Home | Redaksi | Advertisement | Kirim Naskah | Pedoman Pemberitaan Media Siber
Facebook RSS
6.839 views

Kaligrafi Masjid Alhambra Mengantarnya Menjadi Seorang Muslimah

"Saya duduk di dalam Masjid Alhambra, Spanyol sambil menatap tulisan yang terukira indah di dinding-dindingnya. Tulisan yang paling indah yang pernah saya lihat. Saya lalu bertanya pada orang-orang di sekitar 'bahasa apa itu?' mereka menjawab bahwa itu bahasa Arab," kenang Karima Burns ketika pertama kali ia mengenal tulisan dalam bahasa Arab.

Tulisan Arab yang pertama kali dilihat Burns ternyata sangat berkesan di hatinya. Hingga keesokan harinya, ketika pemandu tur menanyakan soal pilihan bahasa buku panduan wisata yang ia inginkan, dengan mantap Burns menjawab ia menginginkan buku panduan wisata yang ditulis dalam bahasa Arab.

"Bahasa Arab? Apa Anda bisa berbahasa Arab," tanya si pemandu ingin tahu

"Tidak. Bisakah Anda juga memberikan saya buku versi bahasa Inggrisnya?" kata Burns.

Di akhir perjalanan wisatanya, Burns membawa "oleh-oleh" satu tas penuh buku panduan wisata tempat-tempat yang dikunjunginya di Spanyol. semuanya berbahasa Arab. Saking banyaknya, Burns sampai memberikan pakaiannya pada orang lain agar buku-buku itu bisa masuk semua ke dalam tasnya. Baginya, buku-buku panduan wisata berbahasa Arab itu ibarat emas yang lebih berharga dibandingkan baju-bajunya. Ia membuka buku-buku itu setiap malam dan mengagumi tulisan-tulisan Arab di halaman demi halaman.

"Saya berkhayal bisa menulis tulisan yang indah itu dan saya mulai berpikir pasti ada sesuatu yang berharga dari sebuah budaya yang memiliki bahasa yang sangat artistik. Saya bertekad untuk mempelajari bahas ini begitu saya mulai kuliah pada musim gugur," tutur Burns.

Dua bulan menjelang kuliahnya dimulai, Buns meninggalkan keluarganya di Iowa dan berangkat ke Eropa, sendirian. Usianya ketika itu baru 16 tahun. "Saya ingin melihat dunia dulu sebelum masuk kuliah di Universitas Northewestern. Itulah yang saya katakan pada teman-teman dan keluarga. Padahal sebenarnya saya sedang mencari jawaban. Saya sudah meninggalkan gereja beberapa bulan sebelumnya, dan tak tahu kemana harus berpaling. Saya tak tahu alternatif apa yang akan saya pilih," ungkap Burns.

Ia berharap bisa menemukan ide apa yang akan ia lakukan setelah "keluar" dari gereja. Di gereja, kata Burns, umat Kristiani tidak diizinkan berdoa langsung pada Tuhan. Mereka hanya bisa berdoa pada Yesus dan berharap Yesus akan meneruskan doa itu pada Tuhan. Burns merasa ada yang salah dengan ajaran seperti itu dan diam-diam ia selalu berdoa langsung pada Tuhan. Burns percaya bahwa hanya ada satu entitas dengan siapa ia harus berdoa. Tapi di dalam hatinya, Burns merasa bersalah karena tidak menaati apa yang telah diajarkan agamanya. Situasi itu membuatnya bingung dalam menjalani kehidupannya sehari-hari.

Burns bertanya-tanya mengapa umat Kristiani diwajibkan ke gereja hanya pada hari Minggu. Ia bingung melihat tingkah orang-orang yang berbeda 180 derajat ketika ada di gereja dan ketika berada di luar gereja. Apakah bersikap baik hanya pada hari Minggu saja, saat mereka semua harus ke geraja? Burns tak menemukan jawaban atas pertanyaan itu. Ia membaca tentang 10 larangan Tuhan, seperti tidak boleh membunuh, tidak boleh berbohong, tidak boleh mencuri dan hal-hal buruk lainnya yang sudah jelas. Di luar itu, Burns tak menemukan tuntutan bagaimana ia harus bertindak ketika berada di luar gereja.

"Yang saya tahu, mungkin tidak pantas mengenakan rok mini ke gereja atau kami ke gereja pada hari Minggu supaya bisa melihat cowok-cowok keren di gereja," ungkap Burns.

