![](http://a.cdn.tendaweb.com/fckfiles/image/dunia_islam/lendman.jpg)
Seorang penulis dan penyiar radio AS mengatakan bahwa negara itu membunuh warga sipil di Afghanistan untuk tujuan intimidasi publik.
"Ada banyak, ribuan warga sipil Afghanistan, pria, wanita dan anak-anak yang sengaja ditargetkan, sengaja dibunuh untuk mengintimidasi penduduk," kata Stephen Lendman kepada Press TV pada hari Kamis kemarin (12/8).
"Mencoba berpikir kembali, saya percaya setelah Perang Dunia II, perang yang kami lakukan adalah untuk mengintimidasi kelompok oposisi. Kami melakukannya tanpa ampun di Vietnam dengan operasi yang dikenal dengan nama Operasi Phoenix, dengan perkiraan jumlah warga sipil yang kami tewaskan, mungkin berkisar 80.000. Bahkan bisa saja dua kali lipat, "tambahnya.
Dia mengatakan kehadiran militer Amerika Serikat di Irak dan Afghanistan adalah sama saja dengan kejahatan perang.
"Tidak ada pertanyaan tentang kejahatan perang yang telah dilakukan ... kehadiran kami di Irak dan Afghanistan adalah kejahatan perang, kedua perang di sana adalah ilegal. Kami melanggar hukum internasional. Kami melanggar hukum Amerika Serikat. Kami melanggar konstitusi AS ketika berada di sana. Ini adalah perang kejahatan. Setiap hari terjadi kejahatan perang di sana, kami telah melakukan kejahatan perang, karena kami telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan. Kami sengaja menargetkan warga sipil. Tidak ada tentang pembunuhan warga sipil secara acak," tambahnya.
Lendman adalah seorang penulisproduktif yang biasa menulis isu-isu domestik dan internasional dengan potongan-potongan yang memberatkan kritik pada intervensi militer Amerika dan tindakan kekerasan Israel.(fq/prtv)