![](http://a.cdn.tendaweb.com/fckfiles/image/dunia_islam/al-shabab-group-12.jpg)
Kelompok pejuang Islam Somalia yang memiliki hubungan dengan Al-Qaidah pada hari Senin kemarin (9/8) mengumumkan bahwa mereka telah melarang tiga lembaga bantuan Kristen beraktivitas di wilayahnya, dan satu kelompok bantuan mengatakan, kelompok pejuang Islam itu telah menduduki kantor mereka di Somalia selatan.
Organisasi World Vision, Adventist Development and Relief Agency, dan Diakonia harus segera meninggalkan Somalia karena kelompok ini secara aktif menyebarkan agama Kristen, kata kelompok asy-Syabaab dalam sebuah pernyataan.
"Mereka bertindak sebagai misionaris dengan kedok organisasi kemanusiaan, mereka telah menyebarkan ideologi rusak mereka untuk menodai keyakinan murni kaum muslimin di Somalia," kata Asy-Syabaab.
Juru bicara World Vision Somalia, Amanda Koech, mengatakan bahwa organisasinya terkejut menerima seruan asy-Syabaab untuk menghentikan aktivitas organisasi mereka. Asy-Syabaab juga menduduki kantor World Vision di kota-kota Somalia selatan seperti di Duale, Baidoa dan Wajid, katanya menambahkan. World Vision telah meminta stafnya untuk tetap di rumah untuk saat ini.
"World Vision adalah organisasi Kristen yang dimotivasi oleh nilai-nilai Kristen untuk membantu orang miskin di masyarakat dunia. Sementara World Vision mengakui adanya kebutuhan untuk tetap tidak memihak dalam menanggapi kemiskinan, dan kebijakan World Vision adalah dilarang untuk melakukan aksi kristenisasi dalam pekerjaannya," kata Koech membantah misi terselebung kristenisasi mereka di Somalia.
World Vision sendiri, beberapa waktu lalu tersangkut masalah di wilayah Aceh tepatnya di Aceh Besar, ketika terungkap ketiga aktivisnya ketahuan melakukan praktek kristenisasi dengan memurtadkan beberapa warga Aceh.
Asy-Syabaab juga memperingatkan lembaga bantuan lain yang mencoba melakukan aktivitas seperti organisasi-organisasi yang telah mereka larang, dengan mengatakan bahwa mereka akan menghadapi "tindakan disiplin yang tepat."(fq/hiiran)