Suatu hari, ia berkunjung ke rumah seorang gurunya dan di sana ia melihat jejeran alkitab di rak buku. Menurut gurunya, alkitab itu berbeda-beda versi. Ia melihat gurunya tidak terlalu peduli melihat alkitab denga banyak versi berbeda. Tapi Burns merasa tak nyaman mengetahui hal itu. Ia menemukan bagian yang sangat berbeda antara versi yang satu dengan yang lainnya, bahkan ada bab-bab yang tidak ia temukan seperti di dalam alkitab yang sering dibacanya. Burns makin bingung.

Di Eropa ia tidak menemukan jawaban atas kebingungannya. Burns pun pulang dengan perasaan kecewa. Tapi keinginannya untuk mempelajari bahasa Arab tetap membara. Saat menatap tuisan di dinding Masjid Alhambra, Burns tidak menyadari bahwa tulisan itulah jawaban atas semua keresahan jiwanya. Burns baru menyadarinya dua tahun kemudian.

Belajar Bahasa Arab

Di hari pertama ke kampus, Burns langsung mendaftarkan diri ke kelas bahasa Arab. Hanya ada empat orang, termasuk dirinya yang mendaftar ke kelas yang paling tidak populer di kampus itu. Semangat dan minat Burns yang tinggi pada bahasa Arab membuat guru bahasa Arabnya terheran-heran. Ia mengerjakan PR dengan menggunakan pena untuk kaligrafi. Ia juga mengunjungi komunitas Arab di Chicago hanya untuk mencari tahu kebenaran soal bahasa Arab dalam tulisan botol Coca Cola. Setengah memelas, Burns memohon agar guru bahasa Arabnya meminjamkan buku-buku dalam tulisan Arab agar ia bisa melihat dan mengagumi bentuk tulisan Arab itu.

Di tahun kedua kuliahnya, Burns memutuskan untuk mengambil jurusan studi Timur Tengah. Ia lalu mengambil beberapa mata kuliah yang berhubungan dengan studi tersebut. Salah satunya mata kuliah tentang Al-Quran.

"Suatu malam saya membuka Al-Quran untuk mengerjakan PR kuliah dan saya tidak bisa berhenti membacanya. Seolah-olah saya menemukan sebuah novel menarik yang membuat saya terus membacanya. Membaca Al-Quran, hati saya berteriak 'Wow, ini hebat sekali. Inilah yang selalu saya yakini.' Al-Quran memberikan jawaban atas semua pertanyaan saya soal bagaimana kita harus berperilaku setiap hari dan dalam Al-Quran juga dengan jelas ditegaskan bahwa Tuhan itu satu," papar Burns.

Ia mengaku terkagum-kagum ada sebuah "buku" yang menuliskan semua yang ia yakini dan apa yang selama ini ia cari, dan apa yang tertulis di dalamnya, semuanya masuk akal. Keesokan harinya ia di kelas Al-Quran ia menanyakan tentang pengarang "buku" itu, karena di "buku" itu tertulis satu nama orang.

Profesor di kelasnya memberitahunya bahwa nama yang tertulis di dalam "buku" itu bukan nama pengarangnya tapi nama penerjemahnya. Burns juga mendapat penjelasan bahwa Qur'an berisi firman-firman Allah dan sejak diturunkan tidak penrah mengalami perubahan, terus dibaca dan kemudian dikumpulkan dalam bentuk "buku".

"Saya betul-betul terpesona dan makin bergairah untuk mempelajari bahasa Arab, bahkan lebih dari itu, saya jadi ingin mempelajari Islam dan berniat jalan-jalan ke Timur Tengah," tukas Burns.

Di tahun terakhir kuliahnya, ia berangkat ke Mesir melanjutkan studi Timur Tengahnya. Kota Kairo menjadi tempat "Islami" favoritnya karena berada di masjid-masjid di kota itu membuatnya merasa tenang dan tentram. "Saya bisa merasakan, berada di dalam masjid, seseorang bisa merasakan keindahan, kekuatan dan kehadiran Allah Swt. Dan saya begitu menikmati tulisan-tulisan kaligrafi yang elegan di dinding-dinding masjid," ujar Burns.

Suatu hari, seorang teman Burns bertanya mengapa ia tidak masuk Islam saja jika ia sangat mengagumi Islam. Dengan enteng Burns menjawab, "Tapi saya sudah menjadi muslim", sebuah jawaban yang ia sendiri kaget mendengarnya. Saat itu Burns beranggapan bahwa menjadi muslim adalah persoalan logika dan persoalan sederhana. Burns mengakui Islam adalah agama yang bisa diterima akalnya, memberinya inspirasi dan ia mengakui kebenaran ajaran Islam. Ia berpikir, jika sudah mengakuinya, kenapa ia juga harus pindah agama? Sahabat Burns tadi lalu menjelaskan bahwa ada yang wajib dilakukan Burns jika ia secara resmi ingin menjadi seorang muslim.

Burns akhirnya mengikuti saran sahabatnya itu. Ia lalu datang ke sebuah masjid dan mengucapkan dua kalimat syahadat di hadapan dua orang saksi. Ia pun resmi menjadi seorang muslim dan diberikan sebuah sertifikat sebagai tanda bahwa ia sudah menjadi seorang muslim.

"Tapi saya menyimpan sertifikat itu bersama tumpukan surat-surat pribadinya. Buat saya, tidak perlu menggantung sertifikat itu agar orang tahu saya seorang muslim. Saya sudah dan akan selalu menjadi seorang muslim. Begitu saya membuka Al-Quran, saya merasa menemukan keluarga saya yang sudah lama hilang. Saya lebih senang memajang gambar masjid Alhambra di dinding kamar saya, daripada sertifikat keislaman saya," tandas Karima Burns. (ln/oi)

Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!

Eramuslim lainnya:

+Pasang iklan

Gamis Syari Murah Terbaru Original

FREE ONGKIR. Belanja Gamis syari dan jilbab terbaru via online tanpa khawatir ongkos kirim. Siap kirim seluruh Indonesia. Model kekinian, warna beragam. Adem dan nyaman dipakai.
http://beautysyari.id

Cari Obat Herbal Murah & Berkualitas?

Di sini tempatnya-kiosherbalku.com. Melayani grosir & eceran herbal dari berbagai produsen dengan >1.500 jenis produk yang kami distribusikan dengan diskon sd 60% Hub: 0857-1024-0471
http://www.kiosherbalku.com

Dicari, Reseller & Dropshipper Tas Online

Mau penghasilan tambahan? Yuk jadi reseller tas TBMR. Tanpa modal, bisa dikerjakan siapa saja dari rumah atau di waktu senggang. Daftar sekarang dan dapatkan diskon khusus reseller
http://www.tasbrandedmurahriri.com

NABAWI HERBA

Suplier dan Distributor Aneka Obat Herbal & Pengobatan Islami. Melayani Eceran & Grosir Minimal 350,000 dengan diskon s.d 60%. Pembelian bisa campur produk >1.300 jenis produk.
http://www.anekaobatherbal.com

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Palestina Masih Berduka, Ayo Ulurkan Tangan Bantu Mereka

Sahabat, Ulurtangan mari kirimkan dukungan terbaikmu untuk warga Palestina di Gaza demi menguatkan mereka menghadapi situasi mencekam ini. Mari dukung mereka dengan berdonasi dengan cara:...

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Open Donasi Wakaf Pembangunan Rumah Qur'an & TK Islam Terpadu An Najjah di Jonggol

Saat ini, Ulurtangan bersama Yayasan An Najjahtul Islam Jonggol sedang merintis pembangunan Rumah Qur’an dan Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) An Najjah dan Gedung Majelis Taklim di Jonggol,...

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Ulurtangan Bersama PDUI Kota Bekasi Safari Wakaf Qur'an dan Tebar Sembako ke Pelosok Negeri

Mari bergabung dalam memperkuat jaringan kebaikan di pelosok negeri dengan Wakaf Al-Qur'an. Jangan ragu untuk menjadi bagian dari kebaikan ini. Abadikan harta dengan wakaf Al-Qur'an dan saksikan...

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Bantu Naura, Balita Hebat Sembuh Dari Tumor Pembuluh Darah

Hidup Naura Salsabila dipenuhi dengan rintangan yang sangat berat. Meskipun baru berusia sepuluh bulan, bayi yang imut ini harus menghadapi penyakit yang dahsyat, yaitu tumor pembuluh darah berukuran...

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah Keluarga Yatim Ludes Terbakar Saat Ditinggal Sholat Tarawih

Rumah yang ditinggali keluarga yatim Ibu Turyati (34) ludes terbakar saat ditinggal berbuka puasa bersama dan sholat Tarawih. Kebakaran pada Kamis malam (23/3/2023) itu tak menyisakan barang...

Latest News

MUI

Sedekah Al Quran

Sedekah Air untuk Pondok Pesantren

Must Read!
X