![](http://a.cdn.tendaweb.com/fckfiles/image/asia/den.jpg)
Jelang diterbitkannya buku yang membahas tentang kartun yang melecehkan Nabi Muhammad, mendorong menteri luar negeri Denmark untuk memanggil dan melakukan pertemuan dengan perwakilan dari negara-negara Muslim.
Polisi Norwegia mengatakan Selasa lalu bahwa Kurdi Irak yang ditahan di Norwegia dengan tuduhan perencanaan pemboman mengakui bahwa targetnya adalah surat kabar Jyllands-Posten.
Dinas intelijen Denmark PET, mengkonfirmasikan klaim Norwegia, mengatakan bahwa Denmark telah menjadi prioritas sasaran "teroris ekstrimis Islam."
Pada Rabu kemarin (29/9) menteri luar negeri Denmark bertemu dengan duta besar 17 negara-negara Muslim menjelang penerbitan buku tersebut.
Menlu Denmark Lene Espersen selama pertemuan dengan para duta besar negara Islam, menyatakan bahwa tujuan pertemuan untuk membahas upaya untuk meredakan ketegangan dengan negara-negara Muslim akibat akan diterbitkannya buku kartun tersebut.
"Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa ada orang di Denmark dan di seluruh dunia yang akan terluka ketika mereka mendengar bahwa gambar yang melecehkan itu akan diterbitkan lagi," kata Espersen dalam sebuah pernyataan.
"Dalam pengalaman kami selama lima tahun terakhir, saya telah mengambil sejumlah langkah untuk menghindari konfrontasi baru, yang tidak ada ada gunanya," tambahnya.
Pertemuan itu ditujukan untuk mencegah protes baru terhadap Denmark dan kepentingan Denmark atas publikasi buku kartun Nabi Muhamamd pada Kamis ini (30/9).
Menteri luar negeri Denmark bertemu dengan duta besar dari 17 negara Muslim, termasuk Aljazair, Mesir, Arab Saudi, Indonesia dan Iran, serta Klavs Holm, Duta Besar Denmark untuk diplomasi publik, lapor AFP.
"Ini adalah pertemuan yang baik, atmosfer yang baik," katanya.
Espersen menekankan bahwa "kebebasan berbicara di Denmark adalah dasar dari demokrasi Denmark dan orang memiliki hak untuk mencetak buku asalkan ada dalam koridor hukum," katanya.
Pada saat yang sama, ia menekankan dalam pernyataannya bahwa "Denmark ingin mempertahankan hubungan yang kuat dan baik dan ramah dengan dunia Islam. Sebuah dialog yang konstruktif adalah cara ke depan yang akan dilakukan."
"Pemerintah Denmark menghormati semua kepercayaan dan komunitas agama, termasuk Islam ... dan memahami kepekaan agama semua bangsa '," tambahnya. (fq/aby)