Surat kabar Inggris “Independent” menegaskan bahwa ribuan pekerja Afghanistan setiap bulannya begabung dengan kepolisian dan tentara, yang dibentuk baru-baru ini, dimana hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang kemampuan dari lembaga militer untuk mengambil alih urusan ini setelah kepergian pasukan pendudukan dari negara itu dalam waktu kurang dari dua tahun.
Surat kabar itu melaporkan pada hari minggu (31/3) bahwa dari setiap sepuluh tentara yang bekerja tiga dari mereka hilang, baik karena pemberhentian, atau ditahan atau terbunuh selama operasi.
Namun di sisi lain, Taliban menyatakan bahwa dari waktu ke waktu ratusan dan terkadang ribuan polisi serta tentara bergabung dalam barisan pejuang, dan Taliban sering mengungkapkan bahwa operasi yang menargetkan pasukan asing atau pasukan pemerintah dilakukan oleh tentara dan polisi pemerintah (yang telah bergabung dengan Taliban).
Beberapa waktu yang lalu seorang Jenderal tentara Afghanistan yang setia kepada pendudukan mengakui keunggulan Taliban dan penggunaan metode modern dalam menembus pasukan keamanan.
Jenderal itu mengatakan,”taliban memiliki sistem canggig untuk menyusup ke pasuka keamanan Afghanistan. Meskipun perekrutan tentara dilakukan dengan sangat ketat.”
Jenderal abdul Hamid, Komandan tentara Afghanistan Wilayah Selatan mengatakan “meletakkann orang-orang di dalam pasukan itu telah direncanakan dengan sangat baik, Taliban membuat mereka terlatih.” (hr/IM)