Pimpinan M15, menyatakan bahwa banyak aktivis Islam Inggris pergi ke Somalia untuk dilatih di kamp-kamp kelompok perlawanan dengan tujuan untuk melakukan serangan di Inggris.
Jonathan Evans, Direktur Jenderal layanan keamanan Inggris M15, mengatakan kemarin bahwa beberapa warga para pejuang Somalia. Beberapa diantara mereka telah tewas dalam pertempuran di sana, tetapi sebagian yang lain telah kembali ke Inggris.
Dia juga mengatakan bahwa Inggris juga mengalami ancaman dari para pembangkang Partai Republik Irlandia.
"Sementara pada saat para pembangkang melakukan kampanye yang difokuskan pada Irlandia Utara, kami tidak dapat mengecualikan kemungkinan bahwa mereka mungkin berusaha untuk memperluas serangan mereka ke Britania Raya sebagai kelompok Republik yang melakukan kekerasan secara tradisional," kata Evans.
Meskipun dinas keamanan Inggris untuk menghadapi pemotongan keuangan bersama dengan departemen pemerintah lainnya, Evans mengatakan bahwa pihaknya menerima penambahan ekonomi saat ini dan tidak meminta sumber daya tambahan.
Cabang Polisi anti-teroris telah menerima pemotongan anggaran sebagai bagian dari masalah politik. Evans mengatakan: "Meskipun kami berkomitmen untuk melakukan keamanan sebaik mungkin, namun ada sebuah fakta yang menyedihkan dengan berbagai alasan karena adanya ancaman teroris yang masih dapat terjadi jika sistem peradilan pidana Inggris tidak dapat menjangkaunya."(fq/prtv)