Senin, 21 Jumadil Awwal 1446 H / 23 Januari 2017 11:24 wib
8.167 views
Bedah Buku Api Sejarah di Reuni IASKI 9 Surabaya
Surabaya (voa-islam.com) – Ahad tanggal 22 Januari 2017 IASKI (Ikatan Alumni Sie Kerohanian Islam) SMA Negeri 9 Surabaya mengadakan reuni perdana dengan acara bedah buku. Kali ini buku Api sejarah berupa dwilogi karya Prof. Mansur Suryanegara yang menjadi topik bahasan. Bertempat di Hotel Weta lantai 7 Surabaya, acara berlangsung mulai pukul 10.15 hingga 12.30.
Ruang yang berkapasitas untuk 60 orang ini terisi separuhnya. Mayoritas peserta memang alumni SMA negeri 9, beberapa aktivis SKI aktif alias siswa SMAN 9 sendiri, para guru dan sejumlah peserta dari umum. Acara berlangsung cenderung satu arah yaitu Prof. Mansur Suryanegara membeberkan beberapa hal yang tidak tercantum di dalam bukunya. Setelah dua jam penuh, barulah dibuka sesi tanya jawab yang itu tidak berlangsung lama.
Prof. Mansur Suryanegara banyak menjelaskan tentang peran umat Islam dalam berdirinya negeri ini. Poin-poin yang dipaparkan banyak sekali berbeda dengan pelajaran sejarah yang diajarikan di sekolah. Pengebirian peran umat Islam dalam perjalanan bangsa ini memang sengaja dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang tidak ingin Islam ‘terlihat’ berjasa. Usia pembicara yang tak lagi muda membuat topik menarik tersebut disajikan dengan suara yang kurang jelas terdengar terutama bagi peserta di bagian belakang.
...Prof. Mansur Suryanegara banyak menjelaskan tentang peran umat Islam dalam berdirinya negeri ini. Poin-poin yang dipaparkan banyak sekali berbeda dengan pelajaran sejarah yang diajarikan di sekolah...
Usai ishoma, banyak peserta yang bedah buku yang memutuskan meninggalkan tempat karena ada acara lain. Beberapa memutuskan tinggal karena ada acara lanjutan yaitu silaturahmi antar angkatan. Dalam kesempatan ini selain dijadikan ajang perkenalan satu sama lain karena beda generasi, dijadikan juga sebagai ajang untuk melakukan sinergi. Salah satunya adalah merumuskan peran alumni SKI 9 agar memunyai kiprah untuk almamater terutama untuk aktivis dakwahnya.
Ditunjuklah Muhsinin untuk menjadi koordinator gerakan sosial selanjutnya berupa pemberian beasiswa untuk aktivis dakwah SKI 9 yang kurang mampu. Diharapkan para alumni berperan serta dalam gerakan ini untuk menjalin ikatan antar generasi. Hal ini untuk mengantisipasi kebijakan tidak populer pemerintah yang berencana tidak lagi menggratiskan sekolah sehingga akan ada pungutan SPP lagi.
Menjelang Ashar, acara selesai meskipun banyak alumni yang memutuskan tinggal. Mereka masih membutuhkan waktu untuk berbincang-bincang setelah sekian lama tidak bertemu. Alhamdulillah, acara yang dikomandani Zainal Abidin dari angkatan 96 ini berlangsung dengan tertib dan lancar. (riafariana/voa-islam.com)
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!