ribu Tewas atau Terluka

Senin, 18 Aug 2025 12:29

Posisi Telapak Kaki Saat Sujud: Menempel atau Merenggang?

Posisi Telapak Kaki Saat Sujud: Menempel atau Merenggang?

Senin, 18 Aug 2025 10:01

Demo Raksasa di Tel Aviv: Ratusan Ribu Warga Israel Tuntut Akhiri Perang Gaza

Demo Raksasa di Tel Aviv: Ratusan Ribu Warga Israel Tuntut Akhiri Perang Gaza

Senin, 18 Aug 2025 09:36


MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X