Rakyat Amerika, termasuk kubu Demokrat, marah dengan pemerintahan Presiden AS Barack Obama karena ia tidak berhasil memenuhi janjinya, kata pakar.
"Kami sudah mendapatkan banyak orang-orang di AS kini semua marah, karena Obama belum memberikan janji-janji yang jelas dalam hal kesehatan, [dan] dalam hal reformasi keuangan," kata penulis dan dosen Allen Roland dari San Francisco kepada Press TV dalam sebuah wawancara pada Ahad kemarin (9/1).
"Dan kami memiliki masyarakat Tea Party yang telah benar-benar menggunakan kemarahan ini dengan mendulang kemenangan besar pada pemilu tahun lalu," lanjut Roland mengatakan.
"Sebagian besar orang Amerika ingin dana kesehatan universal. Mayoritas rakyat Amerika menginginkan reformasi keuangan yang benar. Dan itu tidak pernah terjadi. Jadi, banyak orang-orang di negara ini berada di tengah-tengah depresi berat, "tambahnya.
Pada hari Sabtu lalu, anggota Kongres AS Gabrielle Giffords ditembak di kepala di luar sebuah toko kelontong di Tucson, Arizona, dalam penembakan yang menewaskan enam orang tewas.
Di antara yang tewas adalah seorang anak sembilan tahun dan seorang hakim distrik AS senior. Delapan belas orang lain juga terluka dalam insiden ini.
Jared Lee Loughner (22 tahun) ditahan setelah tertahan oleh orang-orang dalam kerumunan setelah penembakan.
"Saya pikir itu jauh lebih besar dari sekedar tindakan acak. Dan saya pikir kita harus sangat khawatir tentang itu, "kata Roland, mengomentari insiden penembakan Tucson.
"Ada banyak kemarahan di luar sana ... dan ini adalah seperti gejala kemarahan dalam beberapa hal, "pungkasnya. (fq/prtv)