Gaza – Infopalestina: Departemen Kesehatan Palestina mengingatkan bahwa gempuran yang dilakukan pesawat tempur Zionis Israel ke gudang obat-obatan di utara kotaGaza semakin menambah kekurangan obat-obatan yang sudah krisis di Jalur Gaza akibat blokade ketat yang diberlakukan dan kini sudah memasuki tahun kelima berturut-turut. Depkes menyerukan pentingnya pasokan beragam obat-obatan yang habis stoknya di Jalur Gaza.
Rabu setelepas tengah malam, kemarin, pesawat tempur Zionis Israel melancarkan serangan udara ke sebuah gudang obat-obatan milik Depertemen Kesehatan Palestina di Gaza. Serangan ini mengakibatkan gudang hancur total dan merusak bangunan di sekitarnya.
Menteri Kesehatan Palestina, Dr. Basim Naim, dalam konferensi pers di lokasi gudang obat-obatan yang hancur, mengatakan, “Di saat rakyat dan para pasien berjibaku melawan kiris obat-obatan dan kebutuhan medis lainnya, bahkan lebih dari 180 jenis obat-obatan tidak ada stoknya sama sekali, penjajah Zionis Israel menggempur dan menghancurkan gudang obat-obatan dan peralatan medis milik Departemen Kesehatan di jalan Shalahuddin.” Dia menyatakan serangan Israel tersebut berdampak pada kerja bidang-bidang penting di rumah sakit-rumah sakit seperti di Uni Gawat Darurat, ruang operasi, ruang perawatan anak-anak, perawatan jantung dan membuat para pasien tumor, darah, jantung dan saraf tidak mendapatkan perawatan semestinya.
Bagi pihak-pihak internasional, gudang ini sudah sangat dikenal. Terutama oleh Organisasi Kesehatan Dunia, Palang Merah Internasional, Kantor Perwakilan Norwegia, dan jaringan LSM. Gudang ini berisi berbagai macam kebutuhan medis yang bernilai ratusan ribu dolar. Penghancuran gudang ini menyebabkan meningkatnya defisit yang terjadi saat ini, selain kehancuran seluruh struktur gudang dan lebih dari 80 persen isinya.
Naim menuduh Departemen Kesehatan di Ramallah berpartisipasi dalam pemboman gudang obat di Gaza ini. Hal ini bisa dilihat dari klaim mereka tentang keberadaan gudang obat rahasia milik gerakan Hamas. Naim menyangkal keras klaim tersebut.
Dia menilai, dengan aksinya ini, penjajah telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan. Karena serangan dilakukan di tengah krisis obat-obatan yang terjadi di Jalur Gaza. Serangan ini dengan sendirinya semakin memperburuk krisis ini yang ada saat ini. (asw)
|