Seorang warga negara AS kelahiran Pakistan yang mencoba meledakkan sebuah bom mobil di tengah kesibukan New York Times Square pada hari Selasa kemarin (5/10) dijatuhi hukuman penjara seumur hidup. Namun putusan tersebut hanya membuat dirinya tersenyum dengan menantang dan mengatakan serangan lebih lanjut terhadap Amerika semakin dekat.
Faisal Shahzad (31 tahun), mengaku bersalah pada 1 Juni lalu atas pemboman yang gagal pada bulan Mei di Manhattan. Dia mengakui ia menerima pelatihan pembuatan bom dari Taliban Pakistan dan kelompok ini, yang dikenal sebagai Tehrik-e-Taliban Pakistan, telah mendanai rencana pengeboman.
"Kekalahan AS sudah dekat dan akan terjadi dalam waktu dekat," katanya kepada pengadilan federal Manhattan. "Kami hanya umat Islam ... tetapi jika Anda menyebut kami teroris, kami bangga sebagai teroris dan kami akan terus meneror Anda."
Shahzad, tersenyum saat ia berbicara selama sekitar lima menit.
"Kami Muslim tidak mematuhi hukum buatan manusia karena hukum manusia selalu korup," katanya, sambil mengecam kehadiran pasukan AS dan NATO di Irak dan Afghanistan dan menyebut pemimpin al-Qaidah Usamah bin Ladin.
"Selanjutnya, hati-hati dengan diri anda karena perang dengan umat Islam baru saja dimulai," katanya.
Ia berbicara di pengadilan setelah dijatuhi hukuman oleh Hakim Distrik AS Miriam Goldman Cedarbaum dengan hukuman seumur hidup tanpa kesempatan pembebasan bersyarat.
Shahzad menantang di pengadilan, mengaku telah melakukan aksinya sebagai balas dendam untuk pemboman pesawat AS di Pakistan.
"Terdakwa telah berulang kali menyatakan tidak adanya penyesalan, keinginannya, jika diberi kesempatan, dia akan mengulangi kejahatannya," kata Cedarbaum.
"Keinginannya tidak untuk membela Amerika Serikat dan warga Amerika tetapi membunuh mereka," katanya.(fq/aby)