Ulama terkenal Saudi, Syaikh 'Aidh Al-Qarni mengatakan bahwa rezim pemimpin Libya Muammar Gaddafi telah berada diujung akhir kekuasaannya, setelah Gaddafi kehilangan beberapa kontrol wilayah negara dan sebagian besar suku yang ada di Libya melakukan pemberontakan menentang dirinya.
"Gaddafi telah kehilangan legitimasi dan dunia internasional menuntut dirinya untuk mundur dan melarang dirinya bepergian keluar negeri," kata Al-Qarni.
Syaikh 'Aidh Al-Qarni juga menyatakan bahwa dirinya telah menerima telepon dari anak pemimpin Libya, Saadi Gaddafi, yang muncul dalam kondisi putus asa, meminta dirinya untuk mengeluarkan fatwa menentang revolusi rakyat Libya, namun Syaikh Al-Qarni menolak untuk memberikan fatwa seperti itu dan mengatakan: "Takutlah anda kepada Allah atas tertumpahnya darah rakyat Libya, anda telah membunuh orang tua dan anak-anak."
Ulama terkenal ini juga mengatakan bahwa anak tertua Gaddafi Saif Al-Islam telah berbohong dalam sebuah wawancara televisi Al Arabiya di mana dalam wawancara itu ia mengatakan bahwa "Kami telah mensejahterakan rakyat di Libya, kami juga menyelenggarakan serangkaian kuliah tentang Islam."
Syaik Al-Qarnai menegaskan bahwa rakyat Libya menderita dari kemiskinan, pengangguran dan rezim ini telah berbohong kepada masyarakat dan sudah waktunya untuk turun serta menyarankan masyarakat internasional dan setiap warga negara mendukung revolusi rakyat Libya.(fq/imo)