Seorang anggota parlemen Kuwait hari Rabu kemarin (25/8) mengajukan proposal agar negara memberikan batuan untuk warga negara pria yang ingin mengambil Sebuah MP diusulkan Rabu Kuwait negara-bantuan bagi warga negara laki-laki untuk mengambil/menikahi istri kedua, dalam upaya untuk mengurangi sejumlah besar wanita yang belum menikah di negara emirat kaya minyak tersebut.

"Proposal ini bertujuan untuk memecahkan masalah perempuan yang belum menikah, yang merupakan masalah yang dihadapi masyarakat kita, dan mendorong para janda dan orang-orang yang telah bercerai baik pria mapun wanita untuk membentuk keluarga baru," kata anggota parlemen Faisal al-Duwaisan dari kubu independen Syi'ah.

Negara Teluk telah memberikan kemudahan bagi warga Kuwait yang ingin menikahi warga perempuannya dengan memberikan "bantuan pernikahan" sekitar 4.000 dinar (14.000 dolar)), setengah darinya merupakan hibah dan sisanya pinjaman bebas bunga dengan cicilan ringan.

Namun Duwaisan ingin pemerintah memberikan paket bantuan tambahan bagi kaum pria untuk mengambil istri kedua, asalkan syarat dan kondisi tertentu terpenuhi.

Calon pengantin pria harus mendapatkan ijin tertulis dari istri-istri mereka yang sudah ada untuk menikah lagi, atau mereka harus seorang duda yang ditinggal mati atau duda yang bercerai.

Para wanita yang boleh dinikahi haruslah janda, bercerai atau setidaknya wanita berusia 40 tahun dan belum pernah menikah, kata Duwaisan dalam proposalnya yang diajukan ke parlemen.

Panel parlemen akan meninjau proposal tersebut, kemudian dikirimkan ke sidang parlemen untuk dipertimbangkan. Jika disetujui, akan menjadi peraturan hukum.

Kuwait, produsen terbesar kelima di dalam Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak, menyediakan sistem kesejahteraan bagi warganya dengan menawarkan layanan yang paling umum dan harga yang penuh subsidi. Pendidikan dan kesehatan gratis bagi warga. (fq/aby